Chapter 05-Your Mind Is Mine

4.5K 263 2
                                    

Krystal menghela napasnya kemudian mengambil obat-obatan yang ada di nakas.

Anthonio kembali membuka matanya. "Berikan padaku."

"Apa?"

Anthonio merebut obat dari tangan Krystal. "Jangan meminumnya tanpa seizinku, Dien."

"Apa-apaan kamu ini!? Aku membutuhkannya!" Krystal menatap tajam pria yang masih setengah berbaring di ranjangnya itu.

Anthonio membuang empat obat di piring kecil yang disediakan oleh Benna untuk Krystal ke lantai begitu saja.
"Minum ini." Anthonio memberikan piring tadi yang menyisakan dua butir obat.

Krystal melongo menatap Anthonio yang tampak tidak merasa berdosa telah membuang obat orang lain. "Apa aku harus menurut lagi?" tanya Krystal tak percaya.

"Hm." Anthonio mengangguk ringan. "Jadilah patuh dan aku akan membantumu."

Krystal berdecih remeh. "Jangan kaget jika aku tiba-tiba mencekikmu karena tidak minum obat itu!" ancamnya kesal.

"Bahkan kamu tadi sudah mencekikku." Anthonio menatap Krystal sebentar kemudian kembali memejamkan matanya.

"Astaga, kau ini alien atau apa? Dan kenapa dengan bodohnya aku mempercayaimu begitu saja, huh?" Krystal berdecak jengkel. Satu-satunya orang yang tidak takut pada amukannya adalah Anthonio. Satu-satunya orang yang benar-benar menawarkan pertolongan yang ia butuhkan hanyalah Anthonio. Krystal tidak punya pilihan lain selain mengambil kesempatan ini.

"Dien." Anthonio mendesah berat. "Aku lelah. Bisakah kau diam sekarang? Mataku sudah sangat berat untuk dibuka," keluh Anthonio tanpa membuka matanya lagi karena sudah sangat mengantuk.

Krystal meminum dua butir obat yang tersisa lalu mematikan lampu kamar.
Gadis itu duduk di sofa menghadap pada Anthonio.
Otak Krystal berjalan cepat memikirkan apa yang terjadi akhir-akhir ini.

Krystal belum genap satu hari melihat Anthonio, tapi gadis itu bisa dengan 'sedikit' mudah percaya begitu saja pada Anthonio. Krystal merasa ada yang tidak beres pada dirinya.
Bisikan dalam diri Krystal yang selama ini membuat Krystal melakukan apa yang ia inginkan seperti kalah begitu saja dengan bisikan Anthonio.
Terasa amat serius bagi Krystal.

'Aku tahu semuanya. aku yang akan membantumu keluar dari penjara dirimu sendiri dan mengenali dirimu.'

Kalimat itu terdengar ajaib baginya, seperti ia diberikan harapan yang selama ini ia tunggu.

'Kau normal. Kau baik-baik saja. Kamu hanya tidak bisa mengendalikan beberapa sisi asing dari dirimu. Kau sedang menjadi boneka orang-orang yang ingin menjatuhkan ayahmu. Jangan bodoh dengan membiarkanku pergi.'
Ucapan Anthonio terus terngiang di telinga Krystal hingga ia merasa pening.

Krystal memegangi kepalanya sendiri. Ia merasa sangat sulit tanpa obat-obatan itu.
Krystal tak terbiasa. Tubuhnya sudah terbiasa di bawah pengaruh obat-obatan yang Krystal sendiri tak tahu itu obat apa.

"Dien." Suara Anthonio memanggilnya dengan serak, sepertinya Anthonio tadi memang sudah tertidur.

"Ra-rasanya ...." Krystal masih memegangi kepalanya yang berdenyut. "Aku ti-tidak bisa tidur. Ini membuatku marah. A-aku harus meminum semuanya."

Anthonio menurunkan kakinya ke lantai dan ia duduk di tepi ranjang, menatap siluet Krystal dengan bantuan pencahayaan yang sangat minim. "Kau bisa keluar dan meminta obat-obatan itu lagi, kan?"

"Bolehkah?"

Anthonio menyeringai. "Tidak," ucapnya telak.

Krystal mendesah lemah.

UNTOUCHABLE GIRL (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang