41

1.7K 74 0
                                    

Memang merelakan itu sulit , tapi ketahui lah di balik semua itu ada kebahagiaan yang tersirat dalam waktu.

***

   Reyhan berada di parkiran beserta Allea yang mengekorinya sedari tadi. Reyhan membalikkan badan , ia mendesis kesal.

DUKK!!

      Tubuh Allea seperti menabrak sesuatu yang ada di hadapannya. Gadis itu mendongak , berniat mengecek apa yang ia tabrak barusan. Hingga bola matanya membulat , ah iya Reyhan yang barusan ia tabrak!!

      Reyhan menatap Allea penuh kemurkaan , yah seperti itulah gambaran Allea mengenai ekspresi lelaki beriris mata coklat di hadapannya!! Atau mungkin itu hanya perasaannya saja? Allea nggak tau!!

"Jangan kayak pengecut Al!!!," ketusnya.

Allea diam , jujur ia tak pernah mendengar nada suara Reyhan seperti saat ini. Sangat mengerikan.

"Nggak perlu nunduk!!! , lagian paving nya juga nggak akan geser!!!."

Allea menelan ludah , nyalinya sangat ciut sekarang.

"Jangan buat gue kasar sama lo!," ancamnya.

Allea menggigit bibir bawahnya , ia sangat takut sekarang. Bagaimana tidak , matanya sembap dan merah akibat menangis tadi. Dan Allea nggak ingin Reyhan melihatnya sekarang.

"Nggak usah malu!!, gue juga manusia yang nggak sempurna dan banyak dosa!!."

Allea mengangguk pelan , ia pun memilih menuruti permintaan Reyhan.

"Al..., mata lo kenapa?," tanya Reyhan penuh keterkejutan di saat Allea mendongak.

"Ga papa , cuman sembap , paling juga bentar lagi ilang," balasnya sambil memaksakan sebuah senyum.

           Reyhan berbalik badan , melanjutkan langkahnya ke motor ninja hitamnya. Meninggalkan Allea yang masih membeku di tempat.

"Nih , pake," katanya.

"Apa ini?."

"Helm lah , pake."

"Buat apa?," Allea makin bingung.

"Lo nggak mau orang orang ngira gue penculik kan gara gara mata lo sembap gitu?,"Allea mengangguk paham.

"Udah pake aja , nanti kalo di jalan kacanya di tutup."

"Iya."

***

      Reyhan melajukan motornya normal. Lelaki itu tak ingin membuat Allea mengomel akibat hobinya yang suka ngebut . Apalagi , sekarang kondisi Allea sedang kacau balau.

"Al..."panggilnya.

"Kenapa?."

"Ke kedai es krim dulu ya , gue pengen es krim tiba tiba , udah seabad gue nggak makan es krim," lanjutnya.

Reyhan (Masa Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang