Chapter 21-For You

3.1K 242 112
                                    

Anthonio terus saja memikirkan kasus Krystal yang mulai menemui titik terang.
Begitu banyak coretan yang Anthonio buat di kertas hingga larut malam seperti ini. Ia hanya diterangi oleh lampu tidur yang tak begitu terang agar fokusnya tak terpecah. Ia mencoba menghubungkan semua yang ia tahu agar masuk akal.

Mulai dari sikap menyendiri Krystal hingga bertahun-tahun. Lalu fakta bahwa Dornan sendiri menutup kebenaran atas penyebab kematian istri pertamanya dan sekarang malah menikahi Safeea, orang yang Krystal yakini membunuh ibunya.
Sulit dipercaya memang, dan Anthonio sempat mengira ini hanya halusinasi Krystal semata. Tapi sisi lain dari diri Anthonio begitu meyakini apa yang Krystal ucapkan adalah benar.

Apalagi mengingat dokter Franz yang hampir membuat Krystal terlihat gila selama bertahun-tahun membuat Anthonio semakin yakin ada seseorang di balik ini semua. Seseorang yang tidak ingin Krystal mengingat kejadian itu.
Anthonio akan lebih fokus pada Safeea.

Anthonio begitu memikirkan sikap Dornan yang mengancam Krystal agar tak pernah buka mulut atas apa yang menimpa ibunya tapi Dornan juga sangat terkejut saat dokter Franz mencoba merusak pikiran Krystal.

Anthonio jadi bingung sendiri harus membongkar yang mana. Karena menjadikan Dornan sebagai tersangka sangatlah tidak mungkin tapi juga mungkin saja karena bukti yang dihubungkan selalu berakhir pada Dornan.

Ting!

Anthonio meraih ponselnya yang berdenting tanda pesan masuk.
Sebuah gambar dari Eza.
Di sana Eza menuliskan 'Pria ini pernah menemui salah satu orang yang menyerangmu di penjara sebelum mereka mati. Aku mencari keberadaannya setelah dari kantor polisi dan cctv di daerah Slema memperlihatkan dia sedang melakukan transaksi entah apa dengan seorang wanita'

Anthonio mezoom gambarnya yang tidak begitu jelas.
'Kirimkan gambar dari segala sisi. Cari cctv lain di sana'

Tak lama Eza kembali mengirimkan gambar wanita itu dari sisi lain 'Kau mengenalnya?'

Anthonio berpikir keras melihat gambar itu dan beberapa kali memperbesarnya. Ia tak mengenali wanita itu walau sekarang lebih jelas.
'Apa ada informasi lain mengenai wanita itu?'
'Mark sedang memeriksa cctv lain. Dia pernah masuk ke perusahaan Dornan. Hanya itu. Kita masih mencari tahu rumahnya.'

Anthonio terkejut bukan main menghadapi teka-teki yang semakin banyak hubungan ini tapi malah semakin membingungkan. Dornan lagi.

"Jika dia suruhan Dornan, berarti dia sudah tahu rencanakku," gumam Anthonio dengan kepalan tangannya. "Apa aku sudah dibodohi oleh pria keparat ini?!"

Anthonio melompat dari ranjang kemudian mengambil sebuah pistol dari atas lemari lalu menyembunyikannya di balik punggung dan keluar dari kamarnya.

Anthonio terkejut saat mendapati Krystal ada di depan kamarnya.
Krystal sudah satu jam yang lalu ada di sana tapi tak berani masuk. Takut mengganggu Anthonio yang mungkin saja sudah tidur.

"K-kamu kenapa?" tanya Krystal sedikit mundur melihat tatapan menerkam dari Anthonio. Tidak biasanya Krystal mendapat tatapan seperti ini dari Anthonio.
Rahang Anthonio semakin mengeras melihat Krystal.

"A-apa aku mengganggu?" tanya Krystal gugup.
Anthonio masih bungkam dengan tatapan tajamnya. Kedua tangannya terkepal erat.
"Aku ha-hanya... aku akan kembali ke kamar," ucap Krystal cepat.

Srett.
Anthonio menarik lengan Krystal yang hendak berbalik dan memeluknya dengan sangat erat.
Krystal terkejut mendapat pelukan tak biasa dari Anthonio. "A-ada apa?"
Anthonio merengkuh punggung Krystal semakin erat.

"Kamu kenapa?" tanya Krystal semakin bingung.
Anthonio membuka pintu kamarnya masih memeluk Krystal dan membawa gadis itu masuk.
Anthonio menghimpit Krystal di pintu kamarnya yang gelap dengan tatapan tajamnya.

Krystal tak nyaman, ia mendorong dada Anthonio agar menjauh tapi Anthonio tetap pada posisinya.
Anthonio menahan kedua lengan Krystal dengan erat dan mulai mendekatkan wajahnya.
Krystal berpaling saat bibir mereka nyaris bersentuhan.

Anthonio menatap Krystal yang terlihat ketakutan.
Krystal merasakan cengkraman Anthonio di lengannya semakin erat.

"Kenapa?" bisik Anthonio pelan.
Krystal tak berani menatap Anthonio.
Anthonio meraih dagu Krystal lalu menciumnya dengan sangat kasar.
Krystal begitu ketakutan merasakan kemarahan Anthonio di sini, sedangkan ia tak mengerti apa salahnya.

Krystal memukuli dada Anthonio dan terus mendorong bahunya tapi Anthonio tetap tak peduli.
Air matanya meleleh dan jatuh ke pipi Anthonio.

Anthonio menghentikan ciumannya saat Krystal mulai terisak.
Anthonio memundurkan sedikit kepalanya untuk menatap Krystal.
Cengkramannya di bahu Krystal mengendur perlahan dan Krystal langsung luruh ke lantai.
Gadis itu menangis dalam ketakutannya.
Jemarinya terlihat sekali bergetar tak beraturan.

Brakk
Anthonio menghantam tembok dengan kepalan tangannya. Menyalurkan kemarahannya saat ini. Marah pada Dornan karena telah membuatnya menjadi seperti ini dan marah pada dirinya sendiri yang baru saja menyakiti Krystal.

Pria itu kemudian ikut berlutut di hadapan Krystal setelah sejenak mengatur emosinya.
"Dien."
Wajah Krystal kembali berpaling saat punggung tangan Anthonio baru menyentuh pipinya.
Krystal terlihat sekali takut pada Anthonio.

"Maafkan aku." Anthonio menangkup wajah Krystal dan menghapus air matanya.
Krystal yang masih terisak mencoba mendorong Anthonio menjauh tapi nihil.
Anthonio semakin dalam menatapnya. "Maafkan aku, Dien."

Krystal mendongak, menubrukkan tatapan sendunya dengan tatapan menyesal dari Anthonio. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya dengan suara parau.
"Maaf, maafkan aku. Ini di luar kendaliku. Aku sedang sangat kacau." Anthonio menarik Krystal ke dalam dekapannya. "Maafkan aku."

Krystal perlahan mengangkat tangannya untuk melingkar di punggung Anthonio. Gadis itu merasa lebih nyaman sekarang. "Apa ini?" tanya Krystal yang tak sengaja menyentuh pistol yang Anthonio sembunyikan.
Anthonio meraih kedua tangan Krystal dan kembali menatapnya. "Bukan apa-apa. Kenapa kamu belum tidur?"

"Aku tidak bisa tidur."

Anthonio mengangkat tubuh Krystal dan membaringkannya di ranjang. "Tidurlah. Aku akan menjagamu." Anthonio mengusap kening Krystal kemudian tersenyum lembut. "Pejamkan matamu."
"Kenapa kamu juga belum tidur?" Krystal balik bertanya.

"Sebentar lagi. aku sedang berpikir tentangmu."
"Tentang apa?"
"Kamu belum mengantuk? Bisakah aku menanyakan sesuatu?"
Krystal mengangguk pelan, "Tanyakan saja."

"Safeea, siapa dia?"
"Cari saja di internet. Dia sangat terkenal."

Anthonio meraih ponselnya dan mencari tahu tentang Safeea.
Cukup lama Anthonio terdiam karena fokus pada apa yang dibaca lalu kembali menatap Krystal. "Kamu bilang dia membunuh ibumu. Sekarang dia menjadi ibu tirimu dan ayahmu tak melakukan apapun atas kematian ibumu padahal dia tahu jika ibumu dibunuh. Menurutmu, kenapa?"
Krystal menggeleng pelan. "Aku takut dia menyakiti ayah."

Hati Anthonio mencelos mendengar ucapan Krystal. Ia yang berniat buruk pada ayahnya tapi Krystal malah mempercayainya.
"Lindungi ayah."

"Apa yang bisa kulakukan jika memang ayahmu juga mencintainya?"
Krystal menggeleng cepat. "Tidak. Tidak mungkin. Dia wanita jahat."
Anthonio membatin, ayahmu juga orang jahat, Dien. Anthonio mengusap kepala Krystal, "Tidurlah, ini hampir pagi."

"Kamu tidak percaya jika dia wanita jahat?"
Krystal butuh sekali kepercayaan saat ini.
Anthonio tersenyum lembut. "Aku akan memikirkannya, Dien. Jangan khawatir. Aku akan berusaha menyelesaikan ini."
Krystal mengangguk patuh.

"Kamu tidak tidur?" tanya Krystal. "Kamu tidak sedang baik-baik saja?"
"Ada yang harus kukerjakan dulu. Jangan khawatir."
"Aku akan tidur di kamarku." Krystal hendak bangun tapi Anthonio menahan bahunya.
"Di sini saja. Aku janji tidak akan macam-macam."

Krystal yang begitu percaya pada Anthonio pun hanya mampu mengangguk lalu memejamkan matanya dengan rambut yang diusap-usap oleh Anthonio.

Anthonio ingin Krystal ada di sini agar ia tak bertindak gegabah dan menghabisi Dornan malam ini juga. Sebelum melancarkan dendamnya, Anthonio akan menyelesaikan kasus Krystal dulu.
Dan jika benar ada campur tangan Dornan atas kematian ibu Krystal yang membuat Krystal menderita bertahun-tahun atas kesendiriannya dan rasa bersalahnya karena tak bisa melakukan apapun walau tahu semuanya, Anthonio bersumpah akan menarik pelatuknya pada kepala Dornan dengan jari Krystal sendiri.

UNTOUCHABLE GIRL (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang