Part 24. Fitnah

10.6K 327 3
                                    

●R

Ava dan Rama kini tengah berada di mall. Entah kenapa, Rama mengajak Ava kesini.

"Sebenernya mau ngapain sih Ram? Rame ah males." Ava berjalan sambil melirik Rama.
"Mau manjain kamu." Ucap Rama.
"Nggak usah, buang-buang uang aja. Tabung aja uangnya." Balas Ava.

"Tabungan buat ngelamar kamu udah ada kok." Gombal Rama.
"Apaan sih."

"Mau beli apa sayang?" Tanya Rama.
"Rama, aku nggak mau beli apa-apa."
"Manggil sayang dong, nama mulu manggilnya." Kesal Rama.

"Iya iya sayang. Aku nggak mau beli apa-apa, aku nemenin kamu aja ya." Kekeh Ava.
"Kok ketawa?" Ava menghentikan tawanya dan memasang muka datar.

"Kok datar? Nggak senyum gitu?" Kata Rama, Ava langsung tersenyum bertepatan dengan laki-laki yang melihat Ava yang sedang tersenyum padanya. Rama meliriknya tajam.
"Kamu gimana sih? Kok kamu senyum sama dia?!" Kesal Rama.

"Kamu yang gimana! Senyum salah, diem salah!" Kesal Ava. Ava berjalan duluan sambil menghentak-hentakkan kakinya.
"Ulululu jangan ngambek dong sayangku." Goda Rama sambil mencolek dagu Ava.

Mereka sudah 3 kali mengelilingi mall ini, sampai kaki Ava pegal.
"Beli petasan aja gimana?" Usul dan tawar Rama.
"For?" Ava menaikkan satu alisnya.

"Malam tahun baruan lah."
"Nggak usah, aku islam."
"Ya aku juga islam lah, emang apa hubungannya?"

"Menyalakan petasan pada malam tahun baru, sama saja kita umat islam seperti meniru ajaran yahudi. Jadi aku nggak mau ya." Ucap Ava bijak.
"Ohh. Hmm tumben bijak?" Ledek Rama.
"Ava gitu loh." Kekeh Ava

"Kalo gitu beli baju aja ya? Atau make up? Biasanya kan cewe suka tuh." Ujar Rama.
"Nggak mau, pulang aja ayo." Rengek Ava.

"Tapi kan kita belum beli ap----" Ucapan Rama di potong oleh Ava.
"Udah ah! Ayo!" Ava menyeret tangan Rama. Akhirnya Rama hanya bisa berpasrah saja.

●●Ava Nafiza●●

"Makasih ya." Ucap Ava saat mereka sudah sampai di depan apartemen Ava.
"Kenapa kamu nggak pernah pulang sih?" Tanya Rama heran.

"Nggak papa, pengen mandiri aja." Ucap Ava bohong.
"Oh, aku makin yakin kalau aku mau halalin kamu." Gombal Rama.

"Masih lama kaliiii." Kekeh Ava.
"Mau sekarang juga bisa, mau aku panggilin ustadznya?"
"Udah ah, pulang sana!" Usir Ava.

"Ngusir? Nggak nyuruh masuk dulu gitu?" Ucap Rama dengan menaikkan satu alisnya.
"Iya ngusir! Nggak usah, udah malem. Pulang cepetan! Mamah nungguin tuh!"

"Ciee yang udah manggilnya Mamah." Goda Rama.
"Rama!!!"
"Iya iya nih aku pulang, kiss dulu dong?" Goda Rama. Ava memasang muka sangarnya dan Rama segera bergegas pergi dari apartemen Ava.

Saat Rama sudah pergi dari apartemen, Ava segera memesan taxi online untuk menuju mansionnya.

Alanda POV

06.35

Gue segera berangkat ke sekolah menggunakan mobil yang Ava  pinjamkan ke gue. Tapi, sebelum gue berangkat menuju ke sekolah, gue mampir ke mansion Ava terlebih dahulu, untuk mengembalikan mobilnya. Soal berangkat sih, gue bisa numpang sama Ava.

Saat gue baru saja memencat tombol bel, Ava sudah berada di depan pintu. Saat pintu terbuka, Ava menaikkan satu alisnya.

"Tumben lo udah siap?" Ledek gue.
"Ngapain pagi-pagi kesini? Tumben?" Alih Ava.
"Gue mau balikin mobil lo, sekalian gue berangkat bareng lo aja ya?"
"Oh, boleh. Parkirin dulu sana."

Ava NafizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang