Siap atau enggak , janji tetaplah janji.
***
Allea duduk di pinggiran kolam renang , mata cokelatnya menatap lurus ke bayangannya yang terpantul di air.
"Air emang nggak selalu tenang , air bisa kacau juga," ucap seseorang di belakang Allea.
Allea menoleh ke belakang , cewek itu menatap Reyhan yang berjalan ke arahnya sekarang.
"Belum pulang?," tanya Allea saat Reyhan duduk di sampingnya.
"Belum."
"Kenapa?."
"Pengen aja," sahutnya santai.
Reyhan itu tenang , ia selalu bisa mengatasi masalah dengan penuh ketenangan seolah olah nggak pernah terjadi sesuatu yang mengerikan di hidupnya. Allea jadi iri , ia ingin seperti Reyhan. Penuh ketenangan.
"Kasih gue resep biar kayak lo."
"Resep apa? Gue bukan dokter ," Reyhan tersenyum , sedikit.
"Kasih gue biar terlihat tenang kek lo."
"Ohh itu," Allea mengangguk.
"Gampang , sini gue bilangin."
Tanpa hitungan Reyhan merangkul pundak Allea , membuat cewek itu terlonjak kaget.
"Percaya sama endingnya," bisik Reyhan pelan.
Allea mengernyitkan dahi,"Maksud lo?."Tanyanya bingung.
"Jalani ceritanya aja , lo pasti bisa," jawab Reyhan melepas rangkulannya.
"Ending nya kalo sad gimana?."
Reyhan menghentakkan giginya , terlalu rumit menjawab pertanyaan Allea yang ujung ujungnya di tanya lagi. Allea terlalu polos atau emang nggak paham ya?
"Jalanin aja , kalo sad ending terima dengan lapang dada," jawab Reyhan santai.
"Berarti gue nggak bisa samaan sama lo?."
Reyhan menghedikkan bahunya,"Entah , hanya takdir dan Tuhan yang tau."
"Rey...," lirih Allea.
"Apa?."
"Maafin gue."
"Buat?."
"Gara gara gue lo—."
"Siap atau enggak , janji tetaplah janji. Jangan terlalu menyalahkan diri atas semua yang terjadi."
"Gue udah bilang kalo lo bisa berkorban kenapa gue nggak bisa?."
Allea diam mematung , rasanya begitu bersyukur dapat di cintai cowok kayak Reyhan. Tulus. Allea berharap suatu hari nanti ia bisa bersama cowok di sampingnya , entah kapan itu? Allea harus menunggu.
"Hati gue masih buat lo , meskipun raga gue nanti akan bersama Tania," Reyhan tersenyum tulus.
"Seharusnya Tania bersyukur punya teman kayak lo."
Allea mengernyitkan dahi, "Kenapa?."
"Mau berkorban demi sahabat bangsat , kalo gue mah ga peduli , ga punya teman juga ga buat kita tolol dan bego."
"Tania teman gue dari kecil," sahut Allea lesu.
Reyhan mendesis kasar , bisa bisanya Allea masih menganggap Tania sahabat? Why? Tania bukan sahabat , dia egois. Reyhan pengen menjitak kepala Tania sekarang. Gadis itu terlalu busuk hatinya. Ingat , Azab selalu ada di ujung!
"Ga usah anggap dia sahabat , hatinya terlalu busuk , egois." Protes Reyhan kesal.
"Gue balik," ucap Reyhan lalu pergi.
Allea memandangi punggung cowok itu hingga akhirnya lenyap dari penglihatannya. Reyhan benar , nggak seharusnya Tania layak mendapat gelar sahabat lagi.
"Hidup itu rumit , terkadang manusia susah memahaminya." ujar Allea sambil menggerak gerakan kedua kakinya di air.
***
Reyhan menghentikan motor ninja hitamnya di sebuah TPU , tempat berbaringnya dua orang yang ia cintai.
"Ma , Chel , Reyhan kangen sama kalian," Reyhan menatap lekat dua makam di hadapannya.
"Reyhan lagi kesulitan," lanjutnya sambil mengelus batu nisan mamanya.
"Reyhan butuh sandaran , Reyhan butuh mama dan Rachel,"Reyhan tertunduk lesu.
"Bantuin Reyhan ma , Reyhan capek , Reyhan kesepian."
"Reyhan suka Allea , tapi Reyhan ga bisa miliki Allea."
"Chel , maaf gue ga bisa terus terusan jaga hati buat lo , tapi tenang aja gue nggak akan lupain lo Chel , gue janji," Reyhan menjatuhkan pandangannya ke makam Rachel yang berada di sebelah makam mama nya.
"Ma , Chel , Reyhan pamit dulu , assalamualaikum," ujar Reyhan lalu pergi dari pusara mama nya dan Rachel.
Reyhan melajukan kembali motornya ke sebuah taman yang tak jauh dari komplek rumahnya. Ia harus menenangkan diri sekarang , hatinya benar benar kacau. Reyhan butuh sendirian.
***
Allea berdiri di balkon , matanya menatap ke arah jalanan yang sepi. Tangannya terlentang , merasakan dinginnya angin malam yang menyeruak di tubuhnya.
"Tania Venezhia , kalo bukan karena lo sahabat gue , gue nggak akan relain Reyhan," kata Allea sambil memejamkan kedua matanya.
"Gue ga rela Tan , gue ga rela."
Lanjutnya sambil menggeleng pelan.***
Hai hai hai , how are you??
Um akhirnya aku update reyhan juga hari ini:)
Sorry lama update , di karenakan author tugasnya lagi numpuk hehe😂
Ga usah banyak banyak berkata kata aja deh , takut kelamaan.
Happy reading terus yah , jangan bosen sama cerita aku. Vote and koment di tunggu juga loh ini...
Salam manis
rizrisma
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan (Masa Revisi)
Teen FictionBagaimana jika orang yang kamu suka disukai sahabatmu juga? Apakah yang akan kamu lakukan? Apa kamu siap merelakannya atau sebaliknya? *** Hanya kisah sederhana Allea Fifiana dan semua masalah yang dihadapinya saat Reyhan--yang ia suka--disukai pula...