Chapter 6

3.4K 155 4
                                    

"Astaga,fren....aku sungguh tidak sanggup magang di sini,".Rengek Pai di ruang kerjanya

"Ini baru 1 bulan,Pim".Baifren menepuk bahu Pim

"Aaaaaaaaa satu bulan saja sudah seperti di neraka,bagaimana mau menunggu tiga bulan,belum lagi harus berhadapan dengan singa betina itu setiap hari.bunuh saja aku fren".Pai mengacak-acak rambutnya.

"Miss Davikah memang menyebalkan,tapi mau bagaimana lagi".

"Dia selalu saja berbuat semaunya,bahkan kemarin dia menyuruhku membuat jus untuknya".

"Itu belum seberapa,dia menyuruhku membersihkan ruanganya,aaagggghhhh rasanya ingin ku telan dia".Baifren meremas-remas kertas di tanganya

"Siapa yang akan kau telan,fren".Tanya Davikah dari belakan Baifren dan Pai.

"Miss....".Pai dan Baifren salah tingkah.

"Kemari kau,fren".Davikah memanggil Baifren untuk ikut ke ruanganya

"Fren,....matilah kau".ucap Pai pelan.

Di ruanganya Davikah memasang wajah tidak bersahabat,Davikah memperhatikan Baifren dari ujung kaki hingga kepala.

"Kau tau kenapa aku memanggilmu??".ucap Davikah dingin

Baifren hanya menggelengkan kepala pelan.

"Apa yang kau kerjakan selama ini,Fren??".Davikah dengan Nada membentak

"Apa maksud anda,saya tidak mengerti".Baifren menunduk takut

"Lihat semua laporanmu yang kau kirim pada klien".Davikah melempar sebuah berkas di depan Baifren yang duduk di hadapanya.

"Kau mau membuat perusahaan ini Bangkrut???hah".Bentak Davikah

"Maafkan saya".Ucap Baifren bergetar

"Aku tak butuh kata maafmu,".Davikah sedikit kasar

Baifren menitihkan airmata,ia berusaha menahan emosinya.

"Jangan menangis di depanku,Besok kau harus selesaikan ini denganku.KELUARLAH".Davikah memalingkan wajahnya dari Baifren.

Baifren kembali ke meja kerjanya dengan airmata yang tak terbendung.

"Fren,kenapa kau menangis".Pai merangkul sahabatnya

"Aaaggghh dia sungguh menguji kesabaranku".ucap Baifren sesungukan

"Dia memang keterlaluan".Pai berdiri dari bangkunya dan hendak keruangan Davikah tapi tanaganya

"Sudahlah,Pai....percuma melawannya,lagi pula ini salahku,memang harusnya aku lebih teliti.apa lagi ini menyangkut perusahaan besar".Baifren mengusap airmatanya.

"Dia kan bisa memberitahumu baik-baik kenapa harus marah hingga membuatmu menangis".

"Biarlah,...dia atasan dan ini resiko kita,Pai".ucap Baifren sendu


Keesokan harinya Baifren bersama Davikah datang ke sebuah perusahaan BB World,untuk menyelesaikan kesalahpahaman laporan yang di buat oleh Baifren.
Davikah dan Baifren sudah berada di ruangan Direktur Utama perusahaan BB World

"Selamat siang tuan Lim,apa tuan Mark ada???".Tanya Davikah pada seorang laki-laki yang berumur sekitar 30 tahunan.

"Ada apa kau mencari tuan Mark???".ucap tuan Lim melirik Davikah

"Saya ada perlu dengan Beliau".jelas Davikah

"Kenapa kau mencarinya???kan ada saya wakilnya".Ucap taun Lim merangkul Davikah.

Davikah berusaha melepaskan tangan tuan Lim.
Tuan Lim duduk berhadapan dengan Davikah dan Baifren,matanya tak henti menatap pada rok pendek Davikah yang menampakan sedikit pahanya.
Baifren menatap jijik pada tuan Lim,Baifren melepas Blazer yang sedang dia pakai dan membentanya di atas paha Davikah.
Davikah hanya diam karna dia tau apa mksud Baifren.

"Apa kau sibuk malam ini,Davikah???".Ucap tuan Lim menatap mesum

"Tuan jaga sikap anda,dasar Tua bangka tak bermoral".Baifren membentak Tuan Lim

"Apa yang kau katakan anak ingusan??".Tuan Lim melotot

"Fren".Davikah menahan Baifren

"TUA BANGKA TAK BERMORAL,KAU DENGAR".jelas Baifren lantang

"Beraninya kau,kau tak tau siapa aku,hah....KELUAR KALIAN".

Dengan cepat Baifren menarik tangan   Davikah.

Baifren dan Davikah masuk ke dalam mobil.

"Apa yang kau lakukan,fren....lancang sekali kau berkata seperti itu dengan tuan Lim".Davikah membentak

"Kau tidak lihat dia merendahkanmu??".

"Lalu apa pedulimu,kau tau mereka itu investor terbesar kita".

"Kau lebih mementingkan pekerjaanmu di banding harga dirimu??".Baifren menatap Davikah serius

"Kalau iya lalu kenapa???".jawab Davikah

"Aku bahkan peduli padamu tapi kau tak peduli pada dirimu sendiri".Baifren keluar dari mobil.

"Fren".Teriak Davikah lalu memukul-mukul stir mobil.

Because,love is for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang