Celin baru saja sampai di sekolah, ia melangkahkan kaki nya menuju ke kelas. Koridor sekolah masih terlihat sepi, mungkin ia datang terlalu pagi hari ini atau mereka semua yang datang nya terlambat dari biasa nya.
Celin melewati koridor lalu menaiki anak tangga satu persatu untuk sampai di kelas nya, kelas nya memang berada di lantai dua. Beruntung ini masih pagi, jadi tidak apalah hitung-hitung berolahraga.
Ternyata kedua teman nya itu sudah datang dan sekarang mereka sedang asik memainkan ponsel nya masing-masing, sampai tidak sadar kalau celin sudah di depan mereka.
Celin meletakkan tas nya di meja dan mendudukkan diri nya di bangku. Vanessa dan riffa masih asik dengan ponsel nya masing-masing.
"Riff, nessa udah dong main handpone nya. Gue udah dateng aja lo pada ngga sadar" ucap celin sambil memasang wajah melas nya
"Hahahaha... Maka nya kalo masuk kelas salam dulu" jawab vanessa memasukkan ponsel ke dalam saku baju
"Ihh udah tau, celin tadi udah salam. Lo aja ngga denger ness" celetuk riffa
"Lah, lo kalo denger gue salam kenapa ngga di jawab malih!!!" kesal celi
"Udah gue jawab, tapi di dalem hati. Soal nya gue lagi chattan"
"Sabodo"
"Udah jangan ngambek" alibi vanessa, supaya celin tidak cemberut lagi
"Lo udah sarapan cel?" tanya vanessa
"Belom"
"Kantin yuk, gue belon sarapan. Gara-gara riffa samper gue sepagi ini" ujar vanessa yang di balas cengiran oleh riffa
"Yaudah yuk ke kantin"
Mereka sudah sampai di kantin, vanessa memesan nasi goreng, riffa memesan bubur sedangkan celin memesan lontong sayur tidak lupa membeli air mineral nya juga. Kan tidak mungkin mereka sarapan tanpa minum.
Tidak ada yang membuka perbincangan di antara mereka, hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka untuk menghabiskan makanan.
Setelah menghabiskan sarapan mereka memutuskan untuk kembali ke kelas, sebelum ke kelas celin mampir ke toilet terlebih dahulu. Untuk berjaga-jaga supaya tidak kebelet buang air kecil saat jam pelajaran sedang berlangsung.
Saat celin keluat dari toilet bel masuk berbunyi dengan begitu lantang. Vanessa dan riffa berjalan masuk ke kelas. Saat berada di tengah-tengah anak tangga, ada beberapa siswa-siswi yang berlari dari arah yang berlawanan. Celin kehilangan keseimbangan nya, karena ada beberapa siswa-siswi yang menyenggol nya.
Celin pasrah jika ia akan terjatuh, karena ia tidak dapat meraih pegangan tangga. Tanpa di duga ada seseorang di belakang nya yang menopang tubuh nya agar tidak terjatuh ke bawah, hampir saja ia terjatuh. Ia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dengan bokong nya jika tadi ia terjatuh ke bawah atau pada kaki nya yang terkilir. Membayangkan nya saja celin takut, apa lagi sudah kejadian.
"Ck. Hati-hati kalo jalan" umpatan orang yang menolong celin
Celin sedikit terkejut dengan umpatan tersebut, celin merasa mengenal dengan suara itu.
Setelah mendapatkan keseimbangan nya kembali, celin berdiri tegak. Ia ingin berterimakasih kepada orang yang telah menolong nya barusan.
"Cel lo gakpapa?" tanya vanessa khawatir
"Ehh.... Mm... Gue gak..papa kok" jawab celin gugup
"Terimakasih kak!" ucap celin sambil berlari menuju kelas nya
Vanessa dan riffa melihat dafi dan celin dengan pandangan bingung, mereka tidak mengerti apa yang barusan terjadi. Vanessa dan riffa berjalan mengikuti celin tanpa pamit dengan dafi.
Dafi tersenyum tipis.
******
Jangan lupa tinggalkan jejak
Vote and commentJangan di baca aja, vomment juga ya :')
Salam manis
@alyairpaMaaf kalau kurang jelas🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin
Fiksi RemajaSlow update Naufal dan celin adalah musuh bebuyutan, jika mereka bertemu ada saja hal-hal yang selalu di ributkan. Hingga rumah mereka berdekatan, naufal yang selalu jail terhadap celin membuat celin menjadi benci terhadap naufal. Namun hari demi ha...