Sedari tadi Krystal hanya diam setelah keluar dari hotel mereka yang semalam mereka tempati.
Kini Anthonio dan Krystal kembali membelah jalanan ibu kota untuk pergi ke makam Diana."Anthonio"
"Hm?" Anthonio menoleh sebentar ketika tiba-tiba Krystal bersuara."Kita benar-benar akan ke makam ibu?"
"Apa baru saja kamu meragukanku?"
Krystal menggigit bibir bawahnya bingung."Aku sudah bilang, percayalah padaku, Dien. Pertanyaanmu membuat harga diriku terluka."
"Apa yang akan kamu lakukan?"
"Huh?"
"Apa yang akan kamu lakukan jika ada di posisiku?"
"Maksudmu?" Anthonio menepikan mobilnya ketika merasa ada yang tidak beres dengan pertanyaan Krystal. "Apa maksudmu?" Anthonio mengulangi pertanyaannya ketika Krystal hanya diam.Krystal menatap Anthonio begitu dalam. "Jika kamu ada di posisiku, kamu akan mempercayakan hidupmu pada orang yang kamu cintai atau pada keluargamu satu-satunya yang di darahmu mengalir darahnya?"
Anthonio menghempas punggungnya ke sandaran jok kemudian memejamkan matanya rapat-rapat.
"Anthonio, jawab aku."
"Aku tak tahu."
"Lalu kenapa kamu memaksaku mempercayaimu?"
"Karena kamu tak punya pilihan lain, Dien" Anthonio kembali menatap Krystal dengan tatapan frustrasi. "Aku bersumpah ayahmu bukan orang baik, Krystal Dien.""Tapi dia ayah yang baik untukku."
Anthonio menyentuh kedua bahu Krystal. "Dengarkan aku. Seharusnya aku tidak mengatakannya sekarang karena aku belum punya bukti yang kuat. Tapi, aku harus mengatakannya."
Krystal menatap Anthonio waspada.
"Ibumu pergi dari rumah karena mempertahankan warisan dari ayahnya yang sepenuhnya akan jatuh ke tanganmu-"
"Dari mana kau tahu?" Krystal memotong cepat."Semua aset perusahaan yang ayahmu pegang sekarang adalah atas namamu. Ayahmu membuat semua orang menganggapmu gila karena dia ingin menguasai semua yang kakekmu miliki. Ayah dari ibumu sangat menyukai ayahku dan sering membandingkan mereka. Ayahku adalah sekretaris Dornan. Tapi karena kakekmu lebih sering mengandalkan ayahku, Dornan tidak menyukainya. Saat kakekmu mewariskan semuanya pada Diana sebelum menjadi milikmu nanti, ayahmu sangat marah. Mereka bertengkar dan Dornan menyusun rencana untuk menyingkirkan ayahku juga ibumu."
"Kamu mengada-ada!!" Krystal menjerit histeris dan menutup telinga juga matanya rapat-rapat. "Kamu berbohong!"
Anthonio menatap Krystal miris dan menarik gadis itu ke dalam dekapannya. "Aku tidak berbohong, Dien. Seseorang yang masih ada di penjara itu mengatakan semuanya padaku."
"Kau bohong." Krystal memukuli bahu Anthonio agar melepaskan pelukannya. "Ayahku tidak mungkin setega itu padaku. Ayahku tidak membunuh ibu."
"Benar, Dornan tak pernah membunuh Diana secara langsung, tapi...," Anthonio merenggangkan pelukannya ketika Krystal mulai tenang dan menghapus air mata Krystal yang jatuh begitu deras, "Kamu benar, Safeea yang membunuh ibumu. Kamu ingat kejadian saat aku ditusuk waktu itu? Safeea dalangnya."
Krystal mencengkeram lengan Anthonio semakin erat dengan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya terkepal di depan mulut agar isakannya teredam. Tatapannya terlihat sekali takut dengan apa yang Anthonio ucapkan.
"Safeea ingin menjauhkanku darimu karena aku bisa saja membuatmu buka mulut dan kasus Diana bisa kembali dibuka. Tadi malam teman-temanku menemui sekretaris ayahmu yang sedang mabuk dan...
flashback on
Di tengah keseriusannya mencari Krystal, Ezra dan Alex melihat sekretaris Dornan masuk ke sebuah bar ternama.
Mereka memutuskan untuk mengikutinya karena melihat peluang emas di depan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE GIRL (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)
Romance"Jika kamu ada di posisiku, kamu akan mempercayakan hidupmu pada orang yang kamu cintai atau pada keluargamu satu-satunya yang di darahmu mengalir darahnya?" Anthonio menghempaskan punggungnya dengan mata terpejam rapat. "Anthonio, jawab aku." "Aku...