Chapter 02- Krystal 'Dien'

5.4K 282 17
                                    

Makan malam Anthonio dan Dornan berjalan dengan baik. Dornan bertanya banyak hal tentang Anthonio dan pria itu sangat terkesan.

"Kamu sedang membutuhkan banyak uang?" tanya Dornan setelah membayar makanan mereka dan mengajak Anthonio masuk ke dalam mobilnya.

Mereka duduk bersebelahan di kursi belakang sedangkan di belakang kemudi ada tangan kanan Dornan, Tan.

Anthonio hanya mengangguk singkat.

"Untuk apa? Apakah gaji menjadi pelatih di tempatku tidak cukup?"

"Saya ingin segera menyelesaikan tanah sengketa sebuah panti asuhan," jawab Anthonio tanpa perubahan ekspresi berarti di wajahnya.

"Kenapa kamu peduli?"

"Saya dibesarkan di panti asuhan itu."

Dornan mengangguk mengerti. "Berapa banyak yang ditawarkan agensi lain?"

Anthonio menoleh pada Dornan.

"Jangan sungkan. Aku akan membayarmu dua kali lipat dari harga yang mereka tawarkan. Jika pekerjaanmu memuaskan, kamu akan mendapatkan kenaikan gaji di bulan ketiga." Dornan telah tertarik dengan kepribadian Anthonio. Ia ingin Anthonio yang menjaga putrinya.

"Apa pekerjaan yang Anda tawarkan?"

Dornan menyerahkan ponselnya pada Anthonio. "Itu putriku. Dia mengalami depresi berat setelah kepergian ibunya. Tak ada yang bisa kulakukan lagi untuk menyembuhkannya. Aku hanya bisa menjaganya sekarang. Beberapa psikiater terkenal sudah kuminta untuk memulihkan keadaannya. Tapi tidak pernah ada yang mampu," ucap Dornan membeberkan sedikit tentang kondisi putrinya.

Keheningan berkuasa di dalam mobil untuk beberapa saat. Dornan membiarkan Anthonio terdiam cukup lama untuk berpikir.

"Menjaganya?"

"Krystal sudah tidak pernah keluar dari kamarnya apalagi dari rumah. Aku merasa sangat tertekan. Aku berencana sedikit demi sedikit mengenalkannya pada suasana di luar. Tapi aku sangat khawatir dengan keselamatannya. Dia adalah harta yang paling berharga untukku." Dornan menatap Anthonio dalam-dalam. "Aku butuh seseorang yang bersedia menjaga putriku dengan nyawanya sendiri."

Anthonio menatap Dornan dengan senyum tipisnya. "Baiklah, Presdir."

'Kena kau, Dornan Alexius.'

"Baik, datanglah ke rumahku besok pagi. Kamu akan diberikan kesempatan melihat putriku dulu. Jika kamu mampu melaksanakan tugas ini, kamu tidak akan merasa rugi."

"Baik!"

***

Dornan menyuruh Anthonio mengenali Krystal untuk hari ini. Jika sampai nanti sore Anthonio memang merasa tidak bisa, Dornan akan membiarkannya pergi.

Dornan mengajak Anthonio ke kamar putrinya. Sebelum membuka pintu, Dornan berucap, "Jangan memaksanya atau meninggikan suara di hadapannya."

"Saya tak punya alasan untuk melakukan hal itu, Tuan," ujar Anthonio percaya diri.

"Ada. Nanti saat kau bertemu dengannya kesabaranmu akan diuji olehnya. Dia sangat menyebalkan di mata orang lain. Sekesal apa pun kamu nanti, jangan pernah menunjukkan sedikit pun rasa benci di hadapannya," pesan Dornan sungguh-sungguh.

Anthonio pun mengangguk. "Dimengerti."

Dornan membuka pintu kamar Krystal dengan sangat pelan.

Terlihat seorang gadis dengan dress longgar panjang berwarna coklat pudar duduk di tepi ranjang dan sedang meminum beberapa butir obat. Di hadapannya ada seorang pelayan yang tadi menyiapkan obat-obatan itu.

UNTOUCHABLE GIRL (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang