45: Love Shit

1.6K 76 3
                                    


Bagi Drexa tak ada yang lebih sial dibandingkan dengan bertemu Gabriel keparat secara tiba-tiba.

Drexa curiga kalau Gabriel menguntitnya.

Mereka bertiga sehabis belanja mampir ke kafe dekat supermarket atas inisiatif Allard.

Drexa merutuki. Ia seharusnya tak ikut sejak awal. Lagipula ngapain coba Allard bersikap sok asik pada Gabriel?

Mereka bertiga duduk dalam keadaan canggung.

Atau lebih tepatnya, hanya Allard yang canggung.

Ia menyengir, "Xa kok lo gak bilang-bilang sih punya pacar baru lagi?"

Drexa mendelik, "Siapa bilang dia pacar gue?!"

Allard memandangnya bingung, "Loh tad----"

"Dia emang pacar gue." Tegas Gabriel.

Gabriel memandang Drexa rendah. Ia tersenyum humor membuat Allard tercenung sesaat. Karena semenjak tadi, Gabriel hanya memasang wajah garang.

"Andreaxa pacar gue~" Gumamnya lagi.

Gabriel tiba-tiba memandang kearah Allard.Pandangannya berubah datar.
"Sejak kapan lo kenal Andreaxa?"

Allard tersenyum canggung, "Eh? O-oh sekitar tiga sampai empat tahun yang lalu?" Jawabnya tak yakin.

Gabriel mengangguk, "Pantes lo bego Andreaxa. Temen-temen lo aja model beginian semua."

Drexa bersabar dalam hati. Ia menahan diri agar tak mengamuk melihat keangkuhan Gabriel yang berani sekali merendahkannya.

Allard mulai bisa tenang, ia mencoba sok akrab lagi, "Lo terlalu jujur ya Gabriel."

Gabriel mengangguk bangga, "Banget. Sampe-sampe lo sok akrab banget ke gue. Ga guna."

Allard tertawa renyah,"Selain jujur, lo juga sepedes bon cabe level seribu loh."

Drexa kepanasan.

Interaksi mereka membuat Drexa gerah. Allard ini sudah dihina masih saja mencoba sok akrab. Mukanya benar-benar tebal.

Tidak tahu malu.

"Hahaha. Cabe ya? Hemm pacar gue emang kayak cabe."

KOK JADI GUE?!?!?!

Drexa sebisa mungkin merapal mantra penyabar agar dirinya tak terpancing. Ia sadar, Gabriel bukan jenis manusia yang mau mengalah dengan mudah.

Allard melirik Drexa sekilas, ia tersenyum manis, "Iya cabe. Hotnya sampai keluar air mata."

Mereka sama-sama tertawa.

SUDAH CUKUP!

Drexa menggebrak meja. Persetan dengan beberapa pengunjung disini yang kaget atau terkena serangan jantung.

Dua makhluk gila jika disatukan memang akan sangat membuat kekacauan.

"Kalian kalau mau ngolok-ngolok gue jangan saling berhadapan! Sini langsung didepan wajah gue!"

Mereka terdiam.

Tak lama Gabriel mengukir senyum menyebalkan. Ia menatap sok lugu,
"Didepan wajah lo kayak gimana? Maksudnya sambil nyium lo begitu?"

Allard tertawa mengejek, "Menang banyak dong lo Xa. Pinter ya cari akal."

Amarah Drexa membludak, ia bersiap berteriak.

Satu

Dua,

Tiga

"GABRIEL, ALLARD!!!!"

AnDREaXATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang