30

1.8K 66 0
                                    

               "Kok ke rumah lo ?," tanya Allea pada saat ia turun dari motor Reyhan ,"Udah lo masuk dulu sana , di dalam ada Bi Inah kok ,"perintah Reyhan sedangkan Allea mengangguk paham .

         Reyhan melepas helmnya , matanya tak henti menatap Allea yang kini telah masuk ke dalam rumahnya .

Hari ini pertama kali gue ceritain  luka yang udah gue kubur bertahun tahun , luka yang buat gue  terpuruk , luka yang udah buat gue tenggelam . Dan sekarang gue akan ceritain luka itu ke lo Al , lo orang pertama yang akan tau luka yang udah gue kubur  .

***

      "Jadiii lo mau ngebahas soal apa ?," tanya Allea to the point sedangkan Reyhan hanya melirik ke arah gadis di sebelahnya itu lalu menundukkan kepalanya , menatap ke arah jalanan yang terlihat dari balkon .

"Reyy..,jawab dong...," Allea mengguncangkan tubuh Reyhan .

"Kalo lo nggak mau jawab , oke mending gue pergi aja ," ancam Allea .

           Allea berbalik badan —berniat meninggalkan Reyhan tetapi belum sempat pergi tangan Allea di tarik oleh Reyhan hingga akhirnya tatapan keduanya saling bertemu .

"Jangan pergi Al , pliese... temenin gue..."

"Gue nggak mau temenin lo , kalo lo aja nggak respon pertanyaan gue , Rey , emang lo kira gue lagi ngomong sama batu apa ??," kesal Allea .

"Sorry Al , gue bingung ngomongnya , gue belum bisa ngebagi semua sama lo ," ucap Reyhan lesu .

Allea diam . Tetapi dalam otaknya ia berpikir .

"M–maksud lo apa ?."

"Rachel ."

        Satu nama itu yang mampu Reyhan katakan , nama yang berhasil menikam dadanya .

Allea mengernyitkan dahi ,"Rachel ? , lo mau bahas soal Rachel ?."

Reyhan mengangguk pelan ,"Iya ."

***

        Suasana hening menyelimuti balkon yang kini Reyhan dan Allea tempati hingga akhirnya Allea lah yang membuka suara duluan .

"Jadi , Rachel itu kecelakaan pas mau berangkat ke bandara ?, kok bisa sih , emang dia mau kemana ?."

"Ke Amrik , Al ."

"Amrik?, Ngapain ?."

"Kemoterapi ."

JLEB!!

       Sebuah pisau tajam seperti menusuk dada Allea , entah mengapa ia merasa kalo ternyata Reyhan punya sudut gelap dalam hidupnya dan itu adalah Rachel .

"Kemoterapi??."

"Iya Al , Rachel kena kanker , jadi mau nggak mau ia harus bolak balik ke Amrik buat kemoterapi ."

"Maaf Rey , gue udah buat lo sedih , gue ng—"

"Nggak Al , lo nggak buat gue sedih kok , justru gue berterima kasih banget karena lo mau dengerin curhatan gue ."

"Dan bagi gue , lo layaknya sosok Rachel ."

Allea Story

            Allea merebahkan tubuhnya dikasur , matanya memandangi langit langit kamarnya yang di lapisi warna pink .

Reyhan (Masa Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang