Nathan White
Aku melonggarkan dasiku dan menutup laptopku. Aku melihat jam tanganku yang sudah menunjukkan pukul 1.00 pagi. Aku berdiri dan mereganggkan tubuhku yang sangat lelah setelah seharian bekerja.. Hampir setiap hari aku pulang larut malam dan menyelesaikan semua pekerjaanku yang sangat banyak ini.. ya... aku butuh mengalihkan semua perhatianku pada pekerjaanku sehingga aku tidak memiliki waktu untuk memikirkan hal lain yang tentunya tidak ingin aku pikirkan, entah sampai kapan aku harus mengalihkan perhatiku seperti ini... aku hanya ingin bekerja dan bekerja sambil terus berusaha melupakannya.
Aku segera menuju lift pribadiku dengan Darren bodyguard pribadiku. Aku memberikannya dokumen dan laptopku dan segera menuju ke lift dengan Darren yang berjalan mengikutiku.
Ketika pintu lift terbuka, aku terdiam dan sedikit terkejut melihat seorang gadis kecil yang sedang duduk memeluk kedua lututnya di depan pintu lift. Namun aku tidak dapat melihat wajahnya.
"Apa apaan ini?! Mengapa ada gadis kecil tengah malam seperti ini, dimana petugas kemanan?" kataku melihat sekitar berusaha mencari petugas keamanan.
Aku berlutut di sisinya. Akan aku pastikan apa ia masih hidup? Aku menyentuh dahinya dengan telunjukku.
"Hey... hey.... " ia masih tidak juga bergerak ataupun terbangun.
"Tuan... Aku rasa ia tertidur." Kata Darren. Aku menepuk pelan bahunya lagi namun ia hanya bergerak dalam tidurnya tanpa sedikitpun terbangun.
"Hmmmm" katanya bergumam dan sedikit gemetar. Ia menoleh menujukkan sebagian wajahnya tetapi ia masih bersandar di lututnya... Oh dia masih tertidur sangat nyenyak..
Entah mengapa aku masih menatap wajahnya. Mengapa wajah ini seperti mengingatkanku pada seseorang? Aku masih terdiam dan memperhatikan gadis kecil ini untuk beberapa menis sebelum akhirnya Darren berkata.
"Tuan.. haruskah saya menghubungi pihak berwajib? Atau jika anda memperbolehkan saya ingin membawa gadis ini ke tempat saya hingga ia terbangun esok hari." Aku masih berpikir, Gadis kecil ini mengingatkanku pada seseorang tapi siapa?
"Tidak.. tidak perlu menghubungi pihak berwajib.. Aku tidak ingin ada berita apapun tentang hal ini. Aku akan membawanya ke tempatku?"
"Apaaa?" Darren merasa seperti salah mendengar apa yang barusaja ku ucapkan. Bahkan aku pun tidak mengerti apa yang baru saja ku ucapkan. Tapi melihatnya tertidur seperti ini, aku tidak sampai hati meninggalkannya disini atau menyerahkannya ke pihak berwajib.
Aku membuka jasku dan meletakannya di tubuh mungil gadis ini dan aku membawanya dengan kedua lenganku. Ia menggeliat pelan namun kembali tertidur dalam gendonganku.
"Anda ingin saya saja yang menggendongnya tuan?"
"Tidak.. biar aku saja yang menggendongnya" kataku. Aku tidak mengerti mengapa tapi aku hanya ingin menggendongnya. Ini aneh.. Mungkin esok hari setelah ia terbangun, aku akan meminta Darren untuk mengantarnya kembali ke rumah. Aku memasuki mobil yang sudah menungguku di lobby dengan gadis ini yang ada dalam pelukanku. Sesekali gadis ini menggeliat dalam pelukanku lalu kembali memelukku erat dan menyandarkan kepalanya di bahuku. Entah rasa lelah bekerjaku seakan terlupakan saat aku memeluknya seperti ini.
"Maafkan aku mama... aku hanya ingin menemuinya.." katanya bergumam. Aku rasa ia sedang bermimpi sekarang.
"Ssshh..." kataku menenangkannya dan mengusap punggungnya hingga ia kembali tertidur dengan tenang lagi.
Ketika sudah tiba di penthouseku, Aku masih menggendongnya dan membawanya ke salah satu kamar tamu dan meletakannya di tempat tidur. Aku melepaskan sepatu dan ransel serta menyelimuti tubuhnya yang ada di atas tempat tidur. Aku mengambil ranselnya mungkin ia memiliki kartu identitas pengenal di dalam ranselnya. Aku membuka tas ranselnya dan menemukan satu boneka teddy bear kecil dengan satu pita pink yang ada di salah satu telinganya lalu ada satu botol air, dan beberapa dollar dan sebuah foto.
Aku menatap foto itu tidak percaya.. foto aku dan dia.. mengapa dia memiliki foto ini? Siapa gadis kecil ini sebenarnya? Aku mulai kembali memikirkannya..diaa... aku terdiam dan kembali memperhatikan wajah gadis kecil ini, yaa ia terlihat sangat familiar bagiku.. yaaa.. gadis ini sangat mirip dengannya.. gadis ini sangat mirip dengan Ella.. bagaimana ini semua bisa terjadi seperti ini? Apa ia adalah putrinya? Apa yang ia lakukan di kantorku? Aku tidak sabar ingin segera membangunkannya dan bertanya banyak hal tentang ini.
Ella.. lalu aku kembali memikirkan tentangnya lagi...
Dia meninggalkanku... Dia benar-benar meninggalkanku!
Yaaa.. dia meninggalkanku tanpa satu patah katapun...
Ketika aku menemukannya.. Semuanya sudah terlambat..
Aku sudah kehilangannya.. aku sudah kehilangannya untuk selamanya...
Dia sudah menikah..
Dia sudah hamil..
Dia sudah hidup bahagia bersama dengan putri dan keluarga kecilnya..
Dua tahun kemudian dia memiliki putrinya yang kedua..
Aku turun ke lantai bawah penthouseku dan duduk di salah satu kursi bar.. Aku menuangkan sedikit minuman untuk menenangkan diriku.. Aku harus segera menyelesaikan dan menghilangkan semua hal tentang dirinya.. Betapapun aku berusaha untuk tidak memikirkannya namun ia kembali hadir dalam benakku.
Aku kembali memikirkannya lagi dan lagi! Nathan Bodoh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, Mom with (out) Daddy ( INDONESIA )
Romance"Mama..." Aku melihat Anna berjalan mendekat, aku menghapus air mata di pipiku dan tersenyum padanya. "Apa kamu terbangun di malam hari?" "Maafkan aku... maafkan aku mama..." katanya segera mendekati dan memelukku erat. "Maafkan mama juga sayang...