"Gosh!"
"Anjirrr. Sialan banget emang tuh anjing!"
Dua orang anak muda berpakaian abu-abu putih kini sedang mengatur nafasnya. Si cewek berambut pendek sebahu terlihat sedang memegang dada mencoba agar bisa bernafas, sedangkan cowok jangkung disebelahnya terlihat sudah bisa mengendalikan dirinya.
"Gue mau pingsan."
Dengan lebainya, dengan gaya dramatisasi yang dbuat-buat, si cewek bergaya seolah-olah mau pingsan. Sedangkan cowok disampingnya malah mendengus dan dengan tega menoyor kepala sang gadis.
"Dasar drama."
Tetapi tetap saja, tangannya menopang cewek lebai disampingnya dengan cekatan. Bukan takut sicewek pingsan, tetapi agar mereka tak tambah malu karena berhenti ditempat yang cukup ramai.
"Ayo pulang." ajaknya.
Sang gadis menggeleng kuat, "Gak. Anak gue masih ada dideket sana." Sicewek hendak melepas rangkulannya dan berjalan pergi, tetapi tanpa iba, laki-laki disampingnya langsung menariknya kedalam dekapan. Jadilah drama roman picisan yang sekarang ditonton pengguna jalan.
"Apaan sih lo tai kuda! Lepas! Malu-maluin anjing."
"Gue baru tahu lo punya rasa malu."
"Shit."
"Diam dan turutin gue. Anak lo gak bakal kenapa-napa tolol."
Dengan berat hati, si cewek mengangguk malas. Sembari melepas rangkulannya perlahan.
"Ayo pulang."
Hari yang sungguh melelahkan.
*****
Terkenal dengan namanya sebagai Drexa Ash, pemilik mata biru seindah berlian sapir itu hampir menguasai seluruh bagian ibukota dengan geng brandalannya. Fisiknya yang nyaris sempurna dengan rambut pirang keperakan, tak urung membuat dia takut menggores seinci saja bagian dari tubuhnya yang sempurna. Ia bahkan dengan gilanya, mengukir nama seseorang dileher jenjang dan putihnya. Dia adalah obsesinya. Dia adalah kakak tirinya. Levindra Leavata.
Tentang Levindra Leavata. Dia seorang good boy dengan penuh kharisma. Ketua osis SMA Raya yang menduduki posisi ganda. Sebagai ketua osis, sekaligus pangerannya SMA Raya. Jomblo karatan karena masih bertahan pada satu gadis yang mampu membuatnya gila.
Dan dia, Gabriel Alexandrio. Panggilannya Gabriel, si cowok bermata setajam elang yang selalu mampu membuat Drexa Ash menyerah. Percayalah, saat siapapun menatap keiris sekelam malam miliknya, hanya terlihat ruang kosong yang seakan membuat nafas siapapun tercekat.
Dendam dan benci. Bahagia dan derita. Awal yang semu, akhir yang tiada rasa. Semuanya mampu membuat perasaan mereka terombang-ambing dalam satu kata bullshit beratas namakan cinta.
******
Hy guys. Aku bawa cerita baru. Btw cerita sebelumnya aku unpub karena aku ngerasa kalau itu bakalan boring. Keep reading ya guys. Don't forget to vomment or follow me:)
KAMU SEDANG MEMBACA
AnDREaXA
Teen FictionJika Tuhan menanyakan dua hal termustahil yang ingin Drexa minta, Drexa hanya ingin Levindra kembali menjadi kekasihnya. Lalu melenyapkan eksistensi Gabriel untuk selamanya. Yang Levindra tahu, semenjak orang tua mereka memutuskan menikah, Drexa mem...