"Kok ke rumah lo ?," tanya Allea pada saat ia turun dari motor Reyhan ,"Udah lo masuk dulu sana , di dalam ada Bi Inah kok ,"perintah Reyhan sedangkan Allea mengangguk paham .
Reyhan melepas helmnya , matanya tak henti menatap Allea yang kini telah masuk ke dalam rumahnya .
Hari ini pertama kali gue ceritain luka yang udah gue kubur bertahun tahun , luka yang buat gue terpuruk , luka yang udah buat gue tenggelam . Dan sekarang gue akan ceritain luka itu ke lo Al , lo orang pertama yang akan tau luka yang udah gue kubur .
***
"Jadiii lo mau ngebahas soal apa ?," tanya Allea to the point sedangkan Reyhan hanya melirik ke arah gadis di sebelahnya itu lalu menundukkan kepalanya , menatap ke arah jalanan yang terlihat dari balkon .
"Reyy..,jawab dong...," Allea mengguncangkan tubuh Reyhan .
"Kalo lo nggak mau jawab , oke mending gue pergi aja ," ancam Allea .
Allea berbalik badan —berniat meninggalkan Reyhan tetapi belum sempat pergi tangan Allea di tarik oleh Reyhan hingga akhirnya tatapan keduanya saling bertemu .
"Jangan pergi Al , pliese... temenin gue..."
"Gue nggak mau temenin lo , kalo lo aja nggak respon pertanyaan gue , Rey , emang lo kira gue lagi ngomong sama batu apa ??," kesal Allea .
"Sorry Al , gue bingung ngomongnya , gue belum bisa ngebagi semua sama lo ," ucap Reyhan lesu .
Allea diam . Tetapi dalam otaknya ia berpikir .
"M–maksud lo apa ?."
"Rachel ."
Satu nama itu yang mampu Reyhan katakan , nama yang berhasil menikam dadanya .
Allea mengernyitkan dahi ,"Rachel ? , lo mau bahas soal Rachel ?."
Reyhan mengangguk pelan ,"Iya ."
***
Suasana hening menyelimuti balkon yang kini Reyhan dan Allea tempati hingga akhirnya Allea lah yang membuka suara duluan .
"Jadi , Rachel itu kecelakaan pas mau berangkat ke bandara ?, kok bisa sih , emang dia mau kemana ?."
"Ke Amrik , Al ."
"Amrik?, Ngapain ?."
"Kemoterapi ."
JLEB!!
Sebuah pisau tajam seperti menusuk dada Allea , entah mengapa ia merasa kalo ternyata Reyhan punya sudut gelap dalam hidupnya dan itu adalah Rachel .
"Kemoterapi??."
"Iya Al , Rachel kena kanker , jadi mau nggak mau ia harus bolak balik ke Amrik buat kemoterapi ."
"Maaf Rey , gue udah buat lo sedih , gue ng—"
"Nggak Al , lo nggak buat gue sedih kok , justru gue berterima kasih banget karena lo mau dengerin curhatan gue ."
"Dan bagi gue , lo layaknya sosok Rachel ."
Allea Story
Allea merebahkan tubuhnya dikasur , matanya memandangi langit langit kamarnya yang di lapisi warna pink .
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan (Masa Revisi)
Teen FictionBagaimana jika orang yang kamu suka disukai sahabatmu juga? Apakah yang akan kamu lakukan? Apa kamu siap merelakannya atau sebaliknya? *** Hanya kisah sederhana Allea Fifiana dan semua masalah yang dihadapinya saat Reyhan--yang ia suka--disukai pula...