Chap 25

5K 341 27
                                    

Irene rupanya bukan tipe wanita pendendam. Lihat saja, ia sendiri malah menawarkan Jennie untuk makan pizza bersama, karena suaminya memesan 10 box pizza. Kebetulan Jennie yang ingin pulang, saat itu juga si pengantar pizza datang.

"Gila woy nikmat banget ini," ujar Sehun memakan keju yang masih lumer meleleh gitu.

"Kejunya anjir, surga dunia banget," sahut Kai.

Semua hanya menggeleng melihat kelakuan anak semester akhir yang skripsinya selalu dicoret.

"Ehm, ayo Jen makan,"ajak Irene ketika melihat Jennie hanya melamun dengan pandangan kosong.

Jennie masih belum tersadar dari lamunannya, sampai krystal yang disebelah Jennie menepuk bahunya.

"Iya kak?" Tanya Jennie tidak mengerti apa-apa. Dia tau orang disebelahnya ini adalah pacarnya mantannya. Terlihat dewasa, dan mereka sangat cocok.

"Dipanggil Irene tuh," ujar Krystal.

"Kenapa kak?" Tanya Jennie pada Irene.

"Makan pizzanya, pokoknya sebelum pulang harus makan pizza dulu," ucap Irene dengan paksaan disetiap nadanya.

Jennie mengangguk lalu memakan satu slice pizza dalam diam. Dia merasa sangat menyesal, perbuatan yang dia lakukan sangat jahat. Tapi, Irene masih mau memaafkannya malah masih tetap menganggapnya sebagai adik. Dan Jennie bersyukur, Irene sudah tidak lagi memiliki rasa trauma padanya. Entah bagaimana dengan Bogum.

Tak berapa lama kamar rawat inap Irene diketuk dan munculah suster dengan wajah pucatnya.

"Kenapa sus?" Tanya Lay yang kebetulan ada dekat pintu.

"Ada yang mencari atas nama Jennie," ujar suster itu.

Jennie yang mendengar namanya disebut langsung tersedak. Apa ini waktunya?

***

Ditempat lain, perempuan dibalik semua masalah ini mendekam dikasurnya dengan seseorang yang memeluknya dari samping.

Dia menggeliat dan mengernyit bingung, sebelahnya ada orang? Apa mungkin Suho? Atau..?

"Jin....?" Pekiknya dengan keras.

"Kenapa sih Soo?" Ujarnya seperti gurauan.

"Lo?" Jisoo melihat sedikit tubuh Jin yang terpampang dan selanjutnya ia melihat tubuhnya, dan ia sadar bahwa hal ini tak akan selesai dengan cepat.

Jisoo dengan segera menarik selimut dan berjalan dengan susah payah ke kamar mandi.

2 jam ia habiskan untuk berendam. Sambil memikirkan apa yang harus ia lakukan jika hal yang ia takuti terjadi?

Pintu kamar mandi di gedor dari luar, suara Jin lah yang terdengar memanggilnya.

Jisoo segera bilas dan setelah selesai dia memakai bathrobe yang ada di kamar mandi.

"Apapun yang terjadi nanti, gue pasti bertanggung jawab." Ujar Jin penuh tanda tanya.

"Lo kira gue hamil sampe harus minta tanggung jawab lo?"

"Lupain Suho ya. Kita mulai hidup baru, walau keadaan nanti memisahkan tapi gue gak mau lo sampai salah ambil langkah," ujarnya mendekat kearah Jisoo, "Besok gue pasti bawa pendeta ke tempat lo," ujarnya kembali dan memeluk Jisoo dari belakang.

Jin mengecup rambut Jisoo yang wangi. Tak ada perlawanan sama sekali, justru Jisoo malah terkesiap mendengar semua yang dibicarakan oleh Jin.

"Setelah ini gue gak mau lo ada dendam sama keluarga Suho. Karena dia cuma mau keadilan aja. Sekarang pake baju dan setelah itu keluar kamar ya," ujar Jin yang setelahnya berjalan keluar.

Promise | Suho x Irene (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang