Hari Selasa yang suram. Sejak pagi hingga siang di sekolah tadi, aku benar-benar tidak berani melirik ke arah Zafran.
Aku takut. Super takut.
Aku juga mengabaikan bbmnya. Sudah berpuluh-puluh bbm yang ia kirim, namun tak berani ku read.
Apa aku akan mendiamkannya terus seperti ini?
Entahlah.
Oh ya, tadi sepulang sekolah aku dijemput tanteku, Tante Visca. Tante Visca memang ingin berkunjung ke rumah dan kebetulan melewati sekolahku.
Tante Visca mencolek lenganku. "Eh Jingga, tante liat dong hpnya!"
Aku yang sedari tadi bengong sambil memperhatikan hpku itu tanpa sadar memberikannya pada Tante Visca.
"Wih, Jingga sekarang punya gebetan yaa! Gebetan apa pacar nih?" tanya Tante Visca tiba-tiba.
Aku tersadar dari lamunanku lalu menatap Tante Visca yang sedang tersenyum jahil. "Ge-gebetan? Pa-pacar?"
"Ini loh, daritadi hp kamu geter-geter mulu gara-gara dia nih. Siapa namanya.. Ngg, Zafran ya? Cie Jingga-Zafraan!"
Aku langsung memelototkan mataku sebulat-bulatnya. "T-tante read bbmnya ya?!" tanyaku dengan nada agak tinggi.
"Iya, tante salah ya?" tanyanya sambil memberikan hpku kembali.
Aku menganga sebesar-besarnya lalu merampas hpku dari Tante Visca. "Ih, tante mah!" seruku sambil cemberut.
Tawa Tante Visca meledak. Aku langsung melengos pergi ke dalam kamar lalu mengunci pintu. Ku hempaskan badanku diatas kasur.
Belum satu menit berbaring, hpku sudah bergetar lagi.
Zafran: Jingga? Jangan di read doang dong..
Oke, semua ini gara-gara Tante Visca. ARGH.
Jingga: Kenapa sih?
Zafran: Lo kemaren kenapa ngilang gitu aja coba?
Jingga: Hp gue lowbatt. Sorry, sekarang juga lowbatt.
Sungguh, alasan yang tepat.
Zafran: Yah lowbatt mulu sih. Jawab pertanyaan gue yang kemaren dulu bisa kali.
Jingga: Apaan sih?
Zafran: Lo. Dapet. Foto. Gue. Dari. Siapa.
Zafran nanya ini lagi.
Zafran. Nanya. Ini. Lagi.
ZAFRAN NANYA INI LAGI!!
Oh my god, this just freaking me out!
Zafran: Oy, Jingga? Jangan-jangan lo beneran foto gue diem-diem lagi.
Jingga: Oke oke, tolong jangan buat gue takut!
Zafran: Takut? Kenapa lo takut?
Jingga: Itu gapenting. Oke, to the point aja. Gue dapet foto lo dari..
Zafran: Dari?
Jingga: Dari Febby.
Zafran: Febby? Kenapa Febby ada foto gue?
Oh my god, I'm doomed.
Jingga: Oke, ini gue ngomong jujur ya..
Zafrab: Iya
Jingga: Sebenernya Febby suka sama lo.
Zafran: Serius ah.
Jingga: Gue serius Zaf.
Setelah itu, Zafran menghilang.
***
1 jam, 2 jam, 3 jam telah lewat. Sejak pukul 2 siang sampai pukul 5 sore ini, Zafran tak kunjung membalas bbmku.
Entahlah. Mungkin ia shock? Dan saking shock-nya ia sampai pingsan?
Tidaklah, Zafran pasti sedang sibuk.
Hft.. Apa tindakkanku barusan ini salah?
Aku baru saja membocorkan rahasia Febby! Teman macam apa aku ini?!
Seharusnya aku tidak usah mengatakan yang sejujurnya. Seharusnya aku berbohong.
Aku.. Aku menyesal.
Sangat amat menyesal.
Drrt drrt
Dengan cepat aku mengambil hpku yang bergetar itu lalu berharap melihat nama Zafran di layar hpku.
Zafran: Jingga, makasih ya.
Ma-makasih?
Maksudnya?
Aku tidak mengerti,
Kenapa Zafran bilang makasih?
***
a/n
haii! gue minta maaf chapter 10 kemaren itu dikit banget:( sebagai gantinya gue update cepet nih, enggadeng gacepet:( walaupun sama aja sih dikitnya sama chapter sebelumnya..
maaf ya sekali lagii:( jenjen sayang kaliann{}
13.8.14
-jenjen
KAMU SEDANG MEMBACA
Intricate
Teen FictionSemua berawal dari tatapan matamu waktu itu. Tatapan mata yang sulit dideskripsikan. Tatapan mata yang membuat kita dekat seperti saat ini. Semua berjalan baik-baik saja, hingga sebuah fakta datang padaku. Sebuah fakta yang ku akui, menyedihkan. Seb...