Chap 3

8.5K 872 37
                                    

Aku saranin kalian baca part ini sambil dengerin lagu last child- tak pernah ternilai.

Happy reading!

***

Hari ini, tepatnya subuh tadi biangnya kecebong berangkat menuju villa yang dipesan Suho.

Saat ini pukul 7 pagi, mereka sudah sampai di villa tersebut. Tak ada hambatan sama sekali, dikarenakan jalan yang lenggang, mungkin karena bukan musim liburan.

Mereka berangkat menggunakan mobil bus travel yang Suho pesan juga, jangan salah guys mobil bus ini lengkap pakai banget, karena ada tempat tidur, tempat untuk memasak bahkan toilet pun ada. Jangan tanya berapa harganya untuk sewa 2 hari:)

Awan mendung menyambut mereka ketika sudah menapakkan kaki di villa. Walau begitu biangnya kecebong tetap bersemangat. Karena villa ini sangat lengkap, mulai dari kolam renang, tempat gym, tempat karaoke, tempat memancing, bahkan landasan helikopter pun ada di rooftop villa ini. Kanjeng Suho memang mantap.

Tapi, lain hal dengan hati Suho. Ingatannya mengarah pada kejadian semalam. Dia merasa kecewa, ini pasti karena dia yang terlalu berharap. Sehingga saat harapan itu musnah, ya rasa seperti inilah datang.

Di bawah pohon pucuk merah disertai tetesan embun yang jatuh menemani pagi galaunya. Dia merasa apakah kurangnya dia selama ini? Harus seperti apa perjuangannya? Kenapa, kesempatan yang ia pikir sudah bagus malah mendapatkan jawaban yang lain dari bayangan dirinya.

"Kalau ada masalah itu cerita, Bro!" Ujar suara disampingnya.

Suho menoleh sebentar, sebelum ia kembali fokus ke kolam yang ada dihadapannya.

"Gue itu serius banget sama dia bang. Gue cinta banget sama dia, gue selalu perjuangin cinta dia, gue lakuin segalanya. Tapi, saat itu gak dihargai kok ya bikin gue milih mundur," ujarnya tanpa ada semangat dalam setiap kata.

"Lo serius mau mundur? Setelah perjuangan lo selama ini?"

Suho menatap Xiumin, lalu dia mengangguk mengiyakan ucapan Xiumin

"Bener kata dia, perjuangan gue itu percuma gak membuahkan hasil apapun. Dia sendiri yang bilang gitu, gue hanya mengikuti perkataannya,"

Setidaknya diriku pernah berjuang
Meski tak pernah ternilai dimatamu

Setidaknya ku pernah menanti
Terkapar melawan sepi hatiku
yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu
(Last child- tak pernah ternilai)

Suara Chanyeol terdengar dari ruang karaoke.

Lirik itu membuat Suho semakin galau. Galau level atas.

Xiumin menepuk-nepuk bahu Suho berharap dengan itu membuat sang empu menjadi lebih baik.

"Apapun keputusan lo, gue selalu dukung Ho. Tapi gue harap kedepannya lo benar-benar bisa lepas dari dia. Lepaskan dari pada itu membuat lo sakit, jangan terlalu dipaksa karena laki-laki pun punya hati. Ayolah, orang seganteng dan kaya kayak lo mah gampang dapet cewek,"

"Thank you bang, hari ini izinin gue sendiri ya,"

Xiumin mengangguk mendengar itu, lantas segera beranjak meninggalkan Suho yang masih galau.

***

Saat ini mereka sedang makan malam, tentu saja Dyo yang memasak.

Baekhyun menghintung member yang ada di meja makan, "Enam..tujuh..? Loh satu lagi mana? Itu bang Suho kemana ini? Kok dia ngilang? Kai lu ngasih kekuatan lo sama dia? OMG!!" Ributnya disertai kegiatan memukul-mukul kecil meja makan.

"Bang!" Sentak Dyo membuat suasana hening seketika. Baekhyun pun hanya pura-pura tak berbuat apa-apa.

