Chapter 14-Want To Save You

3.3K 213 5
                                    

Krystal meringis ketika menahan perih pada lengannya yang baru saja ia lepaskan dari jarum infus dengan sedikit paksaan.
Gadis itu seketika panik saat bangun tidur tak menemukan Anthonio mendekapnya.
Ia bahkan sudah berpindah ke ranjang.

Apalagi mimpi yang baru saja menghampiri Krystal, membuat Krystal benar-benar kalut.
Krystal dengan langkah terburu keluar dari kamarnya.

Tepat saat ia membuka pintu, terlihat Anthonio sedang berjalan ka arah kamarnya.
Anthonio menghentikan langkahnya karena terkejut melihat Krystal tampak berantakan sedangkan Krystal berlari ke arahnya.

Bruk!
Anthonio menangkap tubuh Krystal yang menubruknya hingga ia mundur dua langkah.
"Ya Tuhan, Dien." Anthonio nyaris memekik karena saking kuatnya tubrukan Krystal.

"Kau meninggalkanku."

Tubuh Anthonio menegang mendengar tuduhan Krystal.

"Kau meninggalkanku," ulang Krystal dengan suara serak karena hampir menangis.

Anthonio merengkuh tubuh Krystal lebih erat. Dirinya sedang kalut dan memeluk Krystal selain untuk menenangkan gadis itu, Anthonio juga sedang membutuhkannya agar lebih tenang.

Baru saja Anthonio mengatakan pada Dornan jika ia tidak bisa lama bekerja di sini karena ada hal penting yang harus ia selesaikan.
Bukan apa-apa. Anthonio hanya ingin menghentikan semuanya.
Anthonio ingin melupakan dendamnya dengan segera pergi dari hidup mereka.

Dornan tentu saja menolak hal itu mengingat Krystal benar-benar sudah bergantung pada pria ini. Namun, kontrak kerja mereka memang bisa dinegosiasikan sewaktu-waktu jika dirasa ada yang tidak tepat.

Akhirnya Dornan menyetujuinya dengan syarat Anthonio bisa membuat Krystal sembuh total dan tidak akan bergantung padanya lagi.

Krystal mendongak menatap Anthonio. "Kenapa kamu diam?"

Anthonio menggeleng ."Berhenti menyakiti dirimu sendiri, Krys," ucap Anthonio dingin sembari melirik lengan Krystal yang berdarah bekas jarum infus yang dilepas secara paksa.

"Aku hanya takut kamu meninggalkanku." Mata gadis itu berkaca-kaca. Dalam mimpinya, Anthonio melepaskan jemarinya secara perlahan dan kemudian berbalik pergi tanpa menoleh padanya lagi.

"Lantas kenapa kalau aku meninggalkanmu, huh? Aku bukan siapa-siapa untukmu, Krys. Begitu juga denganmu, kamu hanya seorang putri dari atasanku. Hanya itu." Ada nada geram yang tersemat di sana.

"Kenapa kamu bilang begitu? Kamu berubah." Krystal mundur perlahan, menatap Anthonio khawatir. Ia tidak ingin mimpinya menjadi nyata.

"Aku sama halnya dengan pegawai ayahmu yang lainnya. Aku dibayar juga untukmu. Kau bisa berteman dengan siapa pun juga selain dengaku." Anthonio mengepalkan kedua tangannya.

"Apa maksudmu?" tanya Krystal lirih.

"Berhenti bergantung padaku."

Krystal terkejut menatap Anthonio. Ia tak percaya Anthonio akan mengatakannya. Krystal pikir selama ini Anthonio tak keberatan dengan keberadaannya. Bahkan jika Krystal tak salah mengingat, Anthonio pernah mengatakan bahwa ia menyayangi Krystal dan akan melindunginya.

"Aku salah apa?" tanya Krystal tak mengerti. Seingatnya tadi, terakhir kali ia hanya minta dipeluk. Krystal juga ingat tidak membuat Anthonio marah padanya baru-baru ini.

Gadis itu maju lagi dan memeluk pinggang Anthonio. Ia ingin Anthonio berubah pikiran tentang apa yang baru saja dikatakannya.

"Kenapa kamu membuat kita semakin sulit?" ucap Anthonio frustrasi sembari melepaskan tangan Krystal dari pinggangnya. Anthonio mundur satu langkah agar mereka berjarak.

UNTOUCHABLE GIRL (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang