Chap 14

5.2K 400 41
                                    

Waktu terus berlalu dengan cepat, sudah dua minggu mereka lewati. Hari-harinya selalu berbeda dan itu membuat kebahagiaan tersendiri baik dalam diri Suho maupun Irene. Walau petemuan keduanya terbilang sedikit karena sibuknya pekerjaan masing-masing namun mereka masih bisa saling mengisi di waktu tersebut.

Misalnya seperti Suho yang mengerjakan pekerjaannya di ruang kerja ditemani Irene yang berada di pangkuan Suho dengan Irene yang sedang mendesain.

Dan banyak hal lain yang mereka pelajari dalam peran baru mereka sebagai suami istri. Semua punya kesenangan tersendiri bagi Irene maupun Suho.

Seperti saat ini, Suho sedang rapat dengan para direktur di perusahannya namun harus diganggu dengan telfon dari Irene.

"Sayang," panggilnya dari sebrang sana dengan nada yang errr Suho rasa ia akan menerkam istrinya jika sang istri ada di hadapannya.

"Kenapa sih sayang?"

"Kok nadanya gitu?!" Ujar Irene yang langsung merubah nada manjanya menjadi jutek karena jawaban Suho. "Gak suka aku telfon!"

Mendengar hal itu, membuat Suho kelabakan sendiri. "Gak kok sayang, suka banget malah hehe. Kamu kenapa telfon?"

"Anter aku ke kedai es krim langganan yuk,"

"Dua jam lagi gimana? Aku lagi rapat nih sayang,"

Suho mendengar Irene menggeram disebrang sana. Tuh kan, dia salah lagi.

"Dua jam itu lama! Atau aku pergi sama Bogum aja ya," ancamnya.

"Ap- nggak nggak, gak bakal aku izinin. Yaudah aku langsung ke butik kamu. Tunggu ya, awas aja kalau pergi sama si brengsek!"

"Iya iya, cepet makanya,"

Dan.

Tut..tut..tut..

Irene mematikan sambungannya terlebih dahulu. Oke ia sepertinya harus sabar untuk menghadapi sang istri.

Suho kembali ke ruang rapat yang langsung ditatap oleh banyak pasang mata yang mungkin sudah menunggunya sejak tadi.

"Rapat hari ini dibatalin oke, besok kita rapat lagi. Saya gak terima bantahan," ujar Suho yang langsung keluar setelah mengkode Jisoo untuk membereskan barangnya.

Para direktur pun mengikuti ucapan sang bos. Mereka malah merasa beruntung karena tidak perlu kena semprot si bos yang jeli bukan main. Ada kesalahan sedikit pasti kena deh. Suho dan perfeksionis nya patut di beri aplouse.

Beda hal dengan Jisoo yang memilih ikut bangkit dan mengejar Suho, dia menahan tangan Suho membuat Suho yang tadinya ingin memasuki lift pun terhenti dan berbalik.

Suho menatap Jisoo dengan pandangan bertanya.

"Kenapa dibatalin pak?" Tanyanya.

"Ada sesuatu sama istri saya, dan saya buru-buru," ujar Suho sambil menatap tangan Jisoo yang masih memegang tangannya.

Melihat itu membuat Jisoo melepaskannya lalu menunduk membuat Suho lebih dahulu pergi dan hilang dibalik kotak besi yang biasa disebut lift.
Meninggalkan seseorang yang mencoba meredakan sakit yang dirasakan.

Suho melihat jam tangannya, sang istri gak akan berangkat dengan si brengsek itu 'kan? Pikirnya.

Dia memang sudah tau masalah hari itu plus kenapa bisa Irene kenal dengan Bogum. Jawabannya karena Bogum adalah adik kelas Irene di SMA yang suka Irene.

Pada saat itu, Bogum dengan gencar mendekati Irene. Dia pun nembak Irene namun Irene tidak langsung menjawabnya. Hal itu tidak sama sekali membuat Bogum menyerah dia pun tambah gencar mendekati Irene, setelahnya hari dimana Irene sudah mengetahui bagaimana perasannya dengan Bogum dan ingin membalas pernyataan cintanya, Bogum pergi begitu saja dan menghilang.

Promise | Suho x Irene (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang