Anthonio menoleh ketika tiba-tiba Krystal menghentikan langkahnya. "Dien."
Krystal mundur perlahan dari sebelah Anthonio tapi Anthonio segera menahan lengannya, "Ada apa?""Tempat a-apa ini?" Krystal tampak tak nyaman dengan dentuman musik yang begitu keras dari dalam bangunan itu. Gemerlap cahaya juga membuat gadis itu sering mengernyit. Krystal tak suka keramaian.
"Ini diskotik. Temanku sedang mabuk dan aku harus menjemputnya. Hanya sebentar."
Krystal menggeleng, "Aku tunggu di mobil saja."
Anthonio merogoh kunci mobilnya dan memberikannya pada Krystal.Krystal menerima kemudian berbalik untuk pergi.
Tiba-tiba Anthonio menyusulnya yang belum melangkah lebih dari 2 meter. Pria itu meraih pergelangan Krystal dan membawanya kembali ke parkiran dengan langkah cepat.
Krystal mengikutinya dengan berlari kecil."Kenapa?" tanya Krystal bingung.
"Aku akan menguncinya dari luar." Anthonio memasukkan Krystal ke dalam mobil. Di jok belakang.
"Tapi kamu hanya sebentar, 'kan?" Krystal tampak cemas.Anthonio mengusap kepalanya agar gadis itu lebih tenang. "Duduklah di tengah. Jangan menatap keluar."
"Kenapa?"
"Turuti saja, hm?"Krystal akhirnya mengangguk patuh dan menggeser duduknya lebih ke tengah.
Anthonio menutup pintu mobilnya kemudian menguncinya dari luar.Pria itu mengumpat pelan pada dirinya sendiri sepanjang langkahnya ke dalam diskotik.
"Sialan, bagaimana bisa aku membawa Dien ke sini!" kesal Anthonio sembari mencari temannya.
*
*
*
Tanpa sepengetahuan Anthonio, ternyata sejak tadi gerombolan Dave melihat Anthonio bersama Krystal.
Ia mengajak teman-temannya menghampiri mobil Anthonio yang baru ditinggalkan.Tok tok
Krystal begitu terkejut melihat beberapa pria mengetuk kaca mobil di sebelahnya."Nona Krystal Alexius," ucap Dave sembari mengetuk pintu. "Bisakah kita bicara sebentar?"
Krystal langsung menggeser duduknya ke sisi lain.
Tapi 2 teman Dave malah berpindah ke sana.
Krystal merasa ketakutan sekarang. Ia terus berharap Anthonio cepat datang dan menyingkirkan orang-orang ini. Ia menatap ke kanan kirinya berulang kali untuk memastikan keadaan."Aku hanya ingin berkenalan, Nona," ucap Dave lagi.
"A-Anthonio," gadis itu bergumam sembari meremas jemarinya sendiri. "Anthonio."
"Kalau kamu tidak keluar, aku akan mengeroyok kekasihmu.""An-thonio." Krystal menutup telinganya. Ia tak ingin Anthonio terluka karena dirinya.
"Mari kita berhitung," ancam Dave. "Satu."
"Dua."Krystal meraih pintu dan ingin membukanya tapi Krystal baru sadar jika ia dikunci dari luar.
Krystal merasakan panik luar biasa saat melihat Anthonio berjalan sendirian dari dalam diskotik."Jangan." Krystal menggeleng. Berharap Anthonio tak datang. Krystal tak ingin Dave dan yang lain menyakiti Anthonio nantinya. Apalagi Anthonio sedang sendiri.
Dave bersama kelima temannya. Total 6 orang. Krystal tak bisa membayangkan akan jadi apa Anthonio nanti.Anthonio pov
Aku menutup pintu mobil setelah Dien bergeser ke tengah kemudian menguncinya dari luar.
Aku begitu ceroboh membawa Dien ke tempat seperti ini. Aku hanya berharap tak ada yang melihatku bersamanya tadi.Aku memasuki diskotik dengan langkah cepat. Meninggalkan Dien sendiri bukanlah hal baik menurutku.
"Sialan, bagaimana bisa aku membawa Dien ke sini!" kesalku sembari mencari Alex yang menelepon untuk dijemput.Aku bedecak jengkel melihat ketiga temanku ada di salah satu sofa. Aku segera menghampiri mereka. "Jika ada Eza dan Gerry kenapa kau menghubungiku!?" semburku pada Alex yang sudah mabuk berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE GIRL (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)
Romance"Jika kamu ada di posisiku, kamu akan mempercayakan hidupmu pada orang yang kamu cintai atau pada keluargamu satu-satunya yang di darahmu mengalir darahnya?" Anthonio menghempaskan punggungnya dengan mata terpejam rapat. "Anthonio, jawab aku." "Aku...