Sinar matahari menyelinap masuk ke dalam kamar celin dari cela-cela gorden. Membuat sang empu nya kamar mengerjapkan mata nya dan terbangun dari alam mimpi nya.
"Masih jam setengah enam" gumam celin
Celin bangkit dari tempat tidur nya dan melangkah menuju kamar mandi. Setelah mandi dan memakai seragam sekolah nya dengan rapih, celin melangkahkan kaki nya menuju ruang makan. Celin menghentikan langkah nya saat melihat kedua teman nya sedang duduk manis di ruang makan keluarga nya.
"Pagi-pagi kaya gini ngapain kalian ke sini?" ucap celin sambil menarik bangku di samping riffa dan menduduki nya
"Mm.. Kita mau numpang berangkat bareng sama lo cel" ucap riffa sambil tertawa cengengesan
"Mobil lo kemana emang?" tanya celin
"Di bengkel"
"Kalo lo riff?" tanya celin kembali
"Di pake sama sepupu gue"
"Eh ada nak riffa dan vanessa" sapa reyna mamah celin sambil membawa buah-buahan yang di ikuti pembantu rumah nya yang membawa satu piring besar roti stroberi
"Iya tante, bawa apa tan?" tanya riffa dengan mata berbinar
"Ini roti cream stroberi, coba kamu cobain" ucap reyna memberikan sepiring roti cream stroberi kepada riffa dan dengan senang hati riffa menerima nya
"Enak banget tan"
"Kamu bisa aja rif, nih cobain ness" ujar renaya
"Iya tan" ucap vanessa sambil menerima roti itu
"Mah buat aku mana?" rengek celin
"Nih sayang"
"Enak banget mah" ucap celin sambil mengacungkan jempol nya, renaya hanya tersenyum menanggapi ucapan putri nya itu
"Oiya tan, om kemana?" tanya vanessa
"Biasa sibuk banget sama pekerjaan nya" jawab reyna, vanessa dan riffa hanya ber 'oh' ria saja
"Hm ness, riff berangkat yuk" ucap celin sambil meneguk susu nya habis
"Ayok! Tante makasih ya sarapan pagi nya. Hehehe" ucap vanessa dan riffa cengengesan
"Iya gakpapa. Hati-hati celin, riffa, vanessa bawa mobil nya, jangan ngebut-ngebut ya sayang" ucap reyna
"Siap mah" ucap celin bangkit dari kursi nya dan menghampiri reyna lalu mencium pipi dan punggung tangan nya
"Yaudah tan kita berangkat dulu ya" ucap vanessa dan riffa menyalimi reyna
Celin berangkat bersama dengan vanessa dan riffa menggunakan mobil celin.
******
Lima belas menit kemudian bel masuk berbunyi dan tak lama kemudian guru sejarah masuk ke dalam kelas ipa-1.
"Baiklah anak-anak kerjakan halaman 45 sampai 50" ucap pak ali. Pak ali ini kalau masuk ke dalam kelas langsung memberikan soal yang begitu banyak, murid-murid memberikan julukan kepada pak ali dengan nama MKLS. Masuk Kelas Langsung Soal. Ya kira-kira seperti itu nama julukan yang di berikan oleh murid-murid.
"Baik pak" jawab murid-murid serempak
"Sekalian kumpulkan tugas yang minggu kemarin, ketua kelas kumpulkan sekarang" ucap pak ali
Celin sebagai ketua kelas hanya bisa menjalankan amanah nya, celin mulau berkeliling kelas mengumpulkan pr yang sudah di kerjakan. Jika yang belum mengerjakan pr nya siap-siap saja kena semprot panjang kali lebar dari pak ali. Setelah terkumpul semua nya celin kembali duduk di bangku nya kembali
"Cel nanti pulang sekolah ada pertandingan basket, kita nonton yuk" ajak riffa
"Males ah"
"Loh kenapa? Nanti kan naufal ikut main"
"Trus kenapa?"
"Ya semangatin doi lah"
"Ogah! Kaya gk ada kerjaan aja"
"Parah banget lo"
"Gue mau tapi beliin novel lima belas dengan genre yang beda-beda" celin tersenyum licik sambil menaik turunkan kedua alis nya
"RUGI, RUGI DAH TUH GUE" ucap riffa dengan suara yang meninggu
Tiba-tiba penghapus papan tulis melayang tepat di meja celin dan riffa, membuat riffa dan celin kaget.
"Ngapain kalian ngobrol? Sudah mengerjakan tugas nya belum" bentak pak ali sangar
Celin dan riffa menunduk malu sekaligus takut sedangkan murid yang lain nya pura-pura mengerjakan soal dengan serius.
"Kalau di tanya jawab!" bentak pak ali lagi
"Su..sudah pak" jawab celin dan riffa terbata-bata
"Bagus kalau begitu, yaudah silahkan mengobrol lagi"
Guru aneh. Batin riffa sambil tertawa pelan.
******
Jangan lupa tinggalkan jejak
Vote and commentSalam manis
@alyairpa
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin
Teen FictionSlow update Naufal dan celin adalah musuh bebuyutan, jika mereka bertemu ada saja hal-hal yang selalu di ributkan. Hingga rumah mereka berdekatan, naufal yang selalu jail terhadap celin membuat celin menjadi benci terhadap naufal. Namun hari demi ha...