Anna Grace
Hari ini aku pergi ke sekolah tanpa Alya, Alya masih berada di rumah sakit. Mama mengantarkan aku ke sekolah lalu kembali lagi ke rumah sakit untuk menjaga Alya.
"Anna...mau ikut kita ke kantin tidak?" salah satu temanku mengajakku.
"Yaaa.. baiklah." Kataku lalu kami bersama-sama pergi ke kantin. Aku duduk di salah satu kursi bersama dengan teman lainnya yang sudah berkumpul bersama di kantin.
"Bagaimana dengan keadaan adikmu?" Tanya Lara padaku.
"Kata mamaku, keadaan adikku sudah membaik."
"Hey temen-temen... Kalian tahu gaaaa?! daddy ku membelikan hadiah special untukku... ayoo kalian ada yang bisa tebak gaaa?!" kami semua terdiam dan saling melihat satu dengan lainnya.
"Daddyku kasih aku hadiah rumah barbie, lengkap dengan semua perlengkapan barbie nya yang terbaru" kata Luna bersemangat menceritakan hadiah dari daddynya.
"Aku jugaa... ayahku juga memberikan hadiah untukku.. Aku bilang sama ayahku, aku mau pesawat otomatis yang canggih dan bisa terbang dengan remote dan ayahku membelikan bahkan yang versi paling terbaru dan akhir minggu ini kami akan memainkannya bersama di taman belakang, keren kannn?" kata Brian bangga dan tidak kalah bersemangat dari Luna.
"Wahhh itu keren bangettt!" kataku menanggapi Brian.
"Itu bener-bener keren banget Brian!" kata Carra mengangguk.
"Kalau daddy kamu kasih kamu hadiah apa Carra?" aku menoleh pada Luna yang bertanya pada Carra.
"Ummm.. aku rasa tidak ada yang special.. akhir pekan lalu, kami hanya pergi berbelanja dan daddyku membelikanku sepatu pink yang edisi terbaru... tapii ada yang special di hari itu.. hari itu daddyku memberitahukan aku bahwa aku, mama dan daddyku akan pergi ke Disneyland di akhir pekan ini!" kata Carra tersenyum sangat senang.
"Wooooooo.... aku belum pernah pergi ke disneyland!" kata Brian menggelengkan kepalanya.
"Aku sudah pernah pergi kesana dua kali" kata Luna dengan bangga.
"dan kalau kamu bagaimana Anna?" Tanya Lara menatapku.
"Um... mamaku mengajakku dan adikku pergi berbelanja ke supermarket dan setelah itu kami pulang dan memasak bersama, dan akhir pekanku sangat menyenangkan bisa memasak dengan mama dan adikku." Kataku tersenyum pada mereka yang menatapku.
"mmm aku juga ingin bisa memasak bersama dengan mamaku tetapi aku rasa mamaku tidak bisa memasak, ia bahkan hampir tidak pernah memasuki dapur untuk memasak." Kata Carra sambil bertopang dagu.
"Kalau daddymu bagaimana? Maksudku apa yang kamu lakukan di akhir pekan dengan daddymu" pertanyaan Brian membuatku terdiam sesaat.
Daddy? Salah satu kata yang jarang aku gunakan dalam kehidupanku. Apa yang harus aku katakan sama mereka tentang ini? Bahkan aku juga tidak tahu apa yang aku harus katakan tentang daddyku?
"mmmmm" Aku masih sambil bepikir apa yang harus aku katakan. Sudahlah aku katakan saja apa yang ku ketahui, lagipula memang benar apa yang akan aku katakan ini.
"Yaaa.. ceritain ke kita tentang daddy kamu Anna." Pinta Carra.
"Sebenarnyaa... aku tidak tahu apa yang harus aku katakan sama kalian semua tentang daddyku." Aku mengangkat bahuku.
"Kenapa begitu?" Luna mengerutkan alisnya dan menungguku menjawab pertanyaannya.
"Karena... karena aku bahkan belum pernah bertemu dengannya." Aku menggeleng dan aku melihat Luna, Brian, Carra dan Lara terlihat sangat terkejut sambil membuka mulut mereka seolah aku baru saja mengatakan hal yang sangat tidak mungkin terjadi, tetapi memang seperti itu yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, Mom with (out) Daddy ( INDONESIA )
Romance"Mama..." Aku melihat Anna berjalan mendekat, aku menghapus air mata di pipiku dan tersenyum padanya. "Apa kamu terbangun di malam hari?" "Maafkan aku... maafkan aku mama..." katanya segera mendekati dan memelukku erat. "Maafkan mama juga sayang...