Suho selalu mengingat kejadian menakjubkan kemarin. Ia tidak menyangka akan dikaruniai anak kembar, iya kembar sepasang.
Anak pertama mereka adalah laki-laki yang diberi nama Kim Sulbin, dan anak perempuan mereka diberi nama Kim Sulli.
Pada proses kelahiran anak pertama mereka semua tentram bagi Suho, tapi pada saat dokter bilang kalau ada bayi lagi disitulah Suho merasa dia juga berjuang untuk anak dan istrinya.
Bagaimana tidak, proses melahirkan anak kedua, Irene menjadi benar-benar sangat ganas. Kuku Irene yang sedikit panjang mencakar lengan Suho, juga tak lupa rambutnya menjadi sasaran Irene. Namun, walau begitu Suho tetap bahagia, sakitnya cakaran dan jambakan tak sebanding dengan kebahagiaan yang ia rasakan.
"Ibu waktunya memberi asi," ujar suster yang membawa Sulli.
Sulbin baru saja diberi asi dan sekarang gantian adiknya.
Suho dengan cepat menggendong Sulbin dia menimang anaknya yang sangat mungil ini.
Sedangkan Irene menyusui anaknya sambil mengelus pipi gembul Sulli.
"Saya tinggal dulu ya, Bu, Pak,"
"Iya Sus, terima kasih," jawab Irene.
Suho mendudukkan dirinya pada bagian ranjang yang kosong. Dia tersenyum melihat Irene fokus menyusui si bungsu.
"Yah aku gak kebagian deh," gumam Suho yang masih bisa didengar oleh Irene.
Irene hanya bisa berdecih, "Lagi siapa yang mau bagi ke kamu sih,"
"Iya deh Daddy sekarang udah gak bisa lawan Mommy lagi,"
Irene tertawa kecil mendengar itu.
"Oh iya sayang," ujar Suho tiba-tiba mengalihkan Irene yang fokus pada Sulli.
"Kenapa?"
"Anak-anak siang ini mau kesini katanya,"
"Oh yaudah, yang penting pas jam besuk aja," ucap Irene.
"Yaudah nanti aku kabarin ya,"
Pintu ruangan terbuka, suster datang untuk mengganti botol infus Irene. Sementara anak mereka di taruh dalam box bayi yang tentu ada diruangan itu pula.
Ini saja, Irene baru bisa bertemu anak-anaknya karena semalaman anaknya harus masuk ke inkubator, untung saja pagi ini sudah bisa dipindahkan.
"Setelah bang xiumin ngambil S3 di London, sekarang Dyo yang bakal ngelanjutin S2 nya di Australia," ujar Suho tiba-tiba dengan wajah yang langsung murung.
Irene terkejut, pasalnya bang Xiumin baru pergi melanjutkan pendidikannya satu bulan yang lalu, dan sekarang disusul Dyo. Ah betapa bobroknya titisan kecebong tanpa Dyo dan Xiumin.
"Kapan? Terus Wendy gimana, dia kan lagi hamil muda? Kenapa Wendy gak cerita sama aku sih," ujarnya sedikit kecewa.
Suho mendekat dan mengelus rambut Irene. Untung aja perawat sudah keluar.
"Sebulan lagi. Dan katanya sih mereka bakalan tinggal disana, gak lama. Sampe S2 nya selesai. Ini karena Dyo pernah ngajuin beasiswa dan siapa sangka beasiswa itu keterima, ya mau gak mau dia harus berangkat,"
Irene mengangguk mengerti, ah dia akan kangen betapa cerianya Wendy dan kalemnya Dyo.
Pucuk dicinta ulan pun tiba, pasangan WenSoo yang datang terlebih dahulu. Reaksi yang diberikan Wendy sangat over, dia langsung berlari kearah dua box bayi, tanpa memikirkan kandungannya yang baru berumur satu bulan.
Tangan Dyo menarik tangan Wendy dan wajahnya yang sedikit syok, "Sayang, kenapa harus lari?!"
Wendy tersenyum bersalah dengan segera meminta maaf, lalu setelahnya dia berjalan dengan santai ke box bayi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise | Suho x Irene (Selesai)
FanfictionKim Suho, seorang laki-laki yang menyukai gadis jutek nan dingin. Dia harus benar-benar berjuang untuk mendapatkan hati wanitanya. Saat tiba waktunya, Suho menyatakan perasaannya namun semua diluar dari ekspetasinya. Ia kecewa dan meresa harus mund...