Alasan Dyo membentak Baekhyun adalah karena pukulan kecil dari tangannya membuat sayur yang isinya penuh menjadi sedikit tumpah.

"Udah, gue cari bang Suho dulu. Takut dia bunuh diri, malem-malem begini ilang," ujar Sehun lalu segera beranjak.

"Gue juga ikut cari deh, kalian tunggu disini," Chanyeol pun mengikuti langkah Sehun untuk mencari Suho.

Sementara Chanyeol dan Sehun mencari leader mereka, semua yang dimeja makan menunggu sampai Suho datang.

"Gue penasaran kata-kata apa yang Kak Irene ucapin sampe bikin Suho kayak gitu," ujar Lay.

Semua memang sudah tau, karena Xiumin yang bercerita siang tadi.

Baekhyun mengangguk membenarkan ucapan Lay, "Gue rasa sih bang, itu kata-kata nyakitin banget, secara Suho sampe gak mood ngapa-ngapain. Makan aja kalau gak disuruh gabakalan mau,"

"Wah kadang gue bingung, ada cewek yang hatinya keras banget ya?" Ujar Chen menanggapi obrolan ini.

"Batu aja kalau terus menerus kena air pasti bisa rapuh kok bang," celetuk Kai.

Semua membenarkan ucapan Kai.

"Ya gitulah masalah hati, gak mungkin bisa ada yang mengerti kalau bukan diri sendiri," lanjut Kai.

"Najis bucin! Abis putus kan lo yak?" Ledek Baekhyun disertai tawanya.

"Bangke lo bang, tau aja gue abis putus!"

"Putus dari siapa dia," tanya Dyo.

"Acie babang Dyo perhatian," ledek Baekhyun kembali.

Pelototan didapatkan oleh Baekhyun membuat tawanya menyembur kembali.

"Sama anak SMA, Jen- Jen siapa ya? Ya pokoknya cewek SMA yang rada bad girl dan sexy,"

"Byun Baekhyun!" Ujar semua yang berada di sana.

Tawa kembali menyembur dari mulut bebek. Sebelum tawa itu berhenti, karena kedatangan Suho, Sehun dan Chanyeol.

"Yuk makan," ujar Suho seolah tak terjadi apapun.

"Bang, lo gak apa-apa?" Tanya Dyo pelan, takut menyinggung perasaan Suho.

"Haha, emang gue kenapa? Gue gak apa-apa guys. Setelah gue pikir emang gue yang terlalu lebay, ya doain aja ya semoga setelah ini gue bisa lupain dia,"

Kai yang mau menyuapkan makanan kembali harus menurunkan sendoknya.

"Kalau belum bisa ngelupain, biar aja bang. Biarin rasa itu tetap ada, karena sesuatu yang dipaksain itu akan berakibat buruk. Suatu saat gue yakin rasa itu akan menguap dan hilang,"

Semua fokus pada apa yang Kai ucapkan. Lalu membenarkan ucapan sang raja cinta.

"Hah, yaudah lah. Sekarang kita makan, setelah ini kita jajan street food. Karena pas pagi tadi gue liat banyak yang jualan di depan villa," ujar Suho memilih berhenti untuk membicarakan soal cinta.

Semua bersorak riang. Sebelum ucapan Suho kembali membuat mereka bersorak, namun dengan nada kecewanya.

"Tapi bayar sendiri!"

Suho tertawa melihat keseruan malam ini.

Dia mencoba melupakan perempuan itu dengan para sahabatnya. Berharap apa yang diucapkan Kai benar, bahwa suatu saat rasa ini akan hilang. Walau ia tak tau itu kapan, namun dia berusaha untuk menghilangkan rasa ini.

Dan Suho pun berjanji pada dirinya untuk tidak mengganggu hidup Irene kembali. Karena mungkin memang takdir tidak berpihak pada mereka.

***

Please jangan minta nambah. Huhu ide mentok dan lagi gak mood karena viewers sama vote gk seimbang bgt:")

Ayolah hargai aku.

Udahlah banyak cingcong lah aku:") byebye.

Tbc.

Promise | Suho x Irene (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang