Prolog

10.1K 254 19
                                    

     Allea berjalan menyusuri koridor-koridor yang membawanya pada ruangan bertuliskan X-4.Ia pun masuk ke dalam ruangan itu,ruangan bercat putih lima kali empat. Ah,ruangan yang sangat sepi dan tenang.

      Perlahan,cewek itu melangkah menuju bangkunya. Menaruh tas ransel yang semula tersampir dibahunya lalu duduk. Tak lama cewek itu memutar tubuhnya kebelakang,membuka risleting tas lebih tepatnya mengambil novel didalamnya.

        "Hai...,"sapa salah seseorang dari arah pintu.Allea yang asyik membaca kini mendongak,mencari  arah suara.Ia pun mendesah berat ketika melihat sosok itu...Reyhan,Si Curut selokan.

Allea memutar bola mata malas,ingin sekali membinasakan cowok tengil yang satu ini. Allea sudah bosan bertemu dengan Reyhan! Arghh...

      Dengan langkah tanpa dosa,Reyhan berjalan kearah Allea yang masih berkutat pada novel dihadapannya.

Allea pun diam,sedangkan Reyhan masih melanjutkan langkah nya sampai akhirnya berhenti dibangku kosong depan Allea. Mendaratkan bokongnya disana.

"Apa?" Semprot Allea disaat Reyhan menoleh kearahnya dengan senyum culas diwajahnya.

"Wihh....,slowlah Al,sensi amat sih jadi cewek. Entar nggak laku lo!"Sahut Reyhan tak kalah sengit.

Allea mendengus kesal,meniupi helaian rambut yang menutupi wajahnya. "Ini hidup gue! Nggak usah sok ngatur!"

Reyhan menompang dagunya dimeja Allea,mengangkat satu alisnya. "Kalo gue nggak mau?" Tantangnya.

"Gue akan sunat lo!" Tajam Allea.

Reyhan tertawa renyah. "Emang situ berani?"

"Ya enggaklah! Gila!"

Reyhan geleng-geleng kepala, matanya tak lepas menatap Allea yang membaca novel. Allea tergolong biasa saja,tidak terlalu cantik. Tapi,entahlah gadis itu memiliki aura yang menantang. Berbeda dengan gadis lainnya yang mementingkan fashion dan kecantikan,Allea justru memilih tampil sederhana. Cenderung lebih suka membaca dan mendengarkan musik ketimbang berdandan ria.

"Lo ngefans sama gue hah?"Sembur Allea yang menyadari Reyhan melihatinya sedari tadi.

Reyhan tersenyum tipis. "Ah,gue rasa gue mulai suka sama lo deh,"entah antara menggoda atau bercanda Reyhan berucap.

Allea tersenyum miring sambil membalik halaman novel yang dibacanya. "Ambigu!"

"Beneran deh Al,kalo iya gimana?"

Allea menutup novel yang ia baca kemudian menatap intens Reyhan dan sebuah senyum miring kembali ia rekahkan. "Bodoamat,gue nggak peduli! Udah deh Rey,lo pergi aja deh! Gue enek liat muka lo!" Usir Allea mentah-mentah.

"Dan,ingat satu lagi. SAMPAI KAPANPUN LO TETEP MUSUH GUE!" Ujar Allea menekankan kata musuh.

"Oke,gue selalu inget kok. Kecuali kalau suatu saat gue amnesia,ya gue lupa."

"Ohh oke,tapi gue harap walaupun lo kejedot pintu sampe amnesia. LO TETEP INGAT ITU!" Tegas Allea menunjuk wajah Reyhan dengan telunjuknya.

"Oke. Kita liat aja nanti!"

"Deal?"Allea mengulurkan tangan kanannya. "Deal lah,siapa takut!" Balas Reyhan kini menjabat tangan Allea.

***

Wohoo gimana sama prolognya?

Bagus ga?

Risma revisi nih jadi agak beda dari sebelumnya dan lebih rapi.

Risma harap kalian suka yah sama revisi nya hehe:)

Vote and komen jangan lupa juga ya

Karena vote dan komen kalian sangat berharga bagi penulisnya:)

Salam
rizrisma.

Reyhan (Masa Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang