Part 2. Teman baru

21.4K 600 31
                                    

●R

Ava segera pergi ke rooftop untuk menenangkan fikirannya.

"Kak Satya. Hmm, Vava kangen." Gumam Ava dengan lesu.

"Kapan kita akan berkumpul kaya dulu lagi." Tiba-tiba mata Ava memanas, Ava menangis. Jarang-jarang seorang Ava menangis. Tapi Ava juga manusia, ia memiliki rasa.

Ava memijat keningnya yang terasa pusing, Lalu--

Ava mengeluarkan sebatang rokok. Ia fikir hanya itu yang membuat dia tenang.

Tiba-tiba Alanda mengirimkan pesan pada Ava.

Alanda

Alanda: P
Ava: Kenapa?
A

landa: Dimana?
Ava: Rooftop

Alanda: Ngapain? Cepetan ke kelas.

Ava: Males.
'Read'

Karena Ava melihat Alanda yang tak kunjung membalas chatnya, Ava melemparkan handphone nya ke sembarang tempat.

"Ngapain tuh anak nyuruh gue ke kelas?" Gumam Ava.
'Bodo ah.'-Ava

"Va!" Tidak ada petir tidak ada hujan, Alanda datang sambil membawa jus jeruk dan sedikit cemilan.

"Hm, ngapain lo nyuruh gue ke kelas?" Tanya Ava sambil melirik Alanda.
"Nggak papa." Jawab Alanda sambil memakan cemilannya.

Ava mendengus kesal.
'Ngapain sih nih anak?! Tadi nyuruh gue ke kelas. Pas gue nanya ada apa? Jawabnya gapapa. Dasar cewe!

TUNGGU? Gue juga Cewe_-'

"Ada anak baru tadi." Sambung Alanda seakan tahu apa yang sedang di fikirkan oleh Ava.

"Terus?" Tanya Ava sambil menaikkan satu alisnya.
"Ya kali aja lo mau temenan sama dia." Sambung Alanda.
"Oh." Cuek Ava.

Alanda menghembuskan nafasnya kasar.

"Va, lo nggak bisa kaya gini terus, kita butuh temen juga. Lo jangan terus- terusan menyendiri, padahal di samping lo ada gue dan temen-temen lo yang selalu ada buat lo!"

"......" Ava hanya diam tidak menjawab ucapan Alanda.

"Va!" Seru Alanda sekali lagi.
"Apa?"
"Percuma ya ngomong sama lo, tetep aja nggak ada kemajuan." Pasrah Alanda.

"Maaf."

"Yaudah mending kita ke kelas. Matiin rokok lo, nih minum jusnya." Perintah Alanda dan Ava menurut saja.

●●Ava Nafiza●●

Baru saja Ava melangkahkan kaki untuk memasuki kelasnya, Ava di cibir duluan.

"Dari mana aja lo? Lo fikir sekolah ini milik lo? Seenaknya dari pagi sampe siang gini lo nggak masuk kelas?!" Tanya Agnes and the geng dengan pedasnya.

Ava NafizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang