12

2.3K 82 2
                                    

        Tanpa pikir panjang Reyhan memetik cabai dari pohonnya . Dasar maling tuh anak . Pokoknya ia tak peduli mau di marahin papanya kek , Bi Inah kek atau palingan yang kena marah kan Bi Inah karena papa nantinya bakal ngira kalo Bi Inah udah metik cabainya buat di makan pake mie rebus . Muahaha .

         Setelah memetik lima cabai , Reyhan bergegas pergi sebelum nanti ia akan di aduin ke papanya karena udah berani metik tanaman cabai milik papanya tanpa izin beliau .

       Belum sempat melarikan diri , Reyhan tertangkap basah oleh Bi Inah . Untung aja cabainya udah di masukin ke dalam saku celana . Selamat.

" Den Reyhan ngapain ke sini ?," tanya Bi Inah bingung .

" I...iya Bi , tadi Reyhan pengen lihatin taman aja makannya Reyhan ke sini ," jawab Reyhan terbata - bata .

" Oo ya udah , Bibi kira Den Reyhan mau ngusilin tanaman cabai punya bapak ," jelas Bi Inah .

Reyhan nyengir .

" Hehe , enggak kok Bi . Ya udah Reyhan mau ke dalem dulu ya , Bi ," balas Reyhan.

" Iya ."

           Reyhan dari kecil memang suka merusak tanaman milik papanya , sampai akhirnya beliau meminta Bi Inah untuk selalu mengunci pintu belakang selepas dari taman agar tangan usil Reyhan tidak akan merusak tanaman milik beliau lagi .

                 *********

        Reyhan pergi ke dapur secepat mungkin bagaikan seorang perampok yang dikejar polisi . Tapi sih ,  emang bener soalnya kan Reyhan baru saja mencuri lima biji cabai dari pohonnya sedangkan polisi yang akan mengejar Reyhan adalah Bi Inah .

        Reyhan mengeluarkan lima biji cabai dari kantong sakunya . Ia pun berjalan menuju washtafel untuk mencuci cabai yang ia curi tadi .

      Dengan pedenya cowok itu memasukkan lima biji cabai , garam , dan gula ke dalam blender . Berhubung Reyhan tak tau di mana posisi bawang merah dan putih ia pun berinisiatif menggantinya dengan garam dan gula .

"Bomatlah , mau Allea sakit kek atau apa kek gue nggak peduli . Salah siapa suruh dia ngenyel , maka wanita berjiwa nenek lampir itu harus mendapat balasannya ," gumam Reyhan .

         Reyhan sedari tadi menekan tombol off-on secara bergilir , tujuannya untuk memastikan kehalusan cabai dan kawan - kawan . Reyhan akhirnya sepakat dengan hasil cabai yang ia blender tadi . Lalu , ia menuangkan sambel karyanya ke sebuah piring yang berisikan kripik yang tadi ia siapkan .

"Inilah hasil karya chef Reyhan yang super duper lezat , sambel pedas asin manis ," ujar Reyhan sembari mengangkat piring yang berisikan sambel dan kripik .

"Moga - moga nenek lampir itu kapok ."

        Allea memijat pelipisnya. Kepalanya terasa pening saat ini. Allea mengecek ponselnya, barangkali ada pesan masuk. Tapi nihil. Tidak ada satupun pesan yang masuk ke ponselnya.

       Jari tangan Allea menekan aplikasi instagram di ponselnya. Sudah lama sekali cewek itu tidak membuka instagramnya.

       Allea men-scroll layar ponselnya. Sesaat terlintas ide di pikirannya.

Kepoin instagram nya Reyhan ah.

        Jari tangan Allea mengetikkan nama Reyhan Bagaswara di kolom pencarian. Tak lama nama Reyhan tertera di kolom paling atas. Allea membuka instagram Reyhan.

"Gila!, tuh anak folowers nya banyak juga!," Allea berdecak kagum melihat instagram Reyhan yang folowers nya mencapai ribuan.

"Perasaan anaknya pecicilan gitu deh."

        Allea melihat semua postingan Reyhan. Cewek itu menyipitkan matanya , menatap intens salah satu foto Reyhan bersama seorang cewek di sampingnya.

Cantik..

        Allea membaca komentar yang berada di bawahnya. Yang bertuliskan happy birthday Rachel🎉🎉 wish you all the best:)

"Ohh... jadi ini yang nama nya Rachel."

"Kanyak nya dekat banget deh sama Reyhan."

       

       

Reyhan (Masa Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang