Prolog

25K 1.1K 37
                                    

Suho dan Irene tak menyangka bahwa mereka memang ditakdirkan bersama. Pasalnya pertemuan pertama mereka sangat tak menyenangkan. Ah mungkin itu dibahas lain kali saja.

Satu hal, yang Irene pelajari dari hidupnya yang baru dimulai ini. Bahwa memang nyatanya benci dan cinta memang hanya dihalangi sehelai rambut yang tipis. Antara benci dan cinta yang tak bisa dia bedakan. Namun lambat laun dia mengerti bahwa rasa tersebut adalah rasa cinta. Cinta terhadap laki-laki yang sangat memperjuangkan dirinya yang bahkan selalu mengabaikan dan menganggap hal yang laki-laki itu lakukan adalah sia-sia tak berakibat apapun kecuali menjadi benci.

Tapi waktu seakan menjawab semua. Ketika keaadaan diputar balikkan. Saat perasaan benci itu hilang tergantikan dengan rasa takut, ya takut kehilangan. Itulah hal yang Irene rasakan ketika sikap Suhoㅡlaki-laki yang memperjuagkan dirinya berubah. Laki-laki itu tak seperti biasaya, tak ada gombalan receh yang keluar dari mulutnya, tak ada puluhan sms yang didapatkan Irene, dan tak ada pula tatapan cinta yang terpancar dimata Suho, yang ada malah lelah yang terpancar di dalam matanya.

Saat itu juga Irene merasa kehilangan, bagaimana bisa selama lima bulan belakangan ini dia selalu mendapatkan hal itu dan satu minggu belakangan seolah perlakuan tersebut menguap. Dalam waktu satu minggu Irene mengerti bahwa dia mencintai Suho, entah kapan rasa itu muncul yang pasti Irene tak mau kehilangan perlakuan spesial yang laki-laki itu berikan.

Selama satu minggu, Irene seakan terbawa kembali ke masa saat Suho mendekatinya. Bagaimana Suho selalu menyanjunginya, me-nomor satukannya, membuatnya seakan menjadi ratu.

Suho memberikan semuanya, perhatian, kasih sayang, dan juga cinta. Dan saat itu sama sekali Irene tak menanggapinya, menganggap angin lalu saja, dan saat itu dia menyesal bahwa menjadi perempuan yang egois. Dia mempertahankan perasaannya karena menganggap Suho tak serius. Tapi kembali mengingat, adakah seseoarang yang tak seserius itu setelah melewati lima bulan masa pendekatan.

Dan saat itu Irene mengerti, bahwa Suho mungkin merasa lelah. Selalu mengejar-ngejar dirinya yang berakhir diabaikan. Akankah Irene kehilangan semua perlakuan yang sudah menjadi makanannya selama 6 bulan ini?

Pada saat Suho sudah merasa lelah, Irene meminta bertemu. Seketika timbul rasa yang berbeda pada diri Suho. Antara senang dan takut, senang karena akhirnya perempuan itu meminta bertemu terlebih dahulu, dan takut jika Irene akan kembali mengeluarkan kata-kata menyakitkan yang menyuruhnya berhenti dari apa yang dia lakukan.

Tapi, ketakutan itu tak berlangsung lama. Ketika perkataan Irene masuk ke dalam telinganya dan menggetarkan hati serta jiwanya.

"Maaf buat kamu nunggu, Terima kasih dengan perhatian kamu selama ini. Aku rasa aku juga mulai mencintaimu."

Kata-kata yang membuat Suho bagaikan berada di surga. Mengalun sangat indah.

Saat itu juga tanpa berpikir lama Suho melamar Irene. Yang kembali diangguki Irene.

Dan dua setengah tahun mereka lewati dalam hubungan pertunangan, hingga setelah mereka sama-sama siap dalam hubungan yang lebih serius tanpa membuang waktu akhirnya terlaksanalah pernikahan mereka. Pernikahan yang amat diimpikan semua orang, bak raja dan ratu.

***

Assalamualaikum chingu!!

Im back!
Jadi, ini adalah spin off dari tender love.

Stay terus ya untuk cerita ini. Mungkin ada readers yang belum baca Tender Love, gak masalah kok. Tapi kalau minat boleh dibaca dulu terus baca cerita ini.

Itu aja oke! Jangan lupa dukung terus couple SuRene kita ini:)

Much love, Niss.

-Bekasi, 29 Januari 2019

Tbc

Promise | Suho x Irene (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang