"Ho, gendong!" Teriak Irene dari dalam kamarnya agar terdengar Suho yang berada di ruang kerja, ya samping kamar mereka.
Pintu terbuka menampilkan Suho dengan kacamata bacanya dan baju yang sudah kusut.
"Aku lagi kerja sayang, kan kamu yang gak bolehin aku buat pergi ke kantor," jawab Suho yang terdengar sedikit emosi.
Pasalnya, hari ini ada rapat penting dengan investor dari amerika, tetapi Irene dan kedua orang tuanya melarang Suho untuk pergi ke kantor.
Ini bukan tanpa sebab sebenarnya, karena kandungan Irene yang sudah 9 bulan membuat Suho harus tetap disamping Irene. Bukannya Suho tidak mau menemani sang istri, hanya saja hari ini adalah hari penting.
Sudah satu minggu Suho tidak pergi ke kantor, semua pekerjaan ia kerjakan dirumah, dan pekerjaan yang tak terlalu memerlukan dirinya ia alihkan ke sekretaris yang sudah bergabung beberapa bulan ini, yaitu Jaehyun Jeon, sepupunya.
"Udah tau istrinya lagi hamil tua, dimanja kek atau apa kek. Gak pengertian banget jadi suami!" Cerocos Irene sambil mencoba turun dari ranjang.
Ia hanya ingin ke taman belakang rumahnya karena bosan terus berdiam di kamar. Tapi, mengingat perutnya yang besar membuat dia takut atau lebih tepatnya malas untuk turun tangga.
For your information, berat Irene bertambah 19kg dariberat awal yang hanya 44kg. Bisa dibayangkan betapa sulit dia untuk berjalan.
Tanpa banyak kata, Suho menghampiri istrinya dan menggendong ala bridal style.
"Mau kemana?" Tanya Suho."Taman,"
Setelah itu hening melanda mereka, saat sudah sampai ditaman Suho pergi meninggalkannya sendiri. Dan Irene yang tak terbiasa diperlakukan dingin seperti ini pun meresa sedikit sedih, pasalnya Suho selalu perhatian padanya. Apa mungkin ini salahnya karena tidak membiarkan Suho pergi kerja?
Nampaknya langit mendukung perasaannya, langit seketika berubah menjadi abu-abu dan gerimis datang dengan perlahan.
Irene berusaha bangkit, dan berjalan semampunya untuk masuk kedalam. Jarak taman belakang dengan rumahnya lumayan jauh, mungkin 10 meter?
Belum sampai masuk rumahnya, Irene sudah basah kuyup. Ia berharap Suho datang kepadanya dan segera membawanya, mengingat ini sangat dingin. Tapi, harapan hanya tinggal harapan, Suho tak kunjung datang bahkan saat Irene sudah berada di ruang makan. Rasanya sudah tidak sanggup ia berjalan ke lantai atas.
Badannya sudah menggigil, sampai seperti ada malaikat datang menyelamatkan dia yang kedinginan.
Kedua orang tua Suho datang, dan terkejut melihat menantunya basah.
"Anak Mommy, kamu kenapa sayang?"
"Mom, dingin.." hanya itu saja yang bisa Irene ucapkan.
Daddy Suho dengan cepat membawa Irene ke kamar, dan menyuruh sang istri untuk menganntikan Irene baju sementara ia mencari Suho untuk mengomelinya tentu saja.
Mr.KimㅡDaddy Suhoㅡmenemukan anaknya sedang berkutat dengan kertas-kertas yang ia pegang. Bahkan suara pintu terbuka saja tak membuat dia terganggu.
"Dulu aja berjuang mati-matian, sekarang pas udah dapet mau di sia-siain gitu aja?" Tegas Mr.Kim dengan nada menyepelekan.
Saat itulah Suho baru tersadar bahwa adaa orang selain dirinya diruangan ini.
"Loh Dad? Kapan sampe? Kok bajunya basah?" Tanya Suho bingun karena sudah ada Ayahnya dihadapannya.
"Diluar hujan," jawab Mr.Kim singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise | Suho x Irene (Selesai)
FanfictionKim Suho, seorang laki-laki yang menyukai gadis jutek nan dingin. Dia harus benar-benar berjuang untuk mendapatkan hati wanitanya. Saat tiba waktunya, Suho menyatakan perasaannya namun semua diluar dari ekspetasinya. Ia kecewa dan meresa harus mund...