Drexa telat lagi.
Jam sudah menunjukan pukul 08.00 sedangkan jam pelajaran dimulai pada pukul 07.00. Itu berarti, Drexa telat satu jam.
Suasana lorong sepi, hanya terdengar hentakan kaki Drexa yang tak cukup keras. Kbm pasti sedang berlangsung.
Suasana tenang, sebelum beberapa orang menarik Drexa secara paksa.
"Anjrit lepasin gue bego!"
Drexa terus memberontak, hingga mereka sampai ditoilet. Mereka menghempaskan Drexa begitu saja.
Begitu tahu siapa pelakunya, membuat Drexa mendengus.
Nara dkk, kakak kelas yang mengaku queen bee di sekolah ini.
"Cih, jadi ini adek kelas yang Gabriel suka? Dari dulu gue heran ya, kenapa Gabriel suka sama cewek-cewek low kayak kalian." Ujar Nara dengan sinis.
Fyi, Nara udah lama banget naksir Gabriel, tetapi Gabriel memang sama sekali tak tertarik pada Nara.
Drexa mengernyit. Apa maksudnya kalian?
"Apa maksud lo?"
"Gak usah pura-pura bego deh lo. Gara-gara lo tuh, Gabriel semakin jauhin Nara bego." Ujar Dara, anak buahnya dengan mendorong bahu Drexa menggunakan telunjuknya.
"Gue gak ngerti apa yang kalian bilang." Sahut Drexa kalem, berusaha sabar.
"Cih, masih aja pura-pura dia Nar, nih anak harus dikasi pelajaran keknya." Timpal Selly, anak buahnya juga dengan memanas-manasi.
Nara tersenyum miring, dia mencengkram pergelangan tangan Drexa.
"Sini lo ikut gue!"
Drexa menepianya kasar hingga terlepas, "Denger ya, gue gak punya masalah sama lo."
"Oh masa? Terus apa maksudnya lo ambil Gabriel dari gue anjing?!" Bentak Nara tepat didepan wajah Drexa. Ia menjambak rambutnya.
Drexa meringis, menahan diri agar tak melawan, "Gue gak ngerti maksud lo. Tapi asal lo tau, gue gak pernah ambil Gabriel atau siapapun itu dari lo!"
"Cih, gak usah bohong lo sama gue! Ikut gue!"
Kemudian tanpa iba, dengan diselimuti kemarahan, masih dengan mejambak rambut Drexa, ia menariknya. Hingga....
Blurb.
Nara mendorong kepala Drexa paksa agar tenggelam di wastafel berisi air. Membuat Drexa menahan nafasnya.
Lag-lagi berusaha menahan diri agar tak mengecewakan Levin.
Drexa bisa mendengar bahwa anak buah Nara terus memanasinya.
Nara mengangkat kepala Drexa, menatap benci gadis itu yang wajahnya memerah.
"Gue harap lo mati kali ini. Itu pelajaran buat cewek belagu kayak lo! Tapi gue belum puas!"
Lalu tanpa aba, Nara menyiram baju Drexa dengan cairan kental yang berwarna coklat. Ia tak tahu itu apa, yang jelas baunya sangat menyengat.
"Ewwww. Jijik banget sih lo!" Ujar Selly dan Dara kompak.
"Ini belum seberapa sama apa yang udah lo lakuin tolol! Gue bakal---"
"Bakal apa?"
Suara seseorang yang terdengar sangat dingin dan mencengkam membuat mereka menoleh. Tepat setengah meter dihadapan mereka seorang gadis dengan rambut terurai menatap dingin sekitarnya.
"Lepasin dia Nara." Perintahnya telak dengan suara yang begitu dalam.
Nara dkk menegang seketika begitu tahu siapa dia. Mereka tentu tak ingin cari mati dengan gadis menyeramkan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
AnDREaXA
Teen FictionJika Tuhan menanyakan dua hal termustahil yang ingin Drexa minta, Drexa hanya ingin Levindra kembali menjadi kekasihnya. Lalu melenyapkan eksistensi Gabriel untuk selamanya. Yang Levindra tahu, semenjak orang tua mereka memutuskan menikah, Drexa mem...