Chapter 42. Forever
Ariella Grace
Aku melihat diriku dalam cermin dihadapanku. Aku sangat gugup, aku berusaha mengatur nafasku dan juga detak jantungku yang berdegup sangat cepat.. Hari yang aku nantikan akhirnya tiba.. hari dimana aaku bermimpi mengenakan sebuah gaun pengantin indah dan di hari ini juga aku akan mengucapkan janji suciku untuk Nathan..
Satu bulan sudah berlalu semenjak kedatanganku kembali kesini dan saat ini adalah hari yang aku nantikan semenjak tujuh tahun yang lalu..
Aku menggunakan simple make up dan gaun pernikahan yang cukup sederhana. Aku tidak memerlukan gemerlap dan kemeriahan pesta untuk merayakan pernikahanku, hanya berkumpul bersama dengan orang-orang terdekat kami, sudah sangat cukup bagiku. Aku menggengam bukt bunga di tanganku dan dengan satu helaan nafas aku berjalan keluar. Richard sudah menungguku. Katanya ia sendiri yang akan menggandengku dan mengantar aku ke depan altar.
Kami menaiki mobil yang segera membawa kami menuju ke gereja... Richard tidak pernah melepaskan genggaman tanganku, sesekali ia juga mengusap tanganku berusaha memberikan aku ketenangan karena aku tahu, tanganku gemetar dalam genggamannya. Aku sangat gugup saat ini..
Ketika kami sampai, aku dan Richard sudah berdiri didepan gereja. Aku mengeratkan genggaman tanganku di lengannya, dan seolah ia mengerti apa yang aku rasakan saat ini. Aku sangat gugup, senang dan bahagia, terberkati dan semua perasaan ini bercampur menjadi satu. Aku siap... aku siap untuk mengucapkan janji pernikahanku, aku siap untuk bertemu dengan calon suamiku, yang akan menjadi daddy untuk kedua putriku, dan akan menjadi seseorang yang selalu bersamaku, selamanya..
"Ayooo" kata Richard dan sesaat kemudian pintu utama gereja terbuka lebar. Anna dan Alya berjalan bergandengan memasuki gereja dan aku dapat melihat dia sudah berdiri di depan altar menungguku dengan jas biru navynya dan dasi kupu-kupunya. Ia tersenyum lebar menanti kedatanganku.
Dengan perlahan aku berjalan dengan masih menggengam lengan Richard di sisiku. Satu langkah dan langkah lainnya membuatku semakin mendekat padanya.
Aku tersenyum bahagia namun aku tidak dapat menahan air mata yang sudah berkumpul di pelupuk mataku.. Lagu yang indah diiringi alunan piano mengantar setiap langkahku untuk bersama dengannya di depan altar. Ketika aku semakin mendekat aku dapat melihat matanya berkaca-kaca menatapku..
Take my heart, take my hand
Take my heart, take my hand
Take my heart, take my hand again and again
Right where we stand.
Richard menggengam tanganku dan memberikannya pada Nathan ketika kami sudah berdiri di depan altar.
"Aku memberikanmu, cinta dalam hidupmu, sesuatu yang pernah hilang yang mampu melengkapi bagian di hatimu." Aku tersenyum dan Nathan menerima menggengam tanganku erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, Mom with (out) Daddy ( INDONESIA )
Romance"Mama..." Aku melihat Anna berjalan mendekat, aku menghapus air mata di pipiku dan tersenyum padanya. "Apa kamu terbangun di malam hari?" "Maafkan aku... maafkan aku mama..." katanya segera mendekati dan memelukku erat. "Maafkan mama juga sayang...