chapter 16

3K 144 1
                                    

Pagi-pagi sekali seperti biasa Batz menjemput Nae untuk pergi kuliah.
Kini menjemput Nae sudah menjadi hal yang biasa,bisa di bilang rutinitas paginya.

"Tok tok".Batz mengetuk pintu rumah Nae.

"Eeehhhh Batz,mau jemput Nae ya???".Mama Nae membuka pintu.

"Iya tante".

"Masuk dulu yuk".Mama Nae mempersilahkan Batz masuk

"Makasih tante".Batz terlihat sopan.

"Nae sedang demam,jadi dia gak kuliah seperti,Batz".jelas Mama

"Nae sakit tante,...apa boleh Batz melihatnya???".Tanya Batz sedikit segan.

"Tentu saja boleh dong sayang,...langsung saja ke kamarnya di lantai dua,sepertinya Nae masih tidur".mama menunjuk tangga ke lantai dua.

"Terimakasih tante".Ucap Batz bergegas menaiki tangga untuk ke lantai 2.

Batz memperhatikan sekeliling,ia mulai melagkahkan kakinya menuju sebuah kamar bertuliskan "NaeNae".

Batz membuka pintu kamar itu tanpa mengetuknya lebih dulu,karna Batz tau Nae pasti sedang tidur.
Batz melihat sekeliling kamar Nae yang serba berwarna Pink dan perna-pernik berwarna Pink juga.

Di sebuah ranjang yang cukup luas Nae tidur dengan nyenyaknya.
Dengan pelan Batz duduk di pinggir ranjang,menatap Nae yang sedang tidur.Batz mengelus rambut Nae lembut dan memperhatikan wajah Nae yang polos saat tidur.

"Bagaimana jika nanti aku benar-benar mencintaimu,Nae".
"Apa kau akan merasakan hal yang sama denganku,Bagaimana jika kau tak mencintaiku.apa hatiku akan sangat sakit karnamu".Batin Batz menatap Nae lekat.

Perlahan Mata Nae terbuka saat merasakan seseorang mengelus pipinya.

"Batz".Nae memanggil Batz yang masih melamun memandang wajahnya.

Nae menggengam tangan Batz yang berada di pipinya,membuat Batz tersadar dari lamunanya.

"Nae kau sudah bangun,???".Batz sedikit tersentak

"Sejak kapan kau di sini???".Nae menyandarkan badanya di kepala ranjang.

"Sejak tadi,....apa kau masih sakit???".Batz menyentuh kening Nae,sekilas Nae memperhatikan wajah Batz yang sangat tulus padanya.

"Sudah lebih baik,".Nae tersenyum tulus

"Kalau begitu kau makan dulu ya....,mamamu mengantar sarapan untukmu tadi".Batz meraih piring di atas meja.

Batz dengan sabar menyuapi Nae,terlihat senyum dan ketulusan Batz yang membuat hati Nae bergetar hebat,perasaan yang selam ini belum pernah dia rasakan pada siapapun.

"Minumlah".Batz memberikan segelas air dan beberapa butir obat pada Nae.

"Kau tidak kuliah????,nanti kau terlambat".Nae memperhatikan jam di dinding.

"Hari ini dosen tidak masuk".ucap Batz berbohong.

"Oohh...lalu apa kau akan pulang setelah ini???".tanya Nae sedikit ragu.

"Eemmm".Batz menganguk pelan sambil meletakkan piring dan gelas kembali ke meja.

"Boleh aku minta kau di sini menemaniku".

Batz hanya diam tak menjawab,ia mulai melangkahkan kaki ke ranjang dan duduk di samping Nae.Batz menarik kepala Nae ke pangkuanya dan mengusap rambut Nae yang sedang menatapnya.

"Tidurlah,aku akan menemanimu".

"Batz".Nae menyentuh pipi Batz.

"Eeem".

"Apa aku boleh bertanya sesuatu???".

"Eemm".Batz menganguk pelan.

"Apa kau mencintaiku??".tanya Nae menatap mata Batz

Batz tak menjawab,ia memalingkah muka ke arah jendela kamar Nae.
Batz merasakan jantungnya berdetak lebih cepat,tapi ia enggan Nae tau.

"Bukankah aku memintamu tidur,sudah jangan banya tanya,....tidurlah".Batz mengalihkan pembicaraan.

Nae hanya diam,karna Nae tau Batz tak akan menjawabnya.
Dengan perlahan Nae memejamkan matanya,entah untuk tidur sungguhan atau hanya ingin tidur di pangkuan Batz.
Batz seakan tak tau dengan perasaannya saat ini terhadap Nae,Batz merasa ragu akan menjawab iya atau tidak.

Because,love is for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang