23. Dekor lapangan

1.6K 75 1
                                    

Maaf kemarin aku gak update sekarang insya allah dua kali update 🙏🙏🙏


-Naufal-

Sekarang pukul 6.30 naufal sudah siap siaga berada di sekolah. Hari ini dan beberapa hari ke depan akan ada freeclass untuk kegiatan perlombaan basket

"Fal lo nanti nyiapin buat classmeet?" tanya brayn yg di balas anggukan oleh naufal

"Kita rapat dong?"

"Iya" jawab naufal singkat yg sambil memainkan ponsel nya

Sekarang seluruh anak osis dan ketua kelas 10-12 di beri pertanggung jawaban untuk mendekorasi lapangan basket dan aula yg akan di gunakan lusa besok.

Naufal sedang berada di lapangan basket bersama anggota yg lain untuk mulai mendekorasi lapangan.

"Butuh bantuan tidak kakak?" ledek fathan dengan nada yang di buat-buat seperti anak alay

"Anjir gak usah sok imut lo"

Fathan menyengir. "Hadeuh. Gue serius nih"

"Bantuin apa nih?" tanya fathan

"Bantuin doa aja dah gue mah" jawab brayn

"Lo emang temen terbaik" ujar naufal sambil menepuk pundah brayn

"Dari dulu"

"TAPI KAN LO OSIS! JANGAN MALES!" teriak naufal tepat di kuping brayn

"Astagfirullah kuping gue ternodai dengan air najis"

"Anjir lo" ucap naufal mendorong tubuh brayn

Naufal dan yang lain nya mulai mendekor ada yang mendekor di bagian aula dan ada juga yang di bagian lapangan basket.

                              ******

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu, celin yang masih berada di pinggir lapangan mendengus pelan. Ia sangat capek dengan pekerjaan yang ia kerjakan, tapi memang itu kewajiban sebagai ketua kelas yg mewakili kelas nya untuk membantu mendekorasi.

"Cel, lo gk pulang" tanya riffa dan vaanessa yg baru keluar dari kelas nya

Riffa dan vanessa pulang agak telat karena mereka membantu dan menemani celin untuk mendekor,  memang teman terbaik mereka.

"Ya pulang lah, masa iya gue nginep di sini"

"Lo nungguin siapa?" tanya vanessa

"Supir nyokap lama banget ini" jawab celin sambil menengok ke kanan dan kiri

"Yaudah mau kita tungguin? Apa balik bareng kita?" tawar riffa

Riffa gitu-gitu anak nya baik hati, dia paling tidak tegaan terhadap teman nya yang sedang ke susahan apa lagi teman dekat nya.

"Gak perlu, kalian duluan aja" tolah celin

"Bener ini gak apa-apa?" tanya vanessa meyakinkan

"Gapapa lah, di sini juga masih agak rame" balas nya

"Oh yaudah dah"

"Oke bye cel" ucap riffa dan vanessa lalu pergi dari hadapan celin yang membalasnya dengan melambaikan tangan

Keadaan sekolah mulai sepi di karenakan semua yang membantu mendekor sudah pulang. Ia melangkahkan kaki nya menuju koridor sekolah, terik cahaya matahari membuat nya kepanasan, keringat terus saja membanjiri wajah nya, celin hanya dapat menyeka keringat itu dengan tangan nya agar tidak seperti orang yang sedang mandi keringat.

"Belum pulang?" celin mencari suara berat yang terdengar di telinga nya

"Kenapa gak nungguin gue aja?" tanya nya lagi

"Eh... Gue lagi nunggu supir nyokap" jawab nya kaget karena naufal sudah berada di samping tempat duduk nya

"Ayo pulang" naufal menarik tangan celin agar mengikuti nya

Seperti tidak ada nyawa dalam diri nya, celin terus mengikuti langkah kaki naufal sampai ke parkiran.

"Nih pake" ucap naufal memberi jaket

"Hah"

"Ini pake jaket buat nutupin paha lo"

"Eh.. Iy.. Iya makasih" jawab nya kikuk

               
                         💗💗💗💗

Jangan lupa tinggalkan jejak
Vote and comment

Salam manis
@alyairpa

Maaf kalo cerita nya kurang jelas 😂






























FallinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang