48. Calon Istri Idaman

1.5K 53 6
                                    

Budidayakan vote dan comment, karena membuat cerita tidak segampang membaca.

Selamat membaca!


Hari demi hari berjalan seperti biasa nya, begitu pula dengan naufal dan celin mereka makin akrab satu sama lain. Walaupun masih sering bertengkar karena hal sepele.

Hari senin, hari yang paling di hindari semua murid-murid SMA Setia Bangsa. Hari ini celin berangkat bersama dengan naufal, awal nya celin menolak karena ia ingin membawa kendaraan sendiri ke sekolah. Tapi karena celin kalah beradu mulut dengan naufal jadi nya celin menurut dengan kemauan naufal.

"Udah nggak usah cemberut gitu napa" goda naufal

"Suka suka" jutek celin

"Udah jelek tambah jelek"

"Bodo"

"Kalo lo masih cemberut gue turuin di trotoar jalan nih" ancam naufal

"Eh jangan dong"

"Maka nya senyum dong"

"Udah kan?" ucap celin sambil tersenyum

"Anak pinter" gemas naufal mengacak-ngacak rambut celin

"Muji boleh tapi rambut gue jangan di acak-acak juga"

"Hehe sorry sini gue rapihin" naufal merapihkan rambut celin kembali

                                      ******

Pulang, waktu yang di nanti-nanti. Koridor utama sudah ramai dengan murid yang berlalu-lelang ada yang menuju parkiran sekolah dan ke depan gerbang. Kini celin dan kedua teman nya sedang berada di kantin. Mereka bertiga belum sempat istirahat, karena sedang mengerjakan tugas dari wali kelas nya.

"Gila pegel banget tangan gue" keluh vanessa

"Bisa keriting nih kalo kaya gini" tambah riffa sambil melihat keadaan tangan nya

"Kepala gue bisa meledak ini mah" kini giliran celin yang mengeluh

Pasal nya, dari mereka bertiga hanya celin yang berfikir. Riffa dan vanessa hanya menulis apa yang di suruh dengan celin. Tiba-tiba ponsel celin bergetar ada telpon masuk dari naufal.

"Hallo"

"....."

"Kantin"

"...."

"Yaudah, lo kesini aja"

"...."

"Udah nggak usah banyak omong ke sini aja langsung"

Percakapan selesai celin langsung mematikan nya secara sepihak, ia tidak mau mendengarkan beo nya naufal lebih panjang lagi.

"Siapa cel?" tanya riffa

"Naufal"

"Tuh orang nya" tunjuk vanessa, riffa dan celin mengikuti arah tunjuk vanessa dan naufal sudah berdiri di hadapan celin

Kantin yang awal nya sepi sunyi kini menjadi riuh karena kedatangan naufal. Padahal naufal hanya manusia biasa dengen stok kejahilan, dan nyebelin yang berlebihan.

"Gue udah nungguin di parkiran lo malah di kantin duduk ga jelas kaya gini" kata naufal di depan celin

"Tadi gue nggak sempet ngantin" ucap celin

"Banyak tugas dari wali kelas" lanjut vanessa

"Sekarang kita istirahat dulu" ucap rifa membantu

FallinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang