5. Gue gk takut!

2.5K 134 1
                                    

Saat tiba di sekolah, Celin berpapasan dengan Naufal. Tiba-tiba Naufal mencekal tangan Celin.

"Apa apan si!"

"Gue mau nantang lo buat seleksi fisika nanti"

"Gue gk takut!"

"Yakin gk takut kalah?" tanya Naufal sambil tersenyum meremehkan

"Suka nggak miror"

"Tapi gk semudah itu, gue pengen bikin perjanjian"

"Apa perjanjian nya?!"

"Tapi kalo lo kalah sebaliknya. Deal?" ucap Naufal sambil mengulurkan tangan nya.

"Gk usah modus segala" Celin menepis kan tangan Naufal

"Cih. Geer bgt lo!"

"Siapa yg geer, emang lo yang pengen pegang pegang gue" sarkas Celin

Celin pergi melewati Naufal begitu saja. Karena ia malas berlama-lama dengan Naufal yang notabe nya rival nya.

Memang salah satu dari mereka berdua ada yang mewakili sekolah nya untuk mengikuti olimpiade fisika sekota jakarta, namun mereka berdua tidak ada yang mau mengalah, makanya di adakan seleksi setiap ada olimpiade.

                            *******

Bel istirahat berbunyi Celin dan teman-teman nya pergi keluar kelas untuk menuju ke kantin. Mereka bertiga mengobrol seru sambil tertawa sesekali.

Sesampainya di meja kantin Vanessa menanyakan hal yang tidak ingin di bahas oleh Celin

"Cel, emang bener ya lo bikin perjanjian sama Naufal?" tanya Vanessa

"Hm"

"Ham hem ham kaya sabyan lo, emang lo yakin?" tanya Vanessa lagi

"Hm"

"Tapi-"

Belum sempat Vanessa melanjutkan ucapan nya sudah dipotong saja dengan ucapan Celin

"Udah stop jangan bahas dia lagi, gue lagi banyak pikiran nih Nes, gua takut ubanan nanti" keluh Celin

"Sorry" ucap Vanessa sambil membentuk V di kedua tangan nya

Masalahnya, diantara mereka berdua membuat perjanjian. Memang simple, mereka hanya bertaruh jika ada yang kalah dalam seleksi itu harus menuruti tiga kemauan bagi yang menang.

Disisi lain Naufal sedang berada di ruang Osis untuk merapihkan berkas-berkas yang tadi di beri oleh guru kesiswaan bersama kedua teman nya.

"Pal emang lo nantang si celin?" tanya Brayn

"Iya, santai kalo fisika doang mah gampang"

"Tapi lo jangan seneng dulu Pal" ucap Fathan

"Iya, Celin kan pinter banget. Dulu waktu di SMP kata nya dia pernah ikut lomba olimpiade matematika dan dia menang juara 1 ngalahin sekolah sekolah elit yang lain Pal" jelas Brayn panjang lebar

"Yaelah kita liat siapa yang menang dan siapa yg kalah nanti" ucap Naufal enteng

                              *****

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak dua puluh menit yang lalu, tetapi Celin masih berada si koridor sekolah.

Kewajibannya sebagai ketua kelas harus ia jalani, yaitu membantu guru yang sedang membutuhkan seseorang dan Celin lah yang sekarang dibutuhkan oleh guru itu.

Baru saja Celin selesai merapihkan nilai-nilai murid kelasnya yang di bantu oleh wakil ketua kelas nya.

"Tau gitu tadi gue bawa mobil sendiri aja deh" gerutu nya sambil menikmati angin yang sepoi-sepoi

Terdengar suara pantulan bola dari sebelah kiri Celin membuat ia menoleh dan mendapati tim basket sedang berlatih. Celin merubah wajah nya menjadi datar ketika ia tak sengaja melihat sang kapten basket juga melihat ke arahnya.

Ngapain dia ada disini sih?. Gumam celin

Goblok dia kan lagi basketan. Gumam nya lagi

Celin kadang suka goblok sesaat ya.

Karna ia malas untuk menatap cowok itu berlama-lama, ia melanjutkan jalan nya untuk menuju gerbang sekolah
Tujuannya saat ini adalah kasur. Ia ingin cepat-cepat pulang dan merebahkan tubuh nya di kasur kesayangan miliknya.

Jangan lupa tinggalkan jejak
Vote and comment

FallinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang