BughDengan kekuatan tersisa, ia menendang perut Darian, kali ini membuat Darian terlempar.
Sangat kuat.
Bersamaan dengan itu, auara sirine polisi kembali terdengar, membuat mereka kontan ngacir dan menyelamatkan diri masing-masing.
"BUBAR!!!" Perintah Drexa pada anak buahnya.
"Xa, tapi lo---"
"Gue percaya lo tuntun mereka Allard, bawa mereka. Gue gapapa."
Allard menatapnya berat,tapi kemudian seiring sirine polisi yang semakin terdengar mendekat, Allard terpaksa mengikuti peeintah sang ketua.
Drexa langsung berlari sejauh mungkin, agar tak tertangkap aparat.
Ia memasuki gang kecil yang gelap, dengan langkah lari yang semakin memelan karena darah masih tak berhenti.
Drexa melemas, pandangannya mengabur tapi tetap memaksakan diri.
Hingga......
Brugh
Entah bertabrakan dengan benda keras apa, Drexa langsung jatuh tepat dihadapannya bertepatan dengan matanya yang tak bisa lagi menahan dan kemudian tertutup perlahan.
********
Cahaya terang memasuki indra penglihatannya, membuat ia kontan mengerjap. Ia terbangun dan menatap kesekelilingnya.
"Lho, gue dimana?"
Drexa mengernyit saat ia menemukan dirinya dikamar asing berwarna silver dengan parfum berbau maskulin.
"Shit."
Ia dengan tergesa, saat mengingat kejadian semalam, hendak turun, tapi terjatuh lagi. Ia melihat kakinya.
Bagaimana ia bisa lupa kakinya terluka kemarin.
Tapi....
Tunggu,
"Siapa yang ngebalut kaki gue?" Gumamnya.
"Kalau gak kuat berdiri, jangan lo paksain."
Drexa kaget saat suara berat seseorang terdengar. Ia menoleh, mengernyit bingung.
"Lo siapa? Kenapa gue ada disini? Lo gak lagi culik gue kan?" Cerocosnya saat laki-laki itu berjongkok tepat dihadapannya.
Dia terkekeh. Apa yang lucu?!
"Apa tampang gue kayak penculik? Seharusnya gue yang tanya lo itu siapa dan kenapa lo bisa berakhir pingsan dihadapan gue? Tadinya gue kira lo pura-pura alias modus karena liat pangeran ada dihadapan lo, tapi setelah lihat luka dikaki lo, lo emangnya kenapa sih?" Cerocosnya membuat Drexa meringis pelan.
Ia menelisik wajah laki-laki tersebut, apa sebelumnya ia pernah bertemu dengannya?
"Lo siapa?"
"Lah, nanya lagi lo. Gue kan tadi udah bilang kalau---"
"Bukan." Potong Drexa cepat.
"Bukan?" Beonya.
"Apa.....lo pernah ketemu gue sebelumnya?"
Krik....
"Hahhahahha. Masih ngimpi lo? Gue aja tumben liat makhluk macam lo, ya mana gue tahu." Ia terbahak, menganggap gadis asing itu gila.
Drexa masih bersikukuh, "Enggak, gue pasti pernah liat lo."
"Masa? Dimana?" Ujarnya disela tawa.
Drexa mencoba mengingat.
"Lo---"
"Udahlah, lo cuma ngayal. Kita emang pernah ketemu, tapi baru sekarang..."
KAMU SEDANG MEMBACA
AnDREaXA
Teen FictionJika Tuhan menanyakan dua hal termustahil yang ingin Drexa minta, Drexa hanya ingin Levindra kembali menjadi kekasihnya. Lalu melenyapkan eksistensi Gabriel untuk selamanya. Yang Levindra tahu, semenjak orang tua mereka memutuskan menikah, Drexa mem...