Part 46. Cemburu

10.3K 316 12
                                    

●R

Rama tertidur di samping Ava dengan posisi duduk sambil memegang tangan Ava.

Ava membuka matanya sedikit demi sedikit. Ava merasa ada seseorang yang memegang tangannya.

Saat Ava melihat tangannya, ia melihat Rama yang tengah memegang tangannya. Tanpa sadar Ava mengangkat bibirnya.

"Rama." Gumam Ava dengan suara seraknya.
"Thank you." Gumam Ava.

Ava bergerak menggunakan tangan kirinya untuk mengusap puncak kepala Rama.

"Deep sleep, dear." Ucap Ava pelan.

Perlahan Ava mengusap puncak kepala Rama sambil memandangi wajah lelah kekasihnya itu.

"Sorry.." Gumam Ava lagi.

Merasa ada yang mengusap kepalanya, Rama memegang tangan Ava dengan mata yang masih terpejam.

Senyum Ava memudar karena terkejut.
"Udah bangun, Sayang?" Tanya Rama dengan mata yang masih terpejam.

"E---" Gugup Ava.

Rama membuka matanya lalu ia mengangkat kepalanya dan tersenyum saat melihat Ava.
"Tumben tadi ngusap-ngusap kepala, udah gitu natap-natapnya lama lagi, kenapa hm?" Goda Rama.

"Sok tahu." Elak Ava dengan menjulurkan lidahnya.

"Sok tahu? Terus tadi yang bilang 'Tidur nyenyak, sayang' itu siapa ya?" Goda Rama sambil menekankan kata Sayang.

"Suster." Jawab Ava asal.

Rama terkekeh pelan.
"Lucu nya." Gemas Rama.

"Kenapa nggak setiap hari nya aja sih kamu kayak gitu? Aku kan jadi seneng kalo kamu terus-terusan manggil aku sayang." Rama mengusap tangan Ava sambil tersenyum.

"Apaan sih, Ramm." Ava melepas tangan Rama dan menutupi mukanya karena malu.

"Kenapa nggak pulang? Atau nggak kenapa nggak tidur di sofa?" Alih Ava.

"Tuh." Tunjuk Rama pada seseorang yang sedang berbaring di sofa. Kelihatannya dia kedinginan.

"Mika? Dia nggak pulang?" Tanya Ava.
Rama mengangkat bahu nya acuh.

"Dia kedinginan, kasih dia selimut yang ada di laci itu." Suruh Ava.

"Ngapain? Lazy." Ava melirik Rama tajam.

Karena Rama tidak mau mendengar ucapan Ava, Ava langsung mendudukan tubuhnya lalu ia membuka selimutnya dan perlahan ia turun dari ranjang.

"Eh mau kemana?" Tanya Rama sambil menahan Ava.
"Ke rumah Yastha, kangen gue sama dia." Pancing Ava.

"Awas aja kalo sampai kamu beneran nekat, aku bakal bikin perhitungan sama dia!" Ava terkekeh pelan mendengarnya.

"Dia tunangan gue, lo lupa?" Pancing Ava lagi.
"Kan bohongan! Kamu kan calon istri Aku!" Kesal Rama, Ava hanya tertawa.

"Kok ketawa?! Oh jadi cuma mau mancing Aku doang?" Sinis Rama.
"Lagian suruh ngambil selimut buat Mika aja nggak mau, ya makanya gue mau ambilin. Yaudah awas, gue mau ambilin dulu!" Ava baru saja akan turun dari ranjangnya, tapi Rama mencegahnya lagi.

"No! Oke Aku aja yang ngambil, tetap disini, jangan turun." Rama pergi mengambil selimut di laci.

"Ini punya kamu kan?" Tanya Rama saat sedang mencari-cari selimutnya.
"Ya."

"Rela gitu di pakein buat dia?" Rama berjalan kembali ke arah Mika sambil melirik Ava.

"Ya." Jawab Ava sekilas.

Ava NafizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang