Chap 20

4.8K 374 17
                                    

Yeri dan Wendy menemani Irene dirumahnya yang mewah ini. IRT nya biasa kerja pagi saja, setelah itu pulang. Jadi Irene hanya sendiri saja jika Suho belum pulang, sedangkan satpam dan sopir tinggal di pos depan tempat penjagaan rumah Irene dan Suho.

Irene termenung memikirkan hal tadi, memang beberapa jam sudah berlalu tetapi bayangan mengenai kejadian tadi terus terputar apalagi saat Suho dan wanita licik itu tertawa bersama.

Bukan tanpa sebab Irene tidak menyukai Jisoo, pertama karena ia tak menginginkan peritiwa kelamnya kembali dialaminya, kedua dari awal bertemu dengam wanita itu entah kenapa Irene merasa bahwa Jisoo menyukai suaminya hal itu dia tahu pada saat dibandara beberapa waktu lalu Jisoo terang terangan menatap kearah merekaㅡIrene dan Suhoㅡyang berdekatan dengan tidak suka padahal itu kali pertama mereka bertemu. Entahlah, ia harus bersiaga terhadap hal yang tak diinginkan, mengingat tingkah Jisoo yang terbilang licik itu.

Irene menemi Yeri dan Wendy menonton MV Oppa korea yang katanya akan keluar hari ini. Kebetulan pukul 4 beberapa menit lagi, jadi mereka memutuskan untuk menonton bersama di layar TV Irene yang besar. Katanya, agar lebih fokus melihat oppa. Entahlah Irene tak mengerti jalan pikiran fangirls ini.

Saat MV itu sudah ada, reaction yang mereka berdua berikan benar benar seperti cacing kepanasan. Teriakan memenuhi ruangan keluarga Irene, dan itu cukup membuat Irene lupa tentang masalah tadi. Ia menikmati alunan lagu tersebut, malah kalau tidak ingat sedang hamil ia akan ikut berjoget bersama Yeri dan Wendy.

Ia tertawa sambil sesekali mengusap perutnya pelan, berharap anaknya tidak akan melihat adegan ini.

"Donghae Oppa saranghae!" Teriak Wendy saat kamera fokus pada Donghae.

"Eunhyuk Oppa jjang! Nanaen Neomu saranghaeyo!" Kali ini giliran Yeri yang berteriak dengan bahasa planetnya, menurut Irene.

Saat lagu selesai mereka segera duduk dan mengatur napas. Sontak hal itu membuat Irene tertawa, baterainya low guys.

"Bahagia banget ya," tanya Irene.

"Hah..hah.. bukan lagi kak. Ini tuh bagaikan asupan energi buat menghadapi kekejaman dunia,"

Tangan Irene memukul bahu Yeri pelan sambil tertawa, ini anak lebay nya pake banget ya.
"Berlebihan!"

"Serius, kadang ngefangirls kayak gini ngilangin stress, gue sama Joy kalau lagi banyak tugas pasti berakhir di tempat konser. Setelah itu, beban kayak keangkat," jawab Yeri.

Irene menyunggingkan senyum. Semua punya cara masing-masing untuk bahagaia.
Tak lama suara mobil terdengar, lalu muncul lah sosok yang sedang Irene hindari.

Wendy dan Yeri yang mengerti situasi langsung bangkit, dengan totebag di tangannya mereka pamit ke Irene.

Sedang Irene melihat Suho menghampirinya, ia malah menggandeng tangan Yeri dan Wendy untuk mengantarnya pulang.

"Itu suami lo kenapa gak disambut Kak?" Tanya Wendy sambul berjalan kearah mobilnya.

"Males." Jawabnya.

Oke. Cukup. Baik Wendy dan Yeri tidak mau membahas jauh dengan keadaan yang sedang panas ini. Biarkan masalah ini hanya mereka yang menyelesaikan, mereka berharap bahwa ini hanya kesalah pahaman saja.

Saat Wendy dan Yeri sudah pulang, Irene segera masuk ke dalam menuju kamarnya dilantai atas. Ia menghiraukan Suho yang menatapnya dari ruang makan.

Sedangkan Suho menaruh gelas dengan kasar dan menuju Irene untuk segera menyelesaikan kesalah pahaman ini. Ia tak akan membiarkan hal ini terus berlangsung lama, mengingat Irene yang sedang hamil muda takut membuat dia stress hanyz karena kesalah pahaman ini.

Promise | Suho x Irene (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang