Chapter 26-I Found You

3K 235 13
                                    


Sial sekali saat Anthonio melintasi restoran di mana Krystal menghilang, hujan turun dengan lebatnya. Ia terus berusaha mencari keberadaan Krystal yang Anthonio yakini tak kan pergi jauh dari tempat itu. Tapi Anthonio sudah berkeliling di jalanan itu hampir 5 kali dan sudah masuk ke setiap gangnya.

Beberapa kali Anthonio melihat mobil anak buah Dornan di sekitar sana tapi Anthonio sama sekali tak peduli. Ia begitu khawatir pada Krystal sekarang. Hujan yang turun semakin lebat. Anthonio hanya berharap di manapun Krystal berada, gadis itu tidak sedang kehujanan ataupun kedinginan.

"Ya Tuhan Dien, kamu ke mana sebenarnya?" Anthonio tampak cemas sekaligus gusar. Saat melintasi sebuah taman yang sudah 3 kali ia lewati, Anthonio menghentikan mobilnya di tepi jalan dan masuk ke taman itu.

Anthonio berlari mengelilingi taman tanpa peduli tubuhnya basah kuyup. Anthonio hanya memakai kaos hitam berlengan pendek. Jaketnya sengaja ia tinggal di mobil.

"Dien!!" Anthonio memanggil nama gadis itu dengan lantang.
Berkali-kali Anthonio memanggilnya tapi nihil. Taman itu sudah ia kelilingi tapi Anthonio tetap tak menemukan Krystal.

"Dien!!" Anthonio kembali memanggil.

Lalu pria itu ingat ucapan Krystal beberapa hari yang lalu.
'Ketika aku berada di jalan buntu ataupun ketika aku berada di banyak persimpangan jalan, jika aku tak tahu harus ke mana, aku akan berbalik dan memilih jalan yang tadi. Setidaknya aku yakin pernah aman di sana.'

Anthonio segera berlari kembali ke mobilnya dan melajukan mesin itu menuju restoran di mana Krystal dan Dornan masih bersama.

Anthonio memarkirkan mobilnya di luar restoran karena parkiran restoran ini memang sangat jauh dari pintu masuk dan Anthonio tak sabar akan hal itu.

Anthonio berlari menyusuri jalan menuju pintu restoran.
Ia berhenti di sana, percuma. Jika Krystal datang sendiri pasti pihak restoran tak mengizinkannya masuk.

Anthonio menjambak rambutnya sendiri frustasi "Ke mana kamu, Dien." Anthonio berjalan gontai keluar dari restoran itu.
Mengusap wajah basahnya berkali-kali. Ia sangat mengkhawatirkan keadaan Krystal.

Anthonio menghentikan langkahnya ketika melihat pohon cemara bergerak tiba-tiba. Ia juga mendengar suara tangisan samar. Anthonio kemudian melihat gadis berbaju putih di bawah pohon itu.

Anthonio melompati pagar taman restoran dan mendekatinya.
"Dien."

Gadis itu berbalik dan terkejut melihat Anthonio. Tak menunggu lama, Krystal langsung berhambur ke pelukan Anthonio.
Entah bagaimana harus mengungkapkannya, Anthonio tak tahu sebarapa bahagianya dirinya saat ini kala tubuh Krystal ada di dalam dekapannya. Rasa khawatirnya langsung meluap, tergantikan perasaan lega yang membuat jantungnya kembali berdetak cepat.
Anthonio benar-benar bahagia tak menemukan Krystal bersama musuh.

Ia mempererat pelukannya dan berkali-kali mendaratkan kecupan di kepala Krystal.
Tak lama Anthonio merasakan Krystal semakin menangis di dadanya.

Anthonio merenggangkan pelukan mereka untuk menatap wajah Krystal. "Tidak apa-apa, Dien. Kau aman bersamaku sekarang."
"A-aku hks sangat takut." Krystal mencengkram kedua sisi kaos yang Anthonio kenakan.

Anthonio mengusap pipi Krystal yang berderai air mata dan bercampur air hujan. "Aku di sini  Dien. Tenanglah, aku bersamamu." Anthonio kembali memeluk Krystal.
Krystal masih menangis di pelukan Anthonio.

"Ada yang terluka?"
Krystal menggeleng pelan.

Anthonio perlahan membawa Krystal menuju mobilnya dan ia segera ikut masuk sebelum ada yang melihat.
Anthonio ingin memakaikan jaketnya pada Krystal, tapi melihat Krystal yang begitu kedinginan membuatnya mengurungkan niat.
Anthonio menangkup wajah Krystal, memeriksa suhu tubuhnya. Cukup lega karena Krystal tidak demam, Setidaknya untuk saat ini.
"Lepaskan bajumu dan ganti dengan jaketku."

UNTOUCHABLE GIRL (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang