Celin mengedarkan pandangan nya ke sekeliling kelas, ia melihat semua orang berlarian ke sana ke mari seolah-olah ada sesuatu yg sedang terjadi. Celin mengerutkan kedua alis nya ia heran kenapa semua orang di kelas nya terbirit-birit menulis sesuatu di buku bersampul hijau itu.
"Celin! Lo udah ngerjain tugas sejarah?" tanya riffa
"PR sejarah?"
"Udah" jawab nya
"Ehh liat gc ntar keburu bel!" ucap riffa panik
Belum sempat riffa menulis jawaban nomor dua, bel sekolah berbunyi sangat lantang. Semua siswa IPA-1 mempercepat gerak tangan nya untuk menyalin jawaban sejarah dari buku celin ke buku mereka masing-masing.
"Ehh.. Ehhh bu beti udah dateng" teriak celin, ia berlari menuju tempat duduk nya dan duduk manis
Siswa-siswi pun sama berlarian ke tempat duduk nya masing-masing.
"Aduh.. Gue belum sempet nyalin semua lagi" ucap riffa panik
"Lagi malem lo ngapain aja sih" bisik celin
Riffa dan celin duduk sebangku sedangkan vanessa duduk dengan frisca teman sebangku nya waktu kelas X.
"Malem gue ketiduran, terus gue lupa kalo ada pr"
"Eh bu beti udh masuk tuh, awas ketauan buku gue. Kalo sampe ketauan bisa gawat nih"
"Iya iya"
Riffa memasukkan buku bersampul hijau itu ke kolong meja nya. Dan membenarkan posisi duduk nya kembali.
"Memberi salam" ucap celin selaku ketua kelas
"Assalamualaikum wr. wb" salam seluruh siswa-siswi di kelas
"Waalaikumsalam wr. wb" jawab bu beti
"Selamat pagi anak anak" lanjut bu beti yg berjalan menuju meja nya
Tidak semua siswa-siswi menjawab sapaan dari bu beti, ada yg asik melamun, ada juga yg memainkan ponsel nya di kolong supaya bu beti tidak melihat nya, ada juga yg sedang menulis.
"Baik anak anak sekarang kumpulkan pr kalian" ucap bu beti menggebrak meja, membuat sebagian siswa-siswi yg sedang asik bermain ponsel tergelonjat kaget.
Semua orang mengumpulkan pr nya. Riffa celingukan menengok ke kanan dan kiri, riffa hanya mampu menyalin separuh jawaban. Riffa menoleh ke celin dan celin hanya mengangkat kedua bahu nya. Riffa menggaruk kepala nya, ia memutuskan untuk menulis jawaban seadanya.
"Apa semuanya sudah mengumpulkan dan mengerjakan pr nya?" tanya bu beti
"Sudahhh. Bu" jawab sebagian siswa-siswi
Bu beti memberikan satu bab materi, otak riffa rasa nya ingin pecah karena melihat soal-soal yg ada di papan tulis. Setelah memberikan materi bu beti langsung memberikan soal-soal yg begitu sulit bagi riffa.
Riffa tidak berbakat dalam pelajaran sejarah menurut nya pelajaran itu membosankan, tetapi ia selalu minta celin dan vanessa untuk mengajarkan dirinya jika ada yg tidak di pahami.
"Saya beri waktu tiga puluh menit untuk mengerjakan soal yg ada di papan tulis" ucap bu beti yg duduk sambil mengkoreksi jawaban pr yg tadi di kumpulkan
Bu beti menggelengkan kepala nya ketika melihat jawaban hampir satu kelas jawabannya sama, dari segi bahasa, jawaban, maupun kesalahan nya. Saat bu beti melihat jawaban riffa ia langsung berdiri dan menatap riffa.
Jawaban:
1. perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan
2. sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
3. perekonomian nasional. diselenggarakanberdasarkan demokrasi ekonomi4. Bu beti montok bgt
5. Bu beti sangat baikBu beti melotot dan berkacak pinggang di hadapan riffa, seluruh murid tidak ada yg berani untuk mengeluarkan suara nya.
"Kenapa kamu menulis jawaban seperti itu?!" geram bu beti
"Emm.. Karena saya mengidolakan ibu" jawab nya asal
"Kamu pikir dengan cara itu kamu bisa merayu saya untuk tidak memberikan hukuman!"
"Sekarang kamu berdiri di sana dengan satu tangan menjewer telinga" lanjut bu beti dengan menaikkan satu oktaf suara nya
"Iya bu" ucap riffa hanya menuruti perintah bu beti
Riffa akhirnya berdiri dan berjalan ke depan kelas dengan satu tangan menjewer telinga nya. Celin dan vanesaa yg melihat itu hanya bisa tertawa, riffa mendumal dalam hati nya karena kedua teman nya sama sekali tidak membantu dirinya ketika dalam masalah seperti ini.
💗💗💗💗
Jangan lupa tinggalkan jejak
Vote and comment

KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin
Teen FictionSlow update Naufal dan celin adalah musuh bebuyutan, jika mereka bertemu ada saja hal-hal yang selalu di ributkan. Hingga rumah mereka berdekatan, naufal yang selalu jail terhadap celin membuat celin menjadi benci terhadap naufal. Namun hari demi ha...