"Rey..., gue boleh ngomong sesuatu nggak sama lo?," ucap Allea disaat Reyhan merangkulnya. Reyhan menoleh sambil sesekali menjilati es krimnya.
"Apa?."
"Em..anu , kalo seandainya suatu saat gue berkorban buat orang tapi ikut melibatkan lo gimana?," Reyhan memasang wajah bingungnya.
"M-maksudnya?." Reyhan menaikkan satu alisnya.
"Yah , kalo misalkan gue mau nolongin orang terus ikut ngelibatin lo juga boleh nggak?."
Reyhan menganggu paham,"Boleh , asal demi kebaikan bukan yang sesat gue mau kok."
"Emang lo mau nolongin siapa sih?," tanyanya kepo.
"Temen." Jawab Allea dengan senyum simpul.
"Ohh, siapa?."
"Ya adalah pokoknya."
"Gue denger temen lo di rumah sakit ya?," tanyanya membuat gadis disampingnya menatapnya dengan tatapan terkejut.
"Kok lo tau sih?."
"Gue tau dari Radit ." Radit itu temen satu kelas Tania yang deket sama Reyhan.
"Siapa tuh namanya Ta...Ta...Talia."
"Tania."
"Nah iya itu Tania."
"Lo nggak jenguk dia?."
"Nanti malem."
"Sekarang aja , gue anterin."Allea mengangguk pelan.
"Yuk."
***
Gimana nih kalo Tania sadar , terus liat gue sama Reyhan jenguk dia , duhh gue nggak tega,batin Allea ketika sampai di rumah sakit,"Kenapa Al? , lo baik baik aja kan?,"Allea mengangguk pelan.
"Ya udah yuk masuk."
Tak lama Reyhan masuk kedalam rumah sakit sambil menggandeng tangan Allea, membuat detak jantungnya kembali melebihi ritme biasa.
Allea berjalan masuk menuju ruangan yang kini ditempati Tania—ya Tania sudah dipindahkan dari ruang ICU dan sekarang entah bagaimana keadaanya , sadar? atau belum? Allea tak tau.
Allea membuka pintu , matanya kini menatap ke arah seorang gadis yang terbaring lemah diatas nakas, Tania.
Gadis itu berjalan lesu ke arah Tania beserta Reyhan yang berada disampingnya.
Allea menarik kursi yang berada disamping nakas lalu ia pun duduk,"Pagi Tan ,"sapanya tapi tak mendapat respon sedikitpun dari Tania.
"Gue kangen sama suara lo Tan , gue mau lo bangun sekarang karena ada orang spesial yang udah jenguk lo," bisiknya.
"Lo tau Tan , Reyhan dateng jenguk lo sekarang."
Allea mengambil tangan Tania , menggenggamnya erat sekali,"Gue pengen lo bangun Tan , gue udah lepas dia buat lo,"ucapnya pelan lalu mencium tangan sahabatnya.
***
Jangan lupa komen &vote ya
Dikit ya? Sorry lagi buntung ide nih:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan (Masa Revisi)
Teen FictionBagaimana jika orang yang kamu suka disukai sahabatmu juga? Apakah yang akan kamu lakukan? Apa kamu siap merelakannya atau sebaliknya? *** Hanya kisah sederhana Allea Fifiana dan semua masalah yang dihadapinya saat Reyhan--yang ia suka--disukai pula...