35. I'm sorry

18.1K 942 12
                                    

Ariella Grace

*flashback*

Aku berusaha untuk berjalan mendekatinya ketika aku melihatnya hendak pergi... Aku mohon jangan pergi Nath.. namun belum sempat aku melangkah mendekatinya, Ibu Smith, ibunya Daniel datang mendekatiku dan segera memelukku dengan erat...

"Terima kasih banyak.. aku sangat bahagia untukmu dan juga Daniel." Katanya menatapku. Aku hanya dapat terdiam saat ini dan ketika aku sudah menoleh mencari dia, aku sudah tidak lagi melihatnya ada disana.

Aku masih berusaha mencarinya di tengah kerumunan orang banyak tapi sepertinya Nathan sudah pergi dari tempat ini.

Tidak.. Aku tidak bisa membiarkan ini semua.. Aku berusaha mendekati dan akan bicara dengan Daniel tentang hal ini.

"Daniel.. aku ingin bicara."

"Oh.. baiklah tapi biarkan aku memperkenalkan kamu terlebih dahulu dengan teman-teman sekolahku ya.. Ini Ariella, tunanganku dan ini Nic -" aku tidak mendengar lagi apa yang ia katakan selanjutnya. Aku hanya berusaha tersenyum ketika Daniel membawaku ke semua temannya yang ada di pesta ini. Ia masih terus menuntunku dan memperkenalkan aku sebegai tunangannya.

Aku tidak sanggup melakukan ini, aku juga tidak sanggup terus berada di sisi Daniels lebih lama lagi. Dia tidak akan berhenti menuntunku untuki menemui semua tamu yang ada disini..

"Aku mau permisi dahulu.. aku ingin ke toilet." Kataku dan segera berjalan menjauhinya.

Aku melihat diriku di kaca dan aku melihat cicin yang tersemat indah di jariku...

Tidak.. Ini tidak seharusnya terjadi.. Aku tidak bisa.. Aku tidak bisa membiarkan semuanya seperti ini.. Aku tidak mau membohonginya.. Aku tidak mau berbohong pada yang lainnya juga..

Aku tidak tahu berapa lama aku menghabiskan waktu disini, aku hanya perlu bersembunyi dan menghindarinya untuk saat ini.. Aku melepaskan cincin dari jariku dan menggengamnya erat.. Setelah cukup lama berada disini, aku berjalan keluar dan hendak menemui Daniel... Aku berharap semua tamu undangan sudah pulang sekarang..

Aku dapat melihat hanya tersisa beberapa tamu yang masih berbincang. Ketika Daniel melihatku, ia segera mendekatiku dan mencium pipiku.

"Hey.. Aku mencarimu.. kamu kemana saja?"

"Daniel... Bisa kita bicara? berdua?"

"Hey.. ada apa?"

"Aku mohon.. aku ingin berbicara denganmu.."

"Okay.. kita bicara ya." Ia menuntunku ke salah satu sudut dan masih menggengam tanganku..

"Aku tidak bisa melakukan ini semua... Aku minta maaf.." aku menggeleng dan mengembalikan cicin itu ke dalam genggamannya..

"Apa maksudmu?" ia menggengam cicin itu dan bingung menatapku.

"Aku- aku tidak bisa menerima lamaranmu... aku minta maaf.. aku benar-benar minta maaf... aku tidak bisa"

"Kenapa?" aku dapat melihat kekecewaan pada sorot matanya yang menatapku.

"Aku tidak pernah berpikir kamu akan melakukan ini.. melamarku.. aku.. aku mengganggapmu sebagai sahabatku..."

"Yaa.. kita memang bersahabat arie.. dan izinkan aku menjadi sahabatmu, seseorang yang akan selalu ada di sisimu.. kita bersama-sama selamanya."

"Daniel... Aku minta maaf aku tidak bisa.. Aku tidak bisa membohongi kamu, keluargamu.. "

"Aku mohon berikan aku kesempatan.. bagaimana jika kita mencoba menjalaninya dahulu... kita pasti bisa melalui ini bersama.."

Me, Mom with (out) Daddy ( INDONESIA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang