Allea berjalan menuju koridor dengan langkah lesu . Gadis itu terlihat sangat murung sekarang .
"Selamat pagi wakil ketua kelas ," sapa Reyhan diikuti senyum lebarnya .
"Apa sih lo , sana pergi ," usir Allea pada Reyhan yang kini berada di sampingnya .
"Galak amat sih ," kesalnya .
"Oh gue tau lo lagi badmood kan ?," tebaknya asal membuat gadis disebelahnya menoleh , menatap kaget kearah Reyhan .
"Tuh kan bener , ya udah yuk ikut gue," Reyhan menarik paksa tangan Allea , bahkan sebelum gadis itu membalas ajakannya .
Reyhan membawa Allea ke supermarket dekat sekolah ,"Lo tunggu sini dulu , awas jangan kabur,"ancamnya membuat Allea mendengus kesal .
Tak lama Reyhan keluar dari supermarket beserta plastik warna putih di tangannya . Cowok itu kini menghampiri Allea yang tengah duduk dikursi depan yang tak jauh dari tempat berdirinya sekarang .
"Nih buat lo , biar nggak badmood,"Reyhan menyodorkan plastik putih itu pada Allea .
Allea mendongak , menatap Reyhan penuh tanda tanya ,"Apaan nih?."Tanyanya setelah meraih plastik dari tangan Reyhan .
"Buka aja sendiri," perintah Reyhan. Allea menurut , lalu ia membuka plastik putih itu.
Allea mengernyitkan dahi,"Coklat? , buat apa?."
"Buat lo , biar nggak badmood lagi."
"Makasih," ucap Allea setelah itu Reyhan duduk disampingnya .
Reyhan asyik memandangi Allea yang asyik memakan coklat ,"Biasa aja kalik makannya,"ujar Reyhan gemas.
"Mau?."
"Boleh , suapin yahh," Reyhan nyengir kuda .
"Dasar!!, bilang aja lo modus," Allea menoyor kepala Reyhan.
"Ya nggak papa dong kan TTM." Reyhan menaik turunkan kedua alisnya.
"Iya iya."
"Nih , makan," Reyhan membuka mulutnya lalu dengan sigap Allea menyuapkan coklat ke mulut Reyhan .
Allea terkekeh geli melihat ekspresi Reyhan saat memakan coklat , bahkan sekarang di daerah bibirnya belepotan coklat .
"Rey , bentar deh," Allea merogoh tasnya , mencari tisu .
"Kenapa?," tanya Reyhan bingung . Tanpa mendapat jawaban Allea pun mengelap bibir Reyhan yang belepotan coklat .
Reyhan diam , tubuhnya mendadak kaku , gimana enggak sekarang wajahnya sangat dekat dengan wajah gadis itu . Reyhan tersenyum tipis.
Gelombang itu kembali dirasakan Allea , entah mengapa kini jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya .
Mendadak dadanya sesak , seolah olah rasa bersalah mulai menghampirinya .
Gimana perasaan Reyhan kalo gue menjauh gitu aja , lagipula lelaki itu bukan musuh gue lagi melainkan bagian hidup gue.
"Al , haloo," Reyhan melambaikan tangannya dihadapan Allea hingga gadis itu terkejut .
"Eh iya , kenapa?," Allea gelagapan.
"Lo nggak papa kan?," Allea menggeleng pelan.
"Iya ko , gue nggak papa," Allea tersenyum samar.
"Ohh ya udah , gue kirain lo sakit."
"Enggak kok , gue nggak papa , lo tenang aja." Reyhan mengangguk.
***
Sorry yah kalo kependekan
Jgn lupa vote & koment
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan (Masa Revisi)
Teen FictionBagaimana jika orang yang kamu suka disukai sahabatmu juga? Apakah yang akan kamu lakukan? Apa kamu siap merelakannya atau sebaliknya? *** Hanya kisah sederhana Allea Fifiana dan semua masalah yang dihadapinya saat Reyhan--yang ia suka--disukai pula...