Chap 11

5.8K 415 50
                                    

Tangan perempuan itu dengan lihai memilih baju yang akan digunakan suaminya untuk dua hari kedepan. Setelah mendapatkan bajunya dengan segera ia memasukannya kedalam koper.

"Kamu ikut ya sayang?" Ujarnya masih mencoba membujuk sang istri.

Hal ini sudah Kim Suho lakukan sejak siang tadi, agar sang istri mau ikut dan tak sendiri di rumah sebesar ini. Ini kali pertama dia meninggalkan sang istri selama pernikahan mereka, persetan dengan dirinya yang menjabat sebagai pemilik perusaahaan IT terbesar. Nyatanya, hal itu membuat dis jauh dari sang istri.

Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, Irene pun bangkit dan menghampiri Suho yang terduduk di pinggir kasur. Lalu dia mencoba menggeser tubuhnya agar berhadapan dengan sang suami.

"Kamu itu kenapa? Khawatir aku sendiri? Aku kan bisa ajak anak-anak kesini buat nginep, mereka pasti mau kok," bujuk Irene agar suaminya tak cemberut. Karena hal itu sudah terpampang diwajah suaminya sejak tadi.

Suho menatap mata Irene dalam, mencoba menyelami mata sang istri yang bewarna coklat. "Kamu gak tau apa yang aku rasain sih,"

"Memang apa yang kamu rasain?"

"Aku gak mau jauh dari kamu, kalau selama disana aku kangen meluk kamu gimana? Masa iya aku harus pulang sebelum kerjaan beres?!"

Tangan Irene menarik kedua pipi sang suami lalu wajahnya menampakkan kegemasan. Sejak kapan sih suaminya lebay gini? Hal lain yang baru Irene ketahui.

"Sakit," ujar Suho mencoba melepaskan cubitan itu.

Irene tertawa melihat Suho seperti itu. Kok gemes ya?

"Sayang, jangan hal kayak gini aja kamu permasalih. Sekarang zaman udah canggih, kalau kamu kangen aku tinggal VC kan bisa?" Ujar Irene "Kamu gak usah khawatir karena ninggalin aku sendiri disini, besok aku minta anak-anak buat nginep disini, okey?" Lanjutnya.

"Okey, jangan nakal ya selama aku gak ada disini!" Titah Suho yang malah membuat Irene jengkel. Nakal? Memangnya ia anak kecil apa.

"Harusnya aku yang ngomong kayak gitu ke kamu, kamu jangan nakal. Awas genit-genit! Ketauan genit pulang gak bakal aku bukain pintu,"

Suho yang gemas melihat Irene menatapnya jengkel menarik sang istri membuat mereka berbaring sambil berhadapan.

"Buat apa liat yang lain, kamu aja satu gak bakalan abis,"

Dan setelahnya biarkan dua anak manusia itu merasakan kehangatan sebelum waktu dan jarak memisahkan.

***

"Astaga kamu tuh kalau soal tidur kebo banget ya!"

"Kim Suho, bangun!!!!"

"Pesawat kamu take off dua jam lagi dan Jisoo udah telfon dari tadi!"

Dan banyak lagi omelan sang istri yang membuatnya harus bangun. Melihat Irene yang cemberut dan jutek adalah hal yang menyenangkan bagi Suho. Istrinya berkali-kali terlihat sexy ditambah baju tidur yang masih digunakan.

Suho pun segera beranjak ke kamar mandi. Sebenarnya bisa saja dia bablas tidur dan tidak ikut ke Surabaya, namun perkataan Irene kemarin tentang tanggung jawab membuatnya harus mengikuti rapat ini. Walau saat ini saja, kekayaan yang ia miliki sudah banyak ya kira-kira sudah cukup untuk menghidupin tujuh turunan.

"Sayang ambilin aku handuk," teriak Suho yang menyembulkan kepalanya di pintu kamar mandi.

Mendengar itu Irene pun mengambilkannya di walk in closet dan segera memberi ke Suho.

20 menit Suho habiskan untuk mempersiapkan dirinya. Kebetulan sekali Irene pun sudah siap jadi mereka bisa segera berangkat ke bandara.

Satu jam mereka habiskan di perjalanan dan saat tiba Suho segera turun diikuti Irene yang turun setelah Suho membukakan pintunya.

Promise | Suho x Irene (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang