32: Bad Lucky

1.8K 79 1
                                    

Bagai bias cahaya, kau terangi kelabu. Bagai angin,kau menyejukkan. Bagai air, kau menenangkan.
Lalu disaat aku mengenalmu, Tuhan telah berikan apa yang aku mau.

*****

Gadis mungil berkepang dua terlihat membawa sebuah boneka pada tangan kirinya. Dibawah bias cahaya matahari yang menyilaukan, dua meter darinya, seorang gadis mungil menatap kearahnya.

Alana kecil ternganga, menikmati kilauan indah rambut keemasan yang tampak begitu sempurna saat bias cahaya berkombinasi dengan angin sepoi-sepoi memancarkan aura keindahan dari gadis yang berdiri tak jauh darinya.

Indah sekali.

Senyum Alana melebar. Matanya menyipit membuatnya terlihat begitu lugu. Ia berlari kecil, menghampiri gadis yang sejak beberapa minggu yang lalu ia nobatkan sebagai sahabat secara sepihak.

"Drexa! Kamu cantik banget. Kayak boneka."

Alana mengangkat boneka beruang yang setengah kepalanya robek tinggi-tinggi. Menunjukan pada sahabatnya itu seberapa cantik seorang Andreaxa.

Drexa mengernyit heran, "Aku sama kayak beruang?"

Alana mengangguk, "Iya! Tapi kalau berunganya udah berubah jadi princess. Kata bang Dio beruang itu bisa berubah jadi princess. Kayak yang sering Alana tonton!

Drexa berpikir sebentar. Beruang yang berubah jadi princess ya? Kemudian Drexa tertawa kecil. Suaranya membuat seringaian Alana semakin melebar. "Begitukah?"

Alana mengangguk semangat. Jika Alana berada pada posisi Drexa, ia akan memamerkan kecantikannya pada seluruh anak disekolahnya yang mengatakan Alana seperti lelaki. Tak ada cantik-cantiknya.

Padahal Alana merasa bahwa ia cukup cantik.

"Drexa, ayo kita bertukar wajah. Nanti kalau Drexa pakai wajah aku, Drexa pasti kuat. Teman-teman sekolahku takut sama aku."

Drexa memandang bingung, "Bagaimana caranya?"

Alana juga terlihat berpikir. Kemudian ia menjentikan jari mungilnya saat mendapatkan ide.

"Bang Dio juga sering cerita ke Alana, katanya kalau Alana udah besar boleh tukar wajah. Alana cukup ke dokter, nanti katanya dokter yang ngubah wajah Alana. Kayak sihir!"

Drexa terlihat mengangguk menyetujui ide Alana, lalu
mereka berdua tersenyum lebar hingga mata kedunya menyipit.

"Ayo!"

******

Alana yang sedang duduk dilapangan basket sambil melamun, ia bergumam mengingat masa lalunya dengan Drexa.

"Pembodohan. Dio sialan itu bener-bener ngebegoin gue."

Ia menggeleng mengembalikan kesadaran sebelum banyak orang yang melihat dan menganggapnya gila. Dari kejauhan, ia melihat seseorang berjalan dengan lurus dikoridor. Ia mengernyit,

"Drexa?"

******


Pengumuman kejuaraan lomba Fisika telah diumumkan.

AnDREaXATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang