Sejak kejadian kemarin celin lebih berhati-hati. Naufal,vanessa dan riffa juga berwaspada untuk menjaga celin ketika sedang bersama mereka. Kejadian itu sudah di tangani oleh guru bp, bianca dan kedua dayang-dayang nya sudah mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatan nya.
Tetapi celin harus lebih berjaga-jaga karena bianca tidak akan pernah puas jika ia belum mendapatkan apa yang ia mau.
Jam Istirahat sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu, celin dan kedua teman nya sedang berada di tengah-tengah surga nya sekolah yaitu kantin yang begitu ramai.
"Cel luka di bibir lo udah mendingan?" tanya vanessa sambil menuangkan sambal ke mangkuk bakso nya
"Udah dikit"
"Nanti kalo misalkan lo mau ke toilet atau kemana gitu minta di anter salah satu dari kita aja cel" usul riffa
"Gue bukan anak kecil kali"
"Iya gue tau, tapi kan kita was-was aja" ujar vanessa yang di angguki riffa
"Iyaiya thanks ya"
"Iye sans" jawab vanessa dan riffa tersenyum
Persahabatan adalah sesuatu yang sulit untuk di jelaskan. Hal tersebut bukan lah sesuatu yang anda bisa pelajari di sekolah. Namun, jika anda belum mempelajari arti dari persahabatan. Anda belum mengerti apa itu sahabat. -A-
******
Bel pulang sudah berbunyi, tetapi celin masih berada di sekolah nya. Sedangkan riffa dan vanessa sudah pulang duluan.
Celin sedang membantu guru bahasa mengkoreksi jawaban ulangan harian tadi. Sebagai ketua kelas yang baik, sopan dan rajin menabung ia dengan senang hati membantu guru bahasa tersebut.
Setelah selesai membantu guru bahasa ia berjalan menuju halte yang berada di depan sekolah, ia menunggu angkutan umum lewat. Celin tidak membawa kendaraan sendiri karena reyna sang mamah tidak mengizinkan nya.
Celin juga tidak tahu kenapa ia tidak di izinkan untuk membawa kendaraan sendiri, padahal kemarin baik-baik saja. Tidak ada kendala apapun.
Sudah lima belas menit celin menunggu di halte.
"Ck pada kemana si angkutan umum, padahal belum sore banget ini" gumam celin sambil melihat jam di pergelangan tangan nya
Tiba-tiba ada mobil sport berwarna putih berhenti di depan halte itu. Celin bingung, ia menoleh kekanan dan kiri nya. Tidak ada siapa-siapa, lalu orang yang berada di mobil itu keluar dan..
"Kak rey!" teriak celin berlari memeluk reyhan
"I miss you kak!" lanjut celin menangis
"Miss you too" balas rey mengelus puncak kepala celin
"Ko kakak bisa disini?" bingung celin
"Iya gue lagi liburan lagi, tadi sempet ke rumah lo dulu. Terus lo belum pulang kata tante ray" jelas rey, celin hanya menganggukkan kepala nya
"Dikirain aku kakak lupa sama aku" ujar celin terkekeh
"Ya enggalah, ayok kita pulang" ajak reyhan
"Yuk"
"Kak kita makan dulu yuk!"
"Pulang dulu ke rumah, biar tante gk khawatir"
"Kita kan bisa telpon mamah"
"Lo harus salin baju dulu celin" ucap rey yang masih fokus menyetir
"Yaudah" pasrah celin
******
Jangan lupa tinggalkan jejak
Vote and comment!Lanjut? Comment yo!
Semoga suka!
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin
Teen FictionSlow update Naufal dan celin adalah musuh bebuyutan, jika mereka bertemu ada saja hal-hal yang selalu di ributkan. Hingga rumah mereka berdekatan, naufal yang selalu jail terhadap celin membuat celin menjadi benci terhadap naufal. Namun hari demi ha...