39. Khawatir?

1.1K 64 0
                                    

Flashback on

Ketika naufal sedang belajar perasaan nya berubah menjadi tidak enak ia terus memikirkan celin, tapi ia tepis fikiran negatif nya. Tiba-tiba ia ingin pergi ke toilet, ketika sedang melewati koridor utama ia melihat ada tiga orang perempuan. Dan ia sangat kenal dengan perempuan yang berada di tengah.

Tanpa berfikir panjang ia mendekati perempuan itu wajah nya terlihat pucat, rambut nya agak berantakan dan sesampai nya di depan perempuan itu ia langsung menggendong nya menuju uks.

Flashback off
                                     ******

Sudah lima jam naufal berada di UKS, tanpa sadar ia tertidur di samping celin sambil menggenggam tangan celin.

Jari celin bergerak ia membuka mata nya secara perlahan, celin mengenyritkan dahi nya. Tangan kiri nya langsung memegang kepala nya yang masih terasa pusing. Tangan kanan nya pun menggenggam tangan naufal dengan kencang sehingga naufal terbangun dari tidur nya.

"Ada yang sakit? Mana yang sakit?" tanya naufal memegangi kepala celin

Celin menggeleng.

"Jawab cel, mana yang sakit?" tanya naufal lagi

"Cuman pusing"

"Kenapa bisa kaya gini?"

"Gini gimana?" jawab celin bingung

"Siapa yang udah lakuin ini semua ke lo?"

"Lakuin apa?"

"Siapa yang nampar lo? Siapa yang jambak lo?" tanya naufal lagi

"Tadi ada rambut yang rontok pas gue gendong lo ke uks, terus di pipi lo juga merah di ujung bibir juga ada bercak darah" lanjut naufal

Celin tidak bisa mengelak lagi, semua ucapan naufal benar. Celin hanya diam dan mengalihkan tatapan nya ke arah lain.

"Jawab cel siapa?" tanya naufal kembali

"Emm.. Bi-"

"Bianca?" tebak naufal

Belum sempat celin menyelesaikan ucapan nya naufal sudah menebak nya terlebih dahulu.

Celin menganggukkan kepala nya.

"Kenapa lo sekhawatir itu sama gue?" tanya celin penasaran

Skak matt!

"Ya.. Ya gue.. Emang gue khawatir, salah?" jawab naufal menggaruk tengkuk nya yang terasa tidak gatal

"Hmm ngga sih, Btw makasih ya udah bawa gue ke uks"

"Iya"

"Lo mau makan?"

"Boleh banget deh, tadi pagi gue belum sarapan juga sih" keluh celin

"Ya lagi siapa suruh gk sarapan"

"Gak ada"

"Sini gue suapin, tadi kebetulan riffa sama vanessa bawa bubur kesini" ucap naufal sambil mengaduk semangkuk bubur

"Sekarang mereka kemana?"

"Udah pulang kali"

"Temen laknat" guman celin

"Kenapa?"

"Eh.. Gakpapa"

"Sini gue suapain buka mulut lo" titah naufal

"Gue bisa sendiri"

"Udah gue suapin aja"

"Tapi gue bisa sendiri fal"

"Gue aja yang suapin"

"Gue bisa sendiri naufal"

"Gk nerima penolakan, buka mulut nya"

Akhir nya celin mengalah, dan ia makan di suapin oleh naufal.

"Udah fal, gue udah kenyang" ucap celin menolak suapan terakhir nya

"Nih minum dulu"

Celin mengambil air yang di beri naufal. "Eh lo gk ke kelas?" tanya celin di sela minum nya

"Udah jam nya pulang kali"

"Emang?!!" ucap celin setengah berteriak

"Hm"

"Berapa jam gue pingsan?"

"5 jam"

"Selama itu lo gk ke kelas?" tanya celin

Naufal menggelengkan kepalannya. "Nggk" jawab nya santai

"Kenapa emang?"

"Ya gue jagain lo lah, emang ngapain lagi hm?"

Blush. Pipi celin menghangat.

"Eh.. Emm.. Emang gk di omelin guru yang ngajar nya?"

"Gue ketos, ya jadi banyak alesan. Udah gk usah di pikirin, nanti tambah pusing tu pala lo"

"Sorry ya lo jadi bolos 5 jam"

"Iya sans, ayok pulang" ajak naufal

"Tunggu, tas gue gimana?" tanya celin

"Nih" ucap naufal memberikan tas nya kepada celin

"Thanks hari ini gue banyak ngerepotin lo"

"Sans Yuk" ajak naufal menggandeng tangan celin

                                       ******

Jangan lupa tinggalkan jejak
Vote and comment

Lanjut? Comment!

FallinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang