Celin sudah siap dengan atribut dan seragam sekolah nya, ia mengambil ransel yang berada di atas ranjang kasur nya. Celin melihat jam di nakas nya menunjukkan pukul setengah enam pagi.
Ia sebagai ketua kelas di minta pertanggung jawaban untuk memeriksa keadaan lapangan dan aula serta keperluan yang akan di butuhkan untuk besok, sama seperti ketua kelas yang lain nya mereka juga membantu para anggota osis.
Besok adalah hari classmate nya di mulai, ia tidak mau jika ada sesuatu yang di amanahkan oleh ketua osis, dengan langkah cepat ia menuruni anak tangga satu persatu.
"Pagi mah.." sapa celin ketika melihat mamah nya sedang menata piring
"Pagi sayang, tumben udah rapih"
"Urusan classmate nya belum selesai"
"Kamu kan bukan osis nak"
"Iya aku wakilin kelas, setiap ketua kelas di masing-masing kelas harus bantu osis" reyna mengangguk paham
"Yaudah sarapan, nanti telat lagi" ujar reyna
"Mah kak rey mana?" tanya celin di sela sarapan nya
"Tau tuh, tadi udah keluar rumah"
"Terus aku berangkat sama siapa dong? Papah kan lembur"
"Biasa nya juga kamu bawa mobil" jawab reyna
"Tapi kan mobil aku ada di bengkel mah"
"Kenapa gk minta tolong sama naufal aja? Ini kan masih pagi" usul reyna
Uhukk..
Celin tersedak, ia buru-buru menjajakan tangan nya di meja makan untuk mengambil minum yang tadi ia tuangkan. Celin tersedak karena ucapan mamah nya barusan.
"Enggak! Palingan juga dia masih ngebo"
"Terserah kamu nak, apa mamah telepon rey aja?" tawar reyna
"Ngga usah mah, aku naik taxi aja deh" pamit celin lalu berdiri dari duduk nya dan berpamitan dengan reyna
Celin mencium kedua pipi reyna dan mencium punggung tangan reyna lalu berlari kecil untuk sampai keluar rumah.
"Hati-hati" ucap reyna setelah celin mencium tangannya
******
Naufal sibuk mondar-mandir mengurus semua persiapan mulai dari snak, kebersihan, dan juga persiapan yang harus benar-benar matang. Kondisi lapangan kini sudah ramai dengan suara menggelegar.
Tempat duduk kini telah di isi dengan seluruh murid SMA Setia Bangsa, classmate ini cuma di adakan pertandingan bola basket antar angkatan mulai dari kelas X sampai kelas XII.
Pertandingan sebentar lagi akan di mulai, naufal berjalan menuju pak dadang selaku pembina osis yang berada tidak jauh dari nya. Naufal ingin memberi tahu bahwa semua nya telah siap dan selesai.
"Permisi pak, semua nya sudah selesai. Tinggal menunggu beberapa menit lagi pertandingan akan segera di mulai" pak dadang tersenyum dan mengangguk
"Baik kita tunggu saja"
"Nanti akan ada beberapa anggota osis yang menjaga di bagian sudut, supaya para supporter tidak rusuh pak" lanjut naufal lagi
"Oke bagus kalau seperti itu, saya percayakan semua itu kepada kamu" pak dadang tersenyum kembali atas kerja anggota osis yang sangat gerak cepat
"Terimakasih pak, kalau gitu saya permisi ingin mengurus anggota basket" pak dadang pun mengangguk dan naufal pamit untuk mengurus anggota basket, karena ia juga akan ikut bermain
******
Suara teriakan yang sangat nyaring terdengar sari berbagai sudut lapangan, wasit guru olahraga yaitu pak hermawan yang sudah berada di tengah lapangan.
Dengan di sebelah kanan pak hermawan terdapat ketua osis sekolah nya sekaligus kapten basket yang beranggotakan naufal, fathan, angga, brayn dan irfan sedangkan di sebelah kiri terdapat lawan main nya yang beranggotakan gino, alip, yuda, bagas dan farel.
Naufal Chandra Aldhebaron, ketua osis sekaligus kapten basket di SMA setia Bangsa.
Celin mengedipkan mata nya berkali-kali ia melihat sebelah kanan pak hermawan
"Naufal.. Kapten basket?"
"Lah lo baru tau? Kemarin kemana aja cel?!" jawab vanessa tidak menyangka jika celin tidak mengetahui kalau kapten basket di sekolah nya adalah naufal rival nya sendiri
Celin menggelengkan kepala nya tidak percaya. "Dikirain gue kapten basket nya itu angga"
Sebenarnya angga itu wakil dari ketua basket, jadi angga lebih sering menggantikan kedudukan naufal. Cara bermain angga juga tidak kalah bagus dari naufal, tapi tidak ada yang bisa mengalahkan permainan naufal.
Karena naufal akhir-akhir ini di sibukkan dengan kegiatan osis, jadi nya yang lebih di kenal angga lah sang ketua basket. Padahal bukan.
Teriakan para pendukung makin menggelegar saat pertandingan di mulai. Teriakan yang menyebut nama naufal terdengar nyaring dari setiap orang yang berada di sana.
Naufal mendribble bola basket menggunakan tangan kanan nya lalu menggiring bola itu ke ring lawan nya, prinsip naufal jika sedang bertanding adalah harus bersungguh-sungguh jika ingin menang.
Suara nyaring yang di sebabkan pendukung terdengar dua nama yaitu naufal dan gino, karena naufal sedang di hadang di depan gino lawan nya.
Kini bergantian dengan brayn yang sedang di hadang oleh farhan tim lawan nya, dengan taktik yang ada brayn memutarkan bola itu ke belakang dan melemparkan nya ke arah fathan.
"Eh than ngalah kenapa sekali sama angkatan gue" ucap gino tim lawan fathan
Fathan menggeleng tidak setuju.
"Lo aja dah kan lo duluan yang lahir jadi ngalah sama yang mudaan" ucap gino kembali
"Yang muda ngalah dah sama yang tua" balas brayn
Gino menggeleng tidak setuju dengan ucapan brayn barusan. "Nggak!"
Naufal menerima lemparan bola yang di lempar oleh brayn, dengan jarak yang begitu dekat dengan ring lawan. Akhirnya naufal melompat dan melemparkan bola bakset ke ring itu dan teriakan dari seluruh pendukung begitu riuh karena naufal mampu mencetak poin yang di akhiri pluit wasit, yang pertanda jika permainan ronde pertama telah selesai.
💗💗💗💗
Jangan lupa tinggalkan jejak
Vote and commentSalam manis
@alyairpaMaaf kalau cerita nya kurang jelas 😂🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin
Novela JuvenilSlow update Naufal dan celin adalah musuh bebuyutan, jika mereka bertemu ada saja hal-hal yang selalu di ributkan. Hingga rumah mereka berdekatan, naufal yang selalu jail terhadap celin membuat celin menjadi benci terhadap naufal. Namun hari demi ha...