Nathan White
Aku tidak dapat berhenti tersenyum setelah apa yang terjadi hari ini. Setelah aku tiba di penthouse, aku bergegas menuju ke ruangan kerjaku. Setelah seharian ini aku menghabiskan waktu bersama dengan putriku, aku rasa sudah saatnya aku kembali dan menyelesaikan semua pekerjaanku kali ini. Aku mulai membereskan semua hal yang harus aku kerjakan dan aku melihat satu dokumen yang menarik perhatianku. Sebuah surat dari Ariella yang seharusnya ayahku berikan padaku tujuh tahun yang lalu, setelah banyak hal yang terjadi bahkan aku hampir lupa dan tidak sempat membuka surat ini. Aku segera mengambil surat itu dan membukanya.
Hi Nath..
Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk bisa menemuimu.. Aku hanya berharap kamu dapat menerima dan membaca surat ini..
Nath... Aku sangat takut... Aku tidak mengerti dengan semua yang terjadi saat ini.. Aku berada disana, malam itu, ketika mereka mengumumkan pernikahanmu yang akan diadakan di bulan berikutnya.. Aku hanya bisa diam mematung di tempatku berdiri.. Aku berusaha mencari kehadiranmu di antara banyak orang yang ada disana... Aku minta maaf Nath, malam itu aku sangat bingung dan kaget dengan semua berita yang ada.. Aku kembali ke Seattle di malam itu tanpa memberitahukan kamu terlebih dahulu... ini semua sangat sulit untuk dipahami dan juga sulit dihadapi, aku bahkan masih berharap bahwa semua ini tidak nyata..
Di setiap malam, aku selalu berharap bahwa ini semua hanyalah mimpi burukku dan ketika aku bangun, aku berharap bahwa ini semua tidak terjadi, aku berharap kamu akan ada di sisiku ketika aku terbangun.. tetapi ini semua bukanlah mimpi buruk.. Ketika aku membuka mataku, kamu tidak ada disini bersamaku... hanya aku... sendiri disini..
Aku terus dan terus berpikir tentang semua ini.. tentang kita... Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.. Yang terus aku pikirkan hanyalah aku yang tidak cukup baik untuk bersamamu.. Apa mungkin kita memang tidak seharusnya bersama Nath?Aku sudah mengatakan pada diriku sendiri untuk berusaha menjauhimu dan pergi dari kehidupanmu.. tetapi hatiku selalu dan akan selalu bertahan untuk bisa bersama denganmu.. Tapi takdir seolah menertawakan kita Nath.. Aku tidak mengerti lagi apa yang harus aku percaya saat ini Nath.. Apa mungkin kamu itu hanya mimpiku yang terlalu indah? Atau haruskah aku melepaskanmu pergi?
Kamu tidak pernah memberitahukan aku sebelumnya bahwa kamu sudah di jodohkan seperti yang ayahmu katakan di pesta malam itu? Apakah itu semua benar? Aku ingin kamu memberitahukan aku semua kebenaran ini Nath.. Aku mohon bicaralah dan jelaskan semuanya padaku.. Jangan biarkan aku sendiri dengan semua asumsi yang ada di pikiranku..
Aku berharap dapat segera bertemu denganmu dan bicara tentang semua ini.... Aku kehilangan ponselku, tapi aku sudah berusaha berkali-kali menghubungimu, datang ke kantormu, tapi kamu juga tidak ada disana...
Aku akan menunggumu di taman dekat dengan kantormu malam ini.. Aku mohon datanglah.. datanglah untuku dan bayi kita...
Love,
Your Ella.
Aku mennutup wajahku dengan telapak tangan... Surat ini...
Dia menungguku malam itu.. Seandainya surat ini sampai padaku, Aku pasti akan segera datang menemuinya di taman itu.. tapi bahkan aku tidak pernah punya kesempatan untuk mengetahui surat ini.. Aku menggelengkan kepalaku berusaha menenangkan amarahku yang kembali muncul ke permukaan.. Ayahku sendiri yang sudah menghancurkan semuanya.. Aku mengusap kembali wajahku..
Ini adalah alasan mengapa ia tidak menghubungiku lagi.. Karena aku tidak pernah datang menemuinya ketika ia menungguku disana...
Ariella... Aku minta maaf sayangku..
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, Mom with (out) Daddy ( INDONESIA )
Romance"Mama..." Aku melihat Anna berjalan mendekat, aku menghapus air mata di pipiku dan tersenyum padanya. "Apa kamu terbangun di malam hari?" "Maafkan aku... maafkan aku mama..." katanya segera mendekati dan memelukku erat. "Maafkan mama juga sayang...