35. Menjauh?

1.2K 64 2
                                    

Celin melirik ke arah naufal. Kenapa celin merasa sekarang naufal menjauh? Apa karena dafi mengungkapkan rasa cinta kepada celin? Entahlan, sejak kejadian itu celin merasa naufal jauh dari nya.

Hari ini sekolah seperti biasa nya. Bel pulang sekolah sudah berbunyi, semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumah nya masing-masing. Tapi tidak untuk celin selaku ketua kelas untuk mewakili rapat dadakan bersama ketua kelas yang lain nya dengan ketua osis beserta anggota nya.

Celin menghembuskan nafas nya ketika melihat langit sudah menggelap.

"Celin?" panggil riffa dan vanessa

"Kenapa?"

"Mau kita tungguin sampe rapat nya selesai?" tanya riffa

Celin menghentikan langkah nya dan menoleh ke riffa dan vanessa.

"Lo duluan aja, lagian udah mau ujan. Gue rapat juga gk lama mungkin" ucap celin, sebenarnya ia ingin sekali di temani oleh kedua teman nya itu. Tapi ia tidak boleh egois, jika kedua teman nya menunggu celin yang ada nanti mereka terjebak hujan.

"Hmm, oke" ujar riffa

"Iyee. Nih kunci mobil nya" ucap celin sambil memberikan kunci mobil nya kepada riffa

"Bye celin, nanti lo pulang gimana cel?" tanya vanessa

"Udah pake aja, nanti gue telpon sopir mamah gue"

"Tapi kita gk enak, tiap hari nebeng mulu sama lo"

"Enakin aja, gk enak kasih kucing. Bye gue rapat dulu" pamit celin sambil berlari menuju aula untuk rapat

Celin orang nya sangat perduli kepada orang-orang terdekat nya, ia rela melakukan apapun jika orang terdekat nya sedang dalam keadaan susah. Seperti saat ini ia menyuruh riffa dan vanessa membawa mobil nya untuk pulang padahal mereka berdua bisa naik taxi, tapi celin melarang nya dengan alasan boros.

Kedua teman nya tidak bisa menolak jika celin sudah seperti itu.

Celin menatap naufal yang sedang fokus berbicara, naufal sama sekali tidak membalas tatapan celin. Padahal naufal tahu jika celin sedang menatap nya, tapi naufal langsung melihat ke arah yang lain.

Setelah rapat selesai, semua orang keluar dari aula. Karena hujan sudah turun celin memilih untuk berteduh di dalam aula.

Celin berfikir untuk meminta tumpangan kepada naufal untuk pulang. Tapi, naufal sudah keluar terlebih dahulu dari aula. Kemungkinan juga naufal sudah pulang dari sekolah.

Ia mengembuskan nafas nya kasar, ia hanya bisa menunggu hujan reda dan pulang naik taxi. Karena sopir mamah nya sedang tidak bisa menjemput diri nya.

Gue samperin gk ya? Ujan nya deres banget. Pasti celin kedinginan. Lebih baik gue tunggu luar aja deh. Batin naufal

Naufal memilih untuk menunggu celin di luar.

"Duh merinding gue lama-lama" ucap celin sambil mengusap kedua tangan nya yang dingin karena sudah sore juga dan di tambah hujan yang deras

Karena celin merinding akhir nya ia memutuskan untuk keluar dari aula itu, dan ia berjalan di koridor sendirian menuju halte. Ia berharap ada taxi yang melintas atau ada teman yang belum pulang.

"Ck. Udah sepi lagi" gumam celin melihat sekitar nya yang sudah sepi

Ketika ia mau menerobos hujan, tiba-tiba ada seseorang yang menutupi kepala nya dengan almamater yang ia kenakan membuat celin menghentikan langkah nya di tengah deras nya hujan, dan menoleh untuk melihat siapa yang menutupi kepala nya itu dengan almamater sekolah nya.

Degg!

Celin merasakan detak jantung nya tidak normal, ia sangat dekat dengan orang itu. Karena mereka sedang berada di satu almamater yang menutupi kepala mereka berdua dari hujan, walaupun mereka masih kebasahan.

"Naufal?" panggil celin dengan suara pelan

"Shhtt.. Lo mau di sini terus? Sampe lepek semua nya?" ucap naufal

"Ta-"

"Udah ayok! Gk ada penolakan, lagian rumah kita sampingan ini" ucap naufal tidak ada penolakan. Celin hanya mengangguk pelan dan berlari kecil di samping naufal yang menutupi kepala mereka berdua dengan almamater sekolah nya untuk sampai di parkiran.

Naufal membukakan pintu mobil untuk celin. Pas sekali karena hari ini naufal membawa mobil ke sekolah, jadi mereka tidak perlu repot-repot untuk berteduh hingga hujan reda.

Di dalam mobil hening. Celin dan naufal sama-sama diam, celin mengusap tangan nya pelan. Rasa dingin menusuk hingga ke tulang nya karena baju seragam yang celin kenakan sudah lepek.

Naufal melirik celin, ia mengambil jaket yang kebetulan ada di dalam mobil nya.

"Pake, gue gk tega liat lo kedinginan. Gue masih normal apa lagi dengan baju lo yang lepek itu" ucap naufal sambil memakaikan jaket milik nya ke tubuh mungil celin

Celin melihat tubuh nya dan membenarkan jaket yang di kenakan naufal. Tanpa permisi pipi celin memanas sekaligus malu dengan tindakan naufal barusan. Ia baru sadar bahawa baju nya sangat lepek, ya walaupun tidak tembus pandang. Hanya terlihat tanktop yang berwarna pink.

"Trus lo gimana?" tanya celin

"Gue gakpapa" jawab naufal yang fokus mengendarai mobil nya

Celin mengambil ponsel nya yang berada di dalam tas untuk bermain game menghilangkan rasa bosan nya.

Naufal menghentikan mobil nya di pelataran rumah celin. Naufal melirik celin, ternyata tertidur sambil memegang ponsel yang masih menyala. Naufal terkekeh lalu mengusap pelas rambut celin.

Naufal menggendong celin membawa nya ke rumah celin, pintu rumah nya terbuka lebar dan keluar lah mamah nya celin.

"Celin kenapa naufal?" tanya reyna panik

"Celin ketiduran tan, biar saya anter ke kamar nya tan. Tante tunjukkin aja"

"Yaudah tolong anterin ke kamar nya ya di lantai dua, yang pintu nya berwarna coklat" ucap reyna

Naufal meletakkan celin di kasur nya dengan hati-hati khawatir ia bangun. Baru kali ini naufal masuk ke dalam kamar celin, kamar nya wangi khas celin yaitu stroberi dan sangat rapih bersih.

Naufal menutup pintu kamar celin lalu menghampiri reyna di dapur dan berpamitan untuk pulang.

"Tan, saya pamit pulang dulu ya. Nanti kalau celin bangun jangan lupa di suruh mandi pakai air yang hangat, soal nya tadi ke ujanan tan" ucap naufal panjang lebar kepada reyna

"Sipp, cie perhatian sama anak tante" ledek reyna

"Tante bisa aja, yaudah saya permisi ya tan assalamualaikum"

Reyna tersenyum lalu menjawab salam naufal "Waalaikumsalam"

"Oiya tan, jangan lupa besok bilangin celin berangkat nya bareng sama naufal aja"

"Oke" jawab reyna mengacungkan jempol nya

                                         ******

Jangan lupa tinggalkan jejak
Vote and comment

Salam manis
@alyairpa

Maaf kalau kurang jelas cerita nya 🙏




























FallinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang