Allea berjalan menuju lantai atas , perlahan ia menaiki anak tangga yang akan menghubungkan gadis itu pada tempat yang ia tuju. Yup, kamar Reyhan tepatnya.
Gadis itu tiap kali mengomel kesal saat menaiki anak tangga itu .
Ribet banget sih hidup cowok berengsek itu , ke kamar aja harus naik tangga segini banyaknya , cibir Allea kesal .
Beberapa saat kemudian , sampailah Allea di lantai kedua rumah Reyhan . Ia pun menoleh sembari menatap anak tangga yang telah ia lewati . Allea menghela napas dalam , lalu ia duduk di anak tangga yang paling atas . Huft...
Allea mengambil ponsel di kantong sakunya sebelum gadis itu tepar akibat kelelahan menaiki anak tangga .
Allea : Rey...., gue udah di lantai dua rumah lo
Reyhan : Ya udah lo sekarang belok ke kiri terus lurus aja , nah nanti kalo ada pintu sebelahnya aquarium lo masuk aja . Simple kan ?
Allea : Lo ngomong simple kan gitu ? , eh lo kira sesimple apa yang lo bilang ke gue apa ? , lo tau nggak gue hampir mau tepar gara - gara naikin tangga rumah lo yang super duper panjang kayak rel kereta api .
Reyhan : Ck , kenapa lo mesti naik tangga pe'a lagian kan ada lift .
Allea : Kan gue nggak tau kalo ada lift , gimana sih ?
Reyhan : Makannya jadi orang itu jangan kepede-an coba aja tadi lo tanya Bi Inah dulu , telp gue kek , sms gue kek kan lo nggak mungkin kek gini .
Allea : Jadi lo nyalahin gue gitu ?
Reyhan : Ya iyalah , makannya jadi orang itu agak cerdas dikit jangan bego - bego amat . Dasar telmi !
Allea : Bodo'
Reyhan : Ya udah lo buruan ke sini kek
Allea : Ogah , gue nggak mau ke kamar lo , gue capek tau nggak :/
Reyhan : Ya udah gue bakal ke sana deh , lo dimana sekarang ?
Allea : Tangga , buruan kalo bisa .
Reyhan : Iya - iya bawel banget lu .
********
Reyhan berjalan menuju tempat dimana Allea berada . Cowok itu segera melangkahkan kakinya secepat mungkin karena kalo ia berjalan pelan bagaikan seorang putri solo bisa - bisa Allea berubah wujud menjadi nenek lampir .
Reyhan kini sampai di daerah tangga . Cowok itu menatap ke seluruh penjuru sampai ia terkejut ketika melihat sosok Allea yang tepar dengan posisi kepalanya bersandar di pegangan tangga . Reyhan pun menghampiri Allea .
"Al..., bangun woy...., pliese deh nggak usah bercanda! ," teriak Reyhan sembari menepuk pipi Allea . Namun tak ada respon dari Allea .
Reyhan panik .
"Al..., Al.... , bangun dong gue mohon!," lanjutnya .
Tanpa pikir panjang Reyhan pun menggendong Allea menuju kamarnya .
Sesampainya di kamar , Reyhan merebahkan Allea ke kasurnya. Cewek itu tampak lemah , bibirnya pun pucat pasi layaknya mayat.
***
Disisi lain Sara yang sedang sibuk membaca novel di aplikasi wattpad nya tak sengaja mendengar gosipan gosipan para cewek centil kalengan di kelasnya. Siapa lagi kalo bukan Sintya , Rahma dan Nadira. Mereka bertiga terkenal sebagai ratu gosip di SMA Pelita Bangsa.
"Guys guys guys!!! Ada kabar ter hot loh hari ini!!," teriak Rahma histeris yang kini berdiri di depan papan tulis.
"Kabar apaan Rah?," tanya Tania penuh dengan kekepoannya.
"Lo nggak tau ha? Padahal lo tuh deket loh sama orangnya," sindir Sintya pedas.
"Iya Tan , masa lo nggak tau sih? Kudet banget," ejek Nadira sambil merapikan rambut panjangnya.
"Emang apaan sih? Perasaan gue on di instagram , line , wa juga kok," jawab Tania seadanya.
"Lo tuh jadi orang oon banget sih Tan , masa kehidupan sahabat lo sendiri nggak tau," gantian Rahma yang berkata.
"Siapa sih ha?."
"Allea Fifiana." Jawab Sintya enteng.
"Allea kenapa emang? Perasaan dia fine aja."
"Oke oke biar gue yang kasih tau kalian semuanya , kalau hari ini Allea Fifiana bolos sama Reyhan dan mereka di rumah Reyhan," teriak Rahma menekannya kata terakhir.
Allea bolos sama Reyhan? What?
Tubuh Tania mulai menegang , dadanya tiba tiba sesak. Air matanya mulai menggenang di kelopak matanya. Tania ingin menangis sekarang.
"Ohh cuman itu , ya udah gue pergi ke toilet dulu," pamit Tania dengan suara seraknya.
Sara yang menyadari tingkah aneh Tania langsung mematikan ponselnya memasukkannya kedalam saku. Cewek itu berlari ke arah ambang pintu , mengekori Tania dari belakang.
Tak lama kemudian langkah Sara terhenti karena seseorang mencekal lengannya. Sara menoleh ke belakang lalu di dapatinya Nayla.
"Sar , temenin gue ke mejanya bu Andin yuk," ajak Nayla.
"Tap..tapi gue anu...gu—." Belum selesai bicara Nayla langsung menarik paksa Sara ke ruang guru.
"Sialan!," gerutu Sara sebal.
Tania kini berada di toilet. Cewek itu berjongkok di tembok dekat wastafel sambil memeluk tubuhnya sendiri. Hatinya benar benar kacau balau.
"Gue capek mendam rasa gue sendiri , gue capek," keluh Tania diikuti aliran air mata yang mengalir di pipinya.
"Mana katanya Allea benci Reyhan tapi sekarang apa ha? Allea sama Reyhan."
"Tania tau , Tania sejauh langit dan bumi sama Reyhan sedangkan Allea sedekat nadi sama Reyhan."
Sara yang habis menemani Nayla berniat mampir ke toilet. Mengecek Tania yang tadi gagal di ekorinya.
Sara melangkah masuk ke dalam toilet , ia berjalan menuju pintu pintu kamar mandi—barangkali ada Tania mungkin.
Sara mendengus sebal , Tania nggak ada dimana mana. Semua ini salah Nayla , kenapa dia harus datang disaat Sara berniat kepoin Tania. Seandainya tadi Nayla nggak ngajak Sara ke mejanya bu Andin penyakit kekepoannya tidak se akut ini.
Shit!.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan (Masa Revisi)
Teen FictionBagaimana jika orang yang kamu suka disukai sahabatmu juga? Apakah yang akan kamu lakukan? Apa kamu siap merelakannya atau sebaliknya? *** Hanya kisah sederhana Allea Fifiana dan semua masalah yang dihadapinya saat Reyhan--yang ia suka--disukai pula...