Chap 9

6.5K 450 20
                                    

"Aduh gila anjir gosong semua ini woy!!" Heboh Chen saat mengetahui daging yang mereka panggang sudah berubah warna menjadi warna hitam.

Mendengar itu Irene segera mendekat kearah panggangan dan ia langsung menepuk dahinya.

"Tadi siapa yang lagi manggang?" Tanya Irene pada Chen.

"Bang Lay, mbak. Gak tau dianya kemana sekarang," jawab Chen yang membantu Irene mengangkat daging yang sudah bewarna hitam itu.

Chen juga tidak tau kemana perginya Lay, sebab dia baru ketaman belakang sehabis kedapur mengambil sirup.

Jadi saat ini mereka sedang melakukan barbeque yang bisa dibilang hancur, sebab sang chef baik dari biangnya kecebong maupun RV luv luv belum datang, siapa lagi kalau bukan Dyo dan Wendy yang bisa menghandal semua makanan.

Dan tiba tiba Lay datang kearah mereka berdua dengan napas terengah-engah. "Hhh aduh hahh gimana dagingnya udah mateng?" Tanyanya dengan wajah yang minta diciㅡ /ah sudahlah/

"Udah mateng bang, saking matengnya sampe gak bisa dimakan," ujar Chen.

"Lah kok bisa?" Tanyanya yang super duper polos.

"Iyalah kematengan sampe gosong, tuh liat," Chen menunjuk tempat sampah yang berisi daging gosong itu.

Lay terkejut, kemudian dia menghampiri tempat sampah berisi daging itu. "Maaf ya gue jadi gak bisa makan lo," ujarnya yang kalian tau kan dia berbicara sama siapa?

"Udah bang, bisa dimasak lagi kan," ujar Irene sambil memasak daging yang baru saja ia panggang. "Yang lain kemana sih?" Tanya Irene pada keduanya.

"Suami lo lagi pamerin gadget baru yang bisa dilipet sama yang lain. Yaudah pada keruang kerja suami lo," ujar Lay menjawab itu.

Chen memicing menunjuk wajah Lay menggunakan capitan yang sedang ia pegang. "Jangan bilang lo dari situ juga bang?"

Menggeleng sambil mengangkat tangannya, "Wuis bro santai, turunin capitannya itu panas!" Lay menatap capitan yang terlihat panas itu dengan tatapan mengerikan.

"Hehe maaf bang, khilaf,"

"Itu tadi gue ke toliet, kebelet. Ntar kalau gue tetep stay disini bau pesing deh rumputnya," jawabnya yang kelewat polos.

Irene dan Chen hanya menghela napas melihat kepintaran Lay. Omongan itu doa, jadi jangan ngejelekin orang lain, apalagi sahabat yekkan?

Lagi, Irene tak habis fikir dengan suaminya yang malah memamerkan handphone yang baru saja ia beli siang tadi bukannya mereka yang ingin acara ini. Huh para sahabat suaminya memang menakjubkan.

Tak lama pasangan yang ditunggu datang juga.

"Loh kok sepi?" Tanya Wendy pada Irene sedangkan Dyo bertos ala laki-laki gitu ke Lay dan Chen.

"Lagi pada diruang kerja suami gue, liat gadget terbaru," jawab Irene.

"Oh, ini dari tadi belum ada yang mateng kak," Dyo melihat belum ada satupun daging yang matang di piring yang ada diatas meja dekat kolam renang.

"Itu Yo, dagingnya gosong gak bisa kemakan, kesian ya?"  jawab Lay yang membuat Dyo tertawa kecil.

Lalu dengan sigap dia mengambil capitan dan bergabung untuk memanggang daging tersebut.

"Wen, lo bakar dulu ya. Gue panggilin yang lain. Keenakan mereka gak ngapai-ngapain pasti tinggal makan aja nanti," sungut Irene kesal.

"Oke kak,"

Yeri dan Joy belum datang karena mereka ada urusan dulu sebentar sedangkan Seulgi tak bisa datang karena harus mengikuti peresmian kantor cabang milik ayahnya.

Promise | Suho x Irene (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